Caption Foto : Bupati dan Wakil Bupati Jombang bersama Forkopimda saat Rakor dengan Forpimcam melalui teleconference

mediapetisi.net – Bupati Jombang bersama Wakil Bupati Jombang, Kapolres Jombang, Dandim 0814, Sekda, Asisten, Direktur RSUD Jombang dan Kepala DPMD melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) pembentukan Kampung Tangguh Semeru (Sehat, Aman, Tertib dan Rukun) yang dilatar belakangi adanya permasalahan dilingkungan masyarakat, utamanya Covid-19. 

Rakor tersebut Bupati Jombang dan Forkopimda di Jombang Command Center Pemkab Jombang teleconference dengan Forpimcam dan Kepala Desa di Kantor Kecamatan masing-masing. Jum’at (5/6/2020)

Caption Foto : Bupati Jombang didampingi Kapolres dan Dandim 0814 saat diwawancarai

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab saat diwawancarai mengatakan, pembentukan Kampung Tangguh Semeru ini merupakan kolaborasi pemerintah dan TNI/Polri sebagai upaya untuk menumbuhkan kemandirian bagi masyarakat dalam rangka mengatasi dan memotong mata rantai penyebaran Covid-19.

“Saya berharap apa yang dikoordinasikan ini bisa diteruskan kepada masyarakat sehingga Desa di Kabupaten Jombang bisa menjadi Kampung Tangguh Semeru, dan siap menghadapi hidup normal baru karena bulan kemarin kita sudah launching Program Kampung Tangguh Semeru di Desa Sengon dan Desa Kepatihan Kecamatan Jombang,” harapnya.

Untuk itu, Bupati menegaskan, dalam situasi saat ini budaya gotong – royong ditengah masyarakat harus ditingkatkan, dimana masyarakat yang mampu bisa menyumbang kepada masyarakat yang kekurangan. Pasalnya, tanpa dukungan masyarakat maka pemerintah-pun tidak bisa berbuat banyak untuk melawan Covid-19. 

“Pada prinsipnya, saya ingin semua kampung di Kabupaten Jombang menjadi Kampung Tangguh Semeru,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP. Agung Setyo Nugroho SIK. mengatakan program kampung tangguh merupakan kolaborasi antara Pemerintah, Polri, TNI dengan masyarakat dengan tujuan membangun kemampuan dan kemandirian di tengah masyarakat kampung dalam rangka memerangi Covid-19. Nantinya Kampung Tangguh Semeru tidak lagi mengharapkan suport dan pendampingan dari pemerintah, sehingga mereka benar-benar mandiri mengurus kampung masing-masing untuk memerangi Covid-19.

“Dalam Kampung Tangguh Semeru ini nantinya ada 7 komponen yang harus dilengkapi, dan sejauh ini di Kabupaten Jombang baru ada dua Kampung Tangguh Semeru yakni Desa Kepatihan dan Desa Sengon Kecamatan Jombang. Ada 2 desa yang akan dipersiapkan jadi kampung tangguh berikutnya,” terangnya. 

Kampung Tangguh Semeru ini harus dijalankan secara bertanggung jawab. Akses keluar masuk kampung lebih diperketat sehingga siapapun yang masuk dan keluar akan didata untuk pendeteksian dini. Juga harus ada lumbung informasi agar semua masyarakat bisa ikut memonitor.

Disamping itu, lumbung logistik juga harus disiapkan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu ada masyarakat kesulitan pangan. Pos kesehatan seperti ruang isolasi berikut peralatan protokol kesehatan, juga harus dibangun. Begitupun tim pemakaman jenazah harus dibentuk, tegas Kapolres.

Sedangkan Sudiro Setyono Camat Diwek ketika diwawancarai usai teleconfrence bersama Bupati mengatakan menindaklanjuti tentang adanya kampung tangguh di kecamatan diwek ini kampung masih diawali di desa Pandanwangi. Upaya tersebut dibantu dengan Kapolsek dan Danramil untuk menerapkan dengan semaksimal mungkin agar dapat membangun desa desa yang lain menjadi kampung tangguh.

“Dalam teleconfrence itu, Bupati menegaskan kepada seluruh desa di kabupaten Jombang untuk membentuk kampung tangguh. Kemudian dilanjut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah akan turun langsung ke desa desa untuk memantau kegiatan kampung tangguh maupun bantuan bantuan sosial dan upaya penanganan Covid-19 dan diharapkan semua posko penanganan Covid-19 agar diaktifkan kembali,” pungkasnya. (yn/ica)