Caption Foto : Kepala Bidang Linjamsos Dinas Sosial Jombang Albarian Risto Gunarto saat pemaparan

mediapetisi.net – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas sosial melakukan bimbingan teknis (bimtek) pengolahan data terpadu kesejahetraan sosial pada aplikasi SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation) dan website INTUISI (Input Data Usulan Integrasi Sistem Informasi) Kesejahteraan Sosial-Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) dengan tema “Mewujudkan akurasi data untuk meningkatkan efektivitas program bantuan sosial’.

Bimtek tersebut ikuti oleh operator Siks-Ng dan Intuisi dari 302 desa dan 4 kelurahan se-Kabupaten Jombang,. Dengan jumlah peserta 306 orang yang terdiri dari operator desa se kabupaten Jombang, dilakukan 2 (dua) hari pada gelombang pertaama dengan jumlah 155 orang, kemudian gelombang kedua sejumlah 151 orang. Bertempat di Gedung Kesenian Jombang. Selasa (25/2/2025)

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang Hari Purnomo melalui Kepala Bidang Linjamsos Dinas Sosial Jombang Albarian Risto Gunarto menyampaikan pengelolaan data SIKG-NG dan website INTUISI ini berkesinambungan, yakni bagaimana cara pengolahan data dari tahap pengusulan bansos oleh warga ke pemerintah desa/ kelurahan hingga SK bansos bagi KPM (Keluarga Penerima Manfaat).

“Karena data merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu program. Sebagai salah satu upaya menyediakan data yang akurat untuk mendukung program jaminan sosial, maka perlu dilakukan update data secara berkala,” terangnya.

Sedangkan tujuan pemberian bimtek ini adalah memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan berupa teori maupun simulasi aplikasi SIKS-NG. Karenna pentingnya peran operator SIKS-NG dalam melakukan update data.

“Apalagi operator SIKS-NG Desa maupun Kelurahan diberikan ketugasan untuk melaksanakan pengisian data usulan hasil musyawarah maupun hasil verifikasi dan memudahkan masyarakat dalam mengakses atau memperoleh informasi tentang DTKS maupun data bansos lainnya,” jelas Risto.

Untuk itu, operator SIKS-NG ini dapat secara aktif melakukan update data agar masyarakat yang memang membutuhkan bisa mendapatkan bantuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga diharapkan penyaluran bansos dalam 6T (Tepat sasaran, Tepat jumlah, Tepat waktu, Tepat kualitas, Tepat harga dan Tepat administrasi.

“Dengan bimtek ini, diharapkan operator SIKS-NG dapat melaksanakan ketugasan dengan baik dan menghasilkan basis data yang lebih akurat untuk dapat digunakan sebagai pendukung berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun penanggulangan kemiskinan,” pungkas Risto. (yn)