Caption Foto : Pegiat Wisata Sumber Biru saat pemaparan ke peserta pelatihan batik

mediapetisi.net – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang  terus melakukan Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PK2UKM) pelatihan vokasi membatik yang dibuka oleh Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi Rudy Bakhtiar. Diikuti 50 Orang dan bertempat di Wisata Sumber Biru Dusun Wonotirto Desa Wonomerto Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Kamis (26/11/2020)

Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi Rudy Bakhtiar  mengatakan pelatihan vokasi membatik di Sumber Biru Wonomerto tersebut untuk meningkatkan dan memotivasi para anggota koperasi dan pelaku usaha mikro di masa pandemi Covid-19 terutama di titik-titik lokasi wisata di kabupaten Jombang

“Kami berharap vokasi membatik ini dapat memunculkan batik lokal khas dan bisa sebagai branded dari wisata Sumber Biru. Pelatihan vokasi membatik ini dilaksanakan selama 3 hari mulai hari Kamis tanggal 26, 27 dan 30 November 2020,” harapnya.

Caption Foto : Peserta pelatihan saat menggambar di kain yang mau dibatik

Sementara itu, Pemateri dari Batik Berkah Mojo Mojoagung Khoirul Anam mengatakan bahwa kali ini motif batik tulis yang diajarkan beda karena pesertanya dari 3 Desa. 30 peserta dari Desa Wonomerto dengan motif khas batik kopi dan durian, 10 peserta dari Desa Jarak dengan motif khas batik manggis dan 10 peserta dari Desa Galengdowo dengan motif khas batik Salak. Sedangkan materinya mulai dari teori pewarnaan batik, pengenalan warna batik dan praktek membatik.

“Dengan kegiatan membatik ini diharapkan bisa memberikan motivasi dan meningkatkan perekonomian warga setempat agar dapat memunculkan usaha home industri batik sendiri maupun berdirinya kelompok sentra usaha batik di wilayah ini meski waktu pelatihan sangat singkat,” terangnya.

Sedangkan Wisata Sumber Biru merupakan wisata yang dibentuk oleh Tekad Slamet bersama 25 orang penggiat lainnya dan dimulai sejak tahun 2018 dengan tujuan untuk melakukan pemberdayaan bagi masyarakat sekitar, dengan memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki Dusun Wonotirto dan status lahan dimiliki oleh masyarakat sekitar berbentuk 12 sertifikat.

“Awal munculnya wisata Sumber Biru adanya keinginan untuk menggali potensi yang ada di lingkungan sekitar dengan membersihkan sungai supaya limbah dari masyarakat tidak dibuang di sungai, sebab saat itu sungai dijadikan masyarakat sebagai pembuangan limbah. Selanjutnya melakukan koordinasi bersama tokoh masyarakat dan penggiat selama 4 bulan dan dilakukan kerja bakti setiap 1 minggu 2 kali kurang lebih 60 orang dan yang tersisa menjadi 25 orang. Dinamakan Sumber Biru karena jaman nenek moyang dulu, disini memang ada sumber air yang berwarna biru, makanya nama itu untuk wisata disini,” ungkapnya.

Di masa pandemi Covid-19, tidak mengurangi jumlah pengunjung pada wisata Sumber Biru akan tetapi segala protokol kesehatan pun diterapkan, menyediakan tempat cuci tangan dan wajib bermasker. Terlebih pada hari Sabtu dan Minggu mengalami pembludakan pengunjung sehingga disiapkan tim tersendiri, serta penyemprotan area wisata dilakukan setiap 1 minggu sekali.

“Hari Sabtu dan Minggu malah ramai sampai 1000 lebih pengunjung. Kita juga kerjasama dengan BUMDes dan tahun 2018 sampai 2019 kita mendapatkan dana dari bumdes, tetapi kita juga memberikan PAD bagi desa bisa mencapai 31 juta. Saya berharap pelatihan membatik di Sumber Biru ini bisa menghasilkan batik khas Desa Wonomerto dan sebagai oleh – oleh juga branded wisata lokal ini. Selain itu, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan wisata ini dapat dinikmati oleh anak cucu kelak,” pungkas Tekad. (yn)