Caption Foto : Bupati dan Wakil Bupati Jombang ikut menari kolosal batik Jombangan

mediapetisi.net – Forum Komunikasi Masyarakat Jombang dalam rangka memperingati hari kesaktian Pancasila menggelar tari kolosal batik Jombangan lintas etnis, lintas agama dan lintas budaya yang dibuka dengan do’a bersama yang dipimpin langsung oleh Ketua FKMJ Kabupaten Jombang, Dr.KH. Isrofil Amar, M.Ag. 

Sebelum acara pembukaan dan tari gebyar batik Jombang dimulai, terlebih dahulu menampilkan pertunjukan dari polisi cilik (Pocil) yang dibina langsung oleh Polres Jombang. Selain itu, ada pula penampilan dari pencak silat Arsyad dan tarian daerah dari papua, NTT, Bali dan Ambon. Dalam peringatan hari Pancasila tersebut dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Jombang, ketua tim penggerak PKK Kabupaten Jombang, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Jombang, Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, pejabat lingkup pemerintah Kabupaten Jombang, FKMJ, pemuka agama, peserta tari kolosal batik Jombangan dan warga masyarakat Kabupaten Jombang yang ikut bersama menarikan tari gebyar batik Jombang.

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan Batik merupakan kebudayaan Adi luhung bangsa Indonesia yang diwariskan turun menurun yang melintasi waktu yang panjang dan mempunyai peranan yang penting dalam mengiringi perjalanan kehidupan bangsa Indonesia, khusus di Kabupaten Jombang batik aset Negara yang sangat luar biasa. Tari gebyar batik Jombang merupakan sebuah tari tradisi yang menceritakan tentang proses membatik di jaman peradaban dan beralih dimasa kekinian sebagai simbol kebudayaan asli daerah. Batik Jombang sebagai lambang kejayaan dengan segala keunikan, kelembutan, keaslian dan keragaman motif, serta corak yang menggunakan alat tradisional canting yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, proses membatik tersebut yang menginspirasi tarian ini.

“Tari gebyar batik Jombang memiliki makna yang sangat dalam, karena melukiskan kehidupan manusia di dunia dengan lambang gerakan melangkah kedepan, mundur dan melingkar sebagai kehidupan yang dinamis. Ada pula gerakan yang merupakan ragam gerak tari Jawa Timuran dan gerakan pencak silat. Busananya terdiri dari sanggul, mahkota kecil dan bunga, giwang, Kace, klintingan dengan jarik bermotif khas Jombang. Selain itu, diiringi dengan gamelan Jawa Timur Laras pelog dengan lirik seni dan budaya dengan kolaborasi musik Hadrah dan musik Tionghoa. Semua diciptakan dengan dengan hubungan adat, kepercayaan, seni budaya dan pemahaman, serta fungsi yang dalam untuk menarik wisatawan ke Indonesia khususnya kabupaten Jombang,” ungkapnýa.

Menurut Mundjidah, Pemerintah Kabupaten Jombang sangat berterimakasih atas partisipasi semua pihak dalam memeriahkan peringatan hari kesaktian pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Jombang secara bersama-sama menjaga perdamaian dan menunjukkan kebersamaan tanpa memandang atnis, budaya maupun agama, namun sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, serta pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.

“Kita tunjukkan persatuan dan kesatuan warga masyarakat Jombang dengan digelar tari kolosal batik Jombangan dari seluruh elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Jombang”, ajaknya.

Penampilan tari tersebut ntuk menunjukkan masyarakat Jombang yang sangat menyatu dan masyarakat yang damai, menggutamakan kebersamaan dan persaudaraan untuk membangun masyarakat Jombang kedepan yang lebih baik dan terwujud Masyarakat Jombang yang berkarakter dan berdaya saing. Jombang sebagai percontohan ditingkat Nasional bahwa dengan perbedaan yang ada dapat tetap bersatu dan berpusat di Kabupaten Jombang, sebagai bagian dari wilayah Indonesia. Banyak tokoh, Negarawan dan pahlawan yang telah menyatukan bangsa Indonesia bahkan dunia berasal di Kabupaten Jombang. 

“Sebagai generasi muda dan pewaris serta penerus Kabupaten Jombang harus mampu menata Kabupaten Jombang kedepan yang lebih baik dan mengutamakan kebersamaan. Berbagai organisasi tampil semua dan menari bersama dalam tarian batik kolosal Jombangan,” harap Mundjidah.

Sementara itu, Wakil ketua FKMJ Kabupaten Jombang, Drs. Drs. Sidik Susilo, M.Si juga menambahkan, Peringatan hari kesaktian pancasila tahun 2019 yang diselenggarakan oleh FKMJ Kabupaten Jombang yang didukung oleh GKJW, TP PKK, Dharmawanita, MDC, PERWOSI, Bhayangkari, PERSID, PERSINAS AS’AD, LDII, Srikandi Pemuda Pancasila, Fatayar NU, SMKN 2 Jombang, FPK, PHDI, Hok Liong Kiong, Katholik, SMA Muhammadiyah, GPDI, Muslimat NU, GP Anshor, GAB Inti, hong san Kiong, Siddiqiyah, TUNEECA, Gereja DIASPORA, Gereta Berthany, Banser, SENKOM Mitra Polri, penari papua, penari NTT, penari Bali dan penari Ambon, yang keseluruhan ikut menari dan terbagi menjadi 5 kelompok besar, pungkasnya.