Caption Foto : Gubernur Khofifah saat bagikan APD 

mediapetisi.net – Sebagai upaya mempercepat penanganan penanggulangan pandemik virus corona (covid-19) di Jawa Timur, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Forkopimda Jatim membagikan 7.100 alat pelindung diri (APD) yang diserahkan kepada 64 rumah sakit rujukan penanganan pasien covid-19 di wilayahnya. Penyerahan secara simbolis itu diserahkan Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Senin malam (23/3/2020)

Ikut dalam penyerahan tersebut Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim Sahat Tua Simanjuntak serta Ketua Gugus Tugas Provinsi Jatim Heru Tjahjono.

Selain menyerahkan 7.100 APD yang berasal dari Gugus Tugas Pusat, Gubernur Khofifah juga menyerahkan sebanyak 64.000 masker buffer stock Gugus tugas Provinsi.

Usai menyerahkan APD kepada 64 rumah sakit rujukan di seluruh Jatim, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa pembagian tersebut dihitung sesuai dengan proporsi bed dan layanan ruang isolasinya. 

“Ini tadi yang dibagi tujuh ribu seratus, jadi dihitung sesuai dengan proporsi bed dan layanan yang sudah punya ruang isolasi, baik itu yang ada negatif pressure, ventilator maupun non ventilator,” terang Khofifah. 

Dirinya pun menyampaikan, logistik yang dibagikan adalah bagian dari upaya promotif preventif yang dilakukan Pemprov Jatim dalam menanggulangi covid-19 di wilayahnya. 

Sebagaimana diketahui bahwa gugus tugas percepatan penangan covid-19 dibagi empat rumpung gugus tugas yaitu gugus tugas promotif – preventif, kuratif, tracing dan dampak sosial ekonomi. Ke empat rumpun ini harus berjalan berseiring dalam penanggulangan pandemik global covid – 19  yang saat ini mewabah di Indonesia. 

“Format yang  kami lakukan adalah bagaimana kita menyeiringkan antara tim  promotif – preventif, tracing,  kuratif serta  dampak  sosial ekonomi covid – 19 ; empat tim ini bekerja paralel  tidak bisa saling menunggu,“ tegasnya.

Menurut Gubernur Khofifah, kebersamaan dalam setiap aspek rumpun gugus kerja maupun setiap pemangku kepentingan dinilai sangat diperlukan. Hal itu dibutuhkan untuk saling melengkapi dan saling memaksimalkan setiap ikhtiar yang dilakukan di masing-masing rumpun kerja dan stakeholder. Sehingga, langkah tersebut diharapkan dapat meminimalisir dampak covid-19 dan bahkan mampu menghentikan  penyebaran virusnya. 

Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim ini pun memaparkan bahwa salah satu yang terpenting untuk mencegah bertambah banyaknya yang terpapar  positif covid-19 adalah dengan langkah promotif dan preventif. Karena seberapapun tenaga medis dan paramedis disiapkan tidak akan kuat menampung banyaknya pasien yang masuk jika tidak ada langkah pencegahan secara lebih ketat. Disiplin warga untuk tidak keluar rumah kecuali hal penting, menjaga batas jarak sosial serta menjaga pola hidup bersih dan sehat.

“Seberapa pun banyaknya bed kita siapkan, seberapa pun dokter yang disiapkan, tetapi kalau tidak ada upaya preventif dari masing-masing pribadi, hal itu juga tidak akan mampu mengatasi banyaknya pasien yang datang, mengingat besarnya penduduk Jawa Timur yang sudah lebih empat puluh juta,” paparnya.

Khofifah kembali menegaskan, bahwa menjaga jarak antara satu dengan yang lain, menghindari kerumunan dan keramaian serta tidak menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan banyak massa menjadi hal utama dan sangat penting. Karena langkah itu menjadi langkah efektif dalam mencegah semakin merebaknya covid-19 di Jatim. 

“Social distancing, tidak membuat keramaian dan tidak menjadi bagian yang ikut di sebuah keramaian atau tinggal di rumah itu menjadi bagian yang sangat penting yang menjadi tugas kita semua,” pungkasnya.

Adapun 64 rumah sakit rujukan yang mendapat APD yakni RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RSUD Dr Saiful Anwar Malang, RSUD Dr. Soedono Madiun, RSUD Kab. Kediri, RSUD Gambiran Kediri, RS. Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri, RS Daerah Dr. Soebandi Jember, RS. Baladhika Husada Jember, RS. Bina Sehat Jember, dan RS. Citra Husada Jember. Lalu RS Paru Jember, RS Jember Klinik, RSUD Dr. R Koesma Tuban, RSUD Blambangan Banyuwangi, RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, RSUD Dr. Iskak Tulungagung, RSUD Kab. Sidoarjo, RSI Siti Hajar Sidoarjo, RS Mitra Keluarga Satelit Surabaya, dan RS Siti Khadijah Sepanjang Sidoarjo. 

Selain itu, RSU. Anwar Medika Balongbendo Sidoarjo, RSUD Syarifah Ambami Bangkalan, RSU H. Koesnadi Bondowoso, RSUD Ibnu Sina Gresik, RSUD Kab. Jombang, RS Daerah Mardi Waluyo Kota Blitar, RS dr Soepraoen Malang, RS Panti Waluya Sawahan Malang, RS Lavalette Malang, dan RS Katholik Saint Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya. 

Selanjutnya, RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya, RS Primastya Husada Citra (PHC) Surabaya, RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, RSI Jemursari, RS Siloam Surabaya, RSU Haji Surabaya, RS Premier Surabaya, RS. Husada Utama Surabaya, RS Bhayangkara Samsori Mertojoso, serta RS Manyar Medical Centre Surabaya. Kemudian RS Univ. Airlangga Surabaya, RS National Hospital Surabaya, RS Royal Surabaya, RS Brawijaya Surabaya, Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, RSJ Menur Surabaya, RSUD Dr. Soegiri Lamongan, RS Muhammadiyah Lamongan, RSUD Dr Haryoto Lumajang, dan RS. Djatiroto Lumajang. 

Selanjutnya, RSUD Kanjuruhan Kab. Malang, RS Wava Husada Malang, RS Prima Husada Malang, RSUD Prof. Soekandar Kab. Mojokerto, RSUD Nganjuk, RSUD Dr. Soeroto Kab. Ngawi, RSUD Dr. H. Slamet Martodirjo Pamekasan, RSUD Bangil Pasuruan, RSUD Dr. Harjono Ponorogo, RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo, RSUD Mohammad Saleh kota Probolinggo, RSUD Dr. Soedomo Trenggalek, RSU Karsa Husada Batu, serta RSUD Magetan (*)