Caption Foto : Wali murid saat datangi Kantor Dikbud Jombang

mediapetisi.net : Forum Silaturrahmi Orang Tua Sayang Anak (FOROSA), mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang menginginkan sekolah untuk dibuka kembali. Jumat (28/8/2020).

Salah satu pendemo Ajeng menginginkan sekolah untuk dibuka kembali, tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan sebab pembelajaran di rumah dirasa tidak efektif, justru anak lebih fokus kepada gadget dari pada harus belajar.

“Orang tua banyak yang menjadi pekerja di luar rumah sehingga harus membagi waktu antara bekerja dengan membantu anak dalam menyelesaikan tugas sekolah,” ungkapnya. 

Pendemo lain Jeffy yang tergabung dalam FOROSA juga menyuarakan aspirasinya,  berharap adanya sekolah tatap muka sebab orang tua tidak dapat melakukan peran seperti halnya yang dilakukan oleh guru kepada anak didik. Anak lebih mendengarkan perintah yang diberikan oleh guru saat disekolah dibandingkan orang tua, 

Jeffy menambahkan, banyak tempat wisata, pasar ataupun tempat perbelanjaan lainnya yang telah dibuka, tetapi mengapa hal tersebut tidak terjadi dengan sekolah. Padahal jangkauan didunia sekolah untuk mengidentifikasi asal usul peserta didik lebih mudah, dari pada mengindentifikasi pengunjung mall maupun tempat wisata.

“anak kami mengalami penurunan dalam hal belajar. Hafalan anak saya hilang semua,” terang Jeffy.

Tanggapan secara langsung disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Agus Purnomo, berdasarkan surat menteri pendidikan, wilayah dengan zona merah belum diperbolehkan untuk melakukan sekolah tatap muka, diharuskan untuk menunggu sampai wilayah berada di zona kuning. Sebab untuk saat ini Kabupaten Jombang masih berada di wilayah zona merah, akan tetapi ada jadwal mengenai pembukaan sekolah secara bertahap.

Ketika wilayah sudah berada di zoana kuning, terdapat masa transisi, dan masa kebiasaan baru. Dimasa transisi untuk sekolah menengah pada bulan Juli, untuk SLB september, sedangkan PAUD pada bulan Oktober.

“Sedangkan masa kebiasaan baru paling cepat mengena yakni bulan September, SLB pada bulan Oktober, PAUD pada bulan Desember. Alhamdulillah pada wali murid mengerti, karena peraturan perundang-undangan harus tetap dilaksanakan dengan baik, agar anak2 terjaga dari covid-19,” pungkasnya. (Ila)