Caption Foto : Wabup Sumrambah saat menanam pohon

mediapetisi.net – Nandur dan Ngramut Mata Air Sumbergogor rangkaian kegiatan kenduren durian yang akan dilaksanakan bulan depan guna melestarikan lingkungan. Dihadiri Wakil Bupati Jombang, Wakil Ketua DPRD, Mantan Bupati Jombang Suyanto, Anggota DPRD, Forpimcam, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Perwakilan Perhutani, Kades beserta perangkat desa, Panitia Kenduren durian dan masyarakat. Sabtu (1/2/2020)

Wakil Bupati Jombang Sumrambah SP. menyampaikan kalau hari ini bersama-sama warga guyup untuk menyelamatkan Wonosalam dan Bareng karena keduanya yang menghidupi dan mengaliri aliran sawah dari sebagian besar yang ada di kabupaten Jombang. Kita berkumpul untuk ikut serta melestarikan alam tersebut dengan melakukan penanaman pohon di desa Wonosalam 

“Di Jombang ini ada sesuatu yang menarik dan Wonosalam dan Bareng dari hasil kajian yang ada ternyata 80% sumber mata air kita itu ada di Wonosalam, sehingga menjadi sesuatu yang sangat penting bersama untuk menyelamatkan Wonosalam dan Bareng dengan menanam pohon karena wilayah Wonosalam dan bareng sumber mata airnya besar yang menghidupi dan mengalir aliran sawah dari sebagian besar yang ada di Kabupaten Jombang,” ungkapnya. 

Lanjut Sumrambah, untuk tahun 2021 tanaman yang baik diserahkan kepada Desa Wonosalam untuk pembibitan dan untuk ditanami kembali sehingga lebih memiliki arti dan makna, bisa menopang juga, bukan sekedar menopang lingkungan tetapi juga bisa menopang sektor ekonomi.

Misalnya ada durian park kemudian ke kampung adat di Segunung dan ada hal yang menarik di Wonosalam yang akan berubah menjadi kampung wisata, serta akan banyak dilirik oleh investor.

“Saya berpesan kepada Bapak ibu sekalian, jangan sampai hari ini kita menjadi buruh diatas tanah kita sendiri, jangan jadi buruh  di atas tanah kita sendiri. Saya ingin orang Wonosalam 10 sampai 15 tahun kedepan pekerjaannya kalau malam vila vila vila. Saya tidak menginginkan hal itu terjadi, Saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak menjual tanah, karena kita ingin bersama masyarakat membangun Wonosalam, karena jika tanah wonosalam sudah dimiliki orang lain, maka hal yang diupayakan pemerintah akan sia-sia. Saya berharap agar masyarakat benar-benar melindungi wonosalam,” pesannya.

Di kampung adat Segunung, orang akan menuju kedamaian dan hidup dalam situasi yang senang jika memegang Tri Hita Karana yakni harmonis terhadap Tuhan yang menciptakan, harmonis terhadap sesama manusia dan harmonis terhadap lingkungan alam. Ketiganya harus menjadi patokan dasar untuk membangun Wonosalam dan menjadi hal yang luar biasa jika gerakan tersebut terus berjalan.

“Ayo nandur!, ayo nandur!, supaya alam kita lestari. Atas nama pemerintah kabupaten Jombang kami berterimakasih kepada seluruh aktivitas dan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian alam dan masyarakat yang ikut serta dalam pertumbuhan pariwisata di kecamatan Wonosalam,” harapnya.

Sementara itu Samuki Kades Wonosalam berharap pohon-pohon yang ditanam nantinya akan membawa hasil bagi anak cucu dan harapan besarnya seluruh OPD terkait, terutama wakil Bupati yang memotivasi khususnya dimasyarakat Wonosalam beserta Perhutani yang didukung oleh seluruh masyarakat desa.

“Ini merupakan salah satu rangkaian dari kenduren durian yang sangat banyak dan luar biasa, serta serba dadakan sehingga untuk kenduren 2020 munculnya kampung adat. Pak Yusron yang menjadi promotor dan memberi kontribusi di kecamatan Wonosalam dan diharapkan dapat memunculkan promotor lain yang dapat mensejahterakan masyarakat Wonosalam.

Hari ini penanaman pohon dari DLH sebanyak 500 pohon, dari perhutani sebanyak 1000 pohon dan dari Desa sebanyak 300 pohon. Pohon itu terdiri dari pohon Kemiri, Alpukat, Bambu dan Nangka,” pungkasnya.