Caption Foto : Bupati Jombang sebagai Pembina Upacara

mediapetisi.net – Upacara bendera dalam rangka peringatan hari Nusantara dan hari ibu ke 91 di Kabupaten Jombang. Diikuti oleh seluruh jajaran Forkopimda, ASN  lingkup pemerintah daerah Kabupaten Jombang, Kodim 0814 Jombang, Polres Jombang, Sat Radar 222 Jombang, PGRI, KORPRI, mahasiswa, pelajar, Pramuka dan forum anak Jombang. Bertempat di lapangan kantor pemerintah daerah kabupaten Jombang. Kamis (19/12/2019).

Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan bahwa, hari Nusantara tahun 2019 ini bertema “Nusantaraku berdaulat, Indonesiaku maju” dengan harapan sebagai langkah untuk mempertebal semangat kebhinekaan dan tetap melaksanakan pembangunan Nusantara dalam mengelola wilayah maritim, pesisir hingga perbatasan dan pulau-pulau terluar sebagai bagian dalam upaya menjaga kedaulatan Bangsa dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia.

Sesuai arahan Presiden, pemerintah akan terus berupaya membangun Nusantara dengan mengelola potensi laut, maritim, dan pulau sebagai satu kesatuan wilayah NKRI melalui program Indonesia sentris, pemerintah berupaya menyejahterakan masyarakat pesisir, pulau terluar dan terpencil sehingga mereka ikut merasakan dampak pembangunan, serta menjadi momentum merajut kemaritiman Indonesia untuk lebih baik lagi, lanjutnya.

“Nusantaraku berdaulat, Indonesiaku maju, kini tak hanya slogan dan semboyan semata, karena pemerintah turut aktif membangun secara nyata agar maritim Indonesia dari infrastruktur fisik maupun sumber daya manusia yang semakin berkualitas”, ungkap Mundjidah.       

Sementara itu, untuk tema peringatan hari Ibu ke 91 tahun 2019 adalah “perempuan berdaya, Indonesia maju”,  diharapkan menjadi titik awal bagi terwujudnya gerakan pemberdayaan dan perlindungan perempuan, sehingga sejalan juga dengan arahan presiden, terkait prioritas pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Hari Ibu dimaknai sebagai hari kebangkitan perempuan Indonesia dan merupakan persatuan  dan kesatuan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa. Selain itu, perempuan memiliki hak asasi yang sama dan integral dengan hak asasi manusia yang perlu dipelihara kodrat, harkat dan martabatnya sebagai Ibu Bangsa yang berhasil membina keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Perjuangan kaum perempuan agar bebas dari segala bentuk diskriminasi dan tindak kekerasan, diwujudkan dalam bentuk kesetaraan dan keadilan gender dalam segenap aspek kehidupan yang perlu diupayakan setiap waktu dan kelanjutan perjuangan persatuan kaum perempuan Indonesia selalu diperingati pada setiap tanggal 22 desember sebagai hari Ibu.

Tema tersebut juga menjadi penyemangat bahwa kaum perempuan indonesia tidak hanya menjadi pengguna penikmat  hasil pembangunan, namun juga ikut berperan sebagai pelaku  serta melaksanakan dan berpartisipasi di segenap aspek pembangunan Nasional, peran politik berarti ikut serta dalam proses pengambilan keputusan dalam upaya membentuk keluarga, masyarakat, Bangsa dan Negara.

Mundjidah menjelaskan, 91 tahun lalu sejak kongres perempuan Indonesia pertama pada tanggal 22 – 25 Desember 1928 di Yogyakarta yang menjadi salah satu keputusan kongres perempuan Indonesia untuk membentuk organisasi PPPI  (perikatan perkoempoelan perempoean Indonesia) yang ditetapkan oleh Presiden soekarno pada tanggal 16 Desember 1959 di Jakarta dengan kepres nomor 316 tahun 1959, tentang hari Nasional yang bukan hari libur.

Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang harus mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, politik, sosial dan sebagainya, juga pengasuhan dalam keluarga, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam pengasuhan anak tidak hanya orang tua, namun perlu didukung oleh semua pihak. 

Peringatan hari ibu diharapkan sebagai momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan dan memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya, serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak dan sekaligus agen perubahan.

“Harapan saya, peringatan hari ibu ke 91 tahun 2019 ini dapat medorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan”, harapnya.

Mundjidah juga menyampaikan, sesuai arahan Presiden RI, ada lima isu prioritas yang harus dilakukan untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan, yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran keluarga dalam pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak dibawah umur.

Selain itu, pelibatan semua pihak secara sinergi sesuai peran dan fungsinya untuk mendukung semua perempuan untuk maju mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif dan percaya diri,” pungkasnya.

Diakhir upacara bendera, Forum Anak Jombang memberikan rangkaian bunga dan kartu ucapan bertuliskan, “aku bisa membawakanmu bunga, aku bisa membawakanmu hadiah, tetapi cintamu tidak akan terbalaskan, karena cintamu adalah cinta yang sebenarnya, selamat hari ibu” yang diberikan kepada Bupati Jombang dan seluruh ibu yang menjadi tamu undangan dalam upacara tersebut.