Caption Foto : Bupati Jomabng saat memberikan beasiswa pendidikan ke anak yatim korban Covid

mediapetisi.net – Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab memastikan kondisi kesehatan para pasien Covid 19 yang menjalani Isoter (Isolasi Terpusat) yang ada di SMPN 1 Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jatim.  Minggu (22/8/2021)

Ikut mendampingi Asisten Pemerintahan, Drs. Purwanto MKP,  Kepala Dinas Kesehatan drg. Budi Nugroho, Kepala Dinas Sosial Hari Purnomo, Kepala OPD terkait, juga 3 Pilar Kecamatan Mojowarno bersama kepala Puskesmas setempat melihat kondisi isoter sekaligus memberikan bantuan asupan gizi kepada 13 orang pasien Covid19 di Rumah Sehat SMPN 1 Mojowarno.

Tiga diantara pasien isoter adalah anak yatim piatu, karena Ibunya pada (15/8/2021) meninggal karena Covid 19. Tiga anak yatim asal Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Jombang, ini, adalah Bimaruci Maulana (16) dan dua adiknya, Albar Riski (13), Arfan Efendi (4).

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan Pemerintah Kabupaten Jombang melalui  Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan bantuan kepada anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid19 tersebut. 

“Anak pertama yang sudah duduk dibangku SMA, dan yang usia SMP tadi saya ajak masuk ke Pondok Tambak Beras dianya mau, dan adiknya yang masih berumur 4 tahun, akan ditempatkan di Panti asuhan yang ada di Tambak Beras juga. Sehingga kakaknya ini biar tenang sekolah karena adiknya juga tinggal dipanti Asuhan. Inilah yang harus kita berikan bantuan untuk keberlangsungan pendidikannnya. Alhamdulillah, kondisi pasien isoter rata-rata sudah membaik, bahkan sudah ada 7 orang yang akan siap untuk pulang. Kondisi kesehatan ketiga anak yatim ini pun, informasi dari Puskesmas juga semakin membaik, dan juga akan segera pulang,” terangnya.

Jika ada kasus yang sama di Kabupaten Jombang, Bupati Mundjidah menyatakan siap untuk menampung anak-anak yang ditinggal orang tuanya akibat terpapar Covid-19. Di Pondok ada sekitar 20 orang anak yatim piatu yang juga menimba ilmu digratiskan hingga kuliah, bahkan ada yang sampai nikah. Nanti, juga bisa dititipkan di Pondok besar lainnya seperti Tebuireng atau Darul Ulum.

“Tentunya sesuai dengan prosedur juga  ketentuan yang jelas yaitu dengan surat-surat harus lengkap dari pihak desa. Seperti anak itu dari latarbelakang apa, Ikut siapa, Ada yang mengurus atau tidak, Jika tidak ada bisa dilaporkan ke saya,” jelasnya.

Bupati Mundjidah juga meminta kepada para petugas untuk  memperhatikan pasien Covid-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala mendapatkan asupan makanan dan gizi yang cukup, sesuai keperluan untuk percepatan pemulihan kondisinya. Selain suplai obat dan vitamin, serta bantuan alat kesehatan, pasien isolasi terpusat di rumah sehat juga mendapatkan kunjungan rutin dari petugas medis.

“Pandemi Covid-19 belum berakhir, kami berharap masyarakat tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan. Yakni, memakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, serta menjauhi kerumunan. Karena hal itulah yang menjadi kunci memutus rantai penyebaran Covid,” pungkasnya. (lis)