Caption Foto : Bupati Jombang didampingi Wabup, Pimpinan Perusahaan dan Camat saat mau tanam pohon
mediapetisi.net – Sinergi Program Konservasi Lahan dan Mata Air Jombang Lestari menjaga alam menjaga masa depan. Bertempat di Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Kamis (19/12/2019)
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan gerakan dan aksi bersama penghijauan sinergi konservasi lahan dan mata air Jombang lestari menjaga alam menjaga masa depan bencana ekologi yang ada di sekitar kita disebabkan pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan hidup. Penghijauan diperlukan tindakan yang Arif dalam mengelola sumber daya alam ekosistem dapat terselamatkan sejalan dengan aktivitas pembangunan.
“Bencana longsor di Dusun Kopen Desa Ngrimbi di tahun 2014 yang menyebabkan 14 korban jiwa meninggal menjadi pelajaran. Berarti buat kita ke konsep pembangunan berkelanjutan yang merupakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi sosial dan lingkungan hidup merupakan satu-satunya pilihan yang harus kita wujudkan, apalagi saat ini dengan datangnya musim penghujan kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan termasuk diantaranya banjir dan longsor,” ungkapnya.
Lanjut Mundjidah, upaya adaptasi dan mitigasi harus terus dilaksanakan dan disosialisasikan kepada seluruh masyarakat agar memiliki ketangguhan dan ketahanan dalam menghadapi bencana termasuk diantaranya dengan kegiatan penghijauan, hal ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah pusat yang telah menetapkan strategi nasional untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang harus didukung oleh pemerintah daerah sampai dengan pemerintah Desa.
Selain itu, komitmen Pemerintah keterlibatan semua pemangku kepentingan adalah kunci keberhasilannya mewujudkan kerjasama yang harmonis dan profesional antara pemerintah swasta dan masyarakat merupakan pilar penting dalam pembangunan lingkungan hidup.
“Komitmen kerja sama yang baik antara dinas Lingkungan Hidup perhutani dinas kehutanan Provinsi Jawa Timur dan pihak swasta. Sehingga semakin banyak lahan kritis yang dapat diperbaiki dan mata air yang dapat dilindungi dukungan tokoh agama terutama hari ini saya lihat melalui Ansor dan muslimat untuk bersama menyampaikan indahnya Islam yang mengajarkan kepada umatnya untuk menanam tanaman dan pohon tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menanam tumbuhan,” terangnya.
Dinamika masyarakat partisipasi publik yang memunculkan banyak gerakan peduli lingkungan termasuk sudah dilakukan oleh kader-kader lingkungan pelajar dan masyarakat. Tetapi hal ini belum lah cukup peningkatan partisipasi dengan pola pendekatan dan edukasi pada masyarakat harus terus dilakukan karena hal tersebut sangat terkait dengan perilaku kebiasaan dan budaya masyarakat tentang bagaimana memperlakukan dan menghargai lingkungan dengan baik lagi.
“Saya berharap agar kegiatan pada hari ini sebagai kolaborasi kita untuk terus berupaya dan bekerja keras mengatasi berbagai masalah lingkungan kerja keras kita insya Allah akan membuat hasil yang baik untuk Jombang dan Indonesia kita cinta. Mari kita lestarikan alam lingkungan air dan jaga hutan dengan keanekaragaman hayatinya,” harap Mundjidah.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang Abdul Qudus menyampaikan bahwa Kabupaten Jombang dengan luas 115.950 hektar, saat ini kurang lebih 7.391 hektar masuk pada kode lahan sangat kritis. Potensi sumber mata air di wilayah kabupaten Jombang tersebar di 14 kecamatan dengan jumlah hampir 200 sumber mata air yang berada baik dikawasan hutan maupun di luar kawasan hutan dengan 80% berada di wilayah Wonosalam dan Pare.
“Tantangan yang dihadapi adalah eksploitasi berlebihan pada sumber daya hutan, alih fungsi lahan, kerusakan didaerah tangkapan air dan pencemaran kualitas air, tentunya upaya pemulihan tidak hanya dengan kegiatan sektoral sepihak, tetapi harus dengan dukungan dari banyak pihak,” ujarnya.
Agenda aksi tanam pohon pada hari ini merupakan komitmen keterlibatan semua pihak untuk mendukung upaya konservasi dan pemulihan lahan kritis dan mata air, khususnya di kabupaten Jombang yang didukung oleh sektor Swasta, Perhutani, Perusahaan Cheil Jedang, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, serta masyarakat tentunya sebagai aktor utama. Lokasi penanaman dipusatkan di desa Ngrimbi-Bareng sebagai titik awal semangat menjaga alam.
“Belajar dari kejadian longsor 5 tahun lalu dan penanaman akan diikuti dengan beberapa lokasi lain pada tahun 2019 ini akan ditanam 349.312 batang pohon pada lahan kritis dan mata air yang bersumberkan dari anggaran APBD kabupaten Jombang, perhutani, dinas kehutanan provinsi Jawa Timur, bpdas, pihak swasta dan dukungan masyarakat dengan jenis bambu, kelengkeng, kemiri, Kepuh, jambu merah, trembesi, mahoni, akasia dan beberapa jenis pohon lainnya,” pungkas Qudus.