Caption foto :suasana pendaftaran calon jamaah haji ke tanah suci, di kantor kemenag Jombang

 

JOMBANG :Sebanyak 1.115 calon jamaah haji, dari Kabupaten Jombang akan diberangkatkan ke tanah suci, pada tahun ini. Di kabupaten Jombang, calon jamaah haji tersebut dibagi menjadi dua kloter setengah, yang terdiri dari 1.113 calon jamaah haji, dan 2 orang tim pembantu haji daerah (TPHD).

Untuk kloter pertama yakni kloter 78, akan diberangkatkan dari pendopo Kabupaten Jombang, pada tanggal 12 Agustus 2018, pukul 17.00 WIB. Dan calon jamaah haji ini akan diberangkatkan oleh Bupati Jombang.

“Karena pada jam 19.00 WIB, calon jamaah haji harus sudah masuk di asrama haji, Surabaya. Mereka akan diberangkatkan dari pendopo Kabupaten jam 17.00 WIB, berarti calon jamaah haji, harus sudah ada di pendopo Kabupaten jam 16.00 WIB,” kata Kasi Pelayanan Haji dan Umroh (PHU) Kementrian Agama (Kemenag) Jombang, Emy Chulaimi, pada sejumlah jurnalis, di kantornya, Jumat (13/7/2018).

Sedangkan untuk kloter kedua, kloter 79, lanjut Emy, akan diberangkatkan dari pendopo Kabupaten pada tanggal 13 Agustus 2018, pukul 05.00 WIB. “Calon jamaah haji, harus tiba di asrama haji Surabaya pada jam 07.00 WIB. Berarti jam 5.00 WIB, harus diberangkatkan, Untuk itu calon jamaah haji harus sudah ada di pendopo, jam 4.00 WIB,” ujar Emy.

Masih menurut keterangan Emy, sedangkan untuk kloter berikutnya, kloter 80, akan diberangkatkan dari pendopo Kabupetan Jombang, pada pukul 06.00 WIB, karena calon jamaah haji harus masuk di asrama haji Surabaya pukul 08.00 WIB.

“Berarti calon jamaah haji kloter 80, sudah harus datang di pendopo kabupaten pada jam 05.00 WIB. Kenapa ada selisih dua jam, hal ini kita lakukan agar calon jamaah haji tidak tergopoh-gopoh, dan nyaman di dalam perjalanan,” tegasnya.

Lanjut Emy, selain itu pihak panitia memang sengaja memberikan jeda waktu satu jam, hal ini digunakan sebagai persiapan akhir panitia, untuk melakukan pengecekan, calon jamaah haji. 

“Memang ada selisih satu jam, dan itu fungsinya untuk mengabsensi setiap jamaah, saat posisi berada di bus, jika calon jamaah haji dinyatakan lengkap maka petugas akan laporan ke panitia utama agar bus segera diberangkatkan,” ungkapnya.

Imbuh Emy, menghadapi cuaca ekstrim, bagi para calon jamaah haji, diharapkan agar menjaga kesehatan, masing-masing dan mematuhi segala petunjuk, dari tim kesehatan haji Indonesia (TKHI).

“Semua calon jamaah haji harus menjaga kondisi kesehatan, jadi harus taat, dan patuh terhadap pola makan, pola istirahat, pola hidup. Dan jangan sampai calon jamaah haji tidak mematuhi, karena nantinya resiko akan ditanggung calon jamaah haji itu sendiri,” tukasnya.

Sementara itu, petugas TKHI, Wahyudi, mengatakan bahwa selama ini calon jamaah haji, mendapatkan sejumlah pelayanan, maupun pembinaan kesehatan bagi calon jamaah haji. Bahkan pembinaan ini dilakukan dari Puskesmas.

“Pemeriksaan calon jamaah haji, dari puskesmas. Dan kali ini sudah masuk tahap pemeriksaan ke tiga, untuk layak terbangnya. Sedangkan untuk pembinaan kemarin sudah dilakukan di fasilitas kesehatan masing-masing, terutama di Puskesmas. Dan disana ada pemeriksaan awal untuk ristinya,” terangnya.

Usai mendapatkan pemeriksaan pertama, dan dinyatakan lolos, maka calon jamaah haji akan dilakukan pemeriksaan kedua. “Selanjutnya calon jamaah haji, akan diperiksa di Rumas sakit pemerintah Kabupaten masing-masing untuk pemeriksaan tahap dua. Dan dari situ bisa terpantau kondisi kesehatan calon jamaah haji, dan bisa kita perbaiki, agar kondisi calon jamaah haji, prima dan sehat,” pungkasnya.(elo)