Caption Foto : Direktur RSUD Jombang saat diwawancarai
Jombang – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang Jombang dr. Pudji Umbaran MKP. menyampaikan kalau jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kabupaten Jombang jumlahnya menurun.
“Sekarang jumlah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 sudah berkurang banyak karena sekarang yang di isolasi di RSUD tinggal 23 orang, 15 diantaranya positif, yang 8 pasien PDP, kalau pasien PDP memang kondisi yang belum stabil, sehingga harus betul-betul ada pengawasan ketat dan 15 diantaranya bervariasi. Ada yang sudah baik, ada yang masih butuh pengawasan. Kalau yang di STIKES Pemkab ada 68 orang, kondisi baik sehat semuanya dan sudah masuk penjadwalan untuk di swab test, agar diketahui tingkat kesembuhannya,” terang dr. Pudji saat ditemui di Ruang Swagata Pendopo Kabupaten Jombang. Senin (13/7/2020)
Lanjut dr. Pudji, pihak rumah sakit juga melakukan tindakan lanjutan bagi pasien yang sudah menunjukkan kondisi baik dipindahkan pada lokasi isolasi kedua dengan rentang waktu pelayanan sudah lebih dari 2 minggu, kondisi sudah sehat secara laboratoris, radiologis dan klinis. Selanjutnya pihak RSUD menggeser ke STIKES Pemkab, itu pun kalau sudah baik, kalau tidak ya nggak berani.
Rumah sakit juga membuat kebijakan bagi pasien yang bisa menunjukkan surat-surat pernyataan bahwa yang bersangkutan bersedia melakukan isolasi mandiri dengan ketat sesuai protokol kesehatan Covid-19, disertai kesediaan aparat dan masyarakat setempat mau menerima, maka pihak rumah sakit bisa melepas mereka untuk isolasi mandiri.
“Semua itu untuk meyakinkan masyarakat dan yang terpenting yakni pihak dokter penanggung jawab menyatakan bahwa kondisi yang bersangkutan betul-betul sudah sehat secara klinis, laboratoris, dan radiologis,” tegasnya.
Sementara itu, dr. Pudji mengatakan berdasarkan himbauan dari WHO yang terbaru, jika 10 hari setelah pasien yang memiliki gejala dan di hari pertama hasil swab test menunjukkan hasil positif, lalu 10 hari kemudian ditambah lagi 3 hari tanpa gejala, itu sudah tidak menular. Kabar tersebut menurut WHO dan akan mulai diterapkan di Provinsi.
“Orang yang tanpa gejala, 10 hari sejak ditetapkan, itu sudah tidak menular, sudah tidak apa – apa,” jelasnya.
Direktur RSUD Jombang menghimbau kepada masyarakat supaya turut membantu pemerintah dalam menghadapi Pandemi Covid tersebut dengan cara mandiri seperti mem-back up diri sendiri dan masyarakat sekitar secara bersama-sama dengan cara menerapkan protokol kesehatan. Terlebih dengan didirikannya Kampung tangguh mampu memobilisasi masyarakat untuk tanggap dalam menurunkan angka penularan Corona Virus Disease (Covid-19).
“Kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan wajib mengenakan masker yang benar yakni menutup hidung dan mulut, jaga jarak dengan siapapun, cuci tangan setelah memegang apapun, baik itu cuci tangan secara basah (air mengalir dan sabun) maupun kering (handsanitizer) dan menjaga Imunitas, baik dengan buah dan sayur, vitamin, herbal, serta makan dan minum yang disiplin,” pungkasnya. (yn)