Caption foto :  bupati didampingi wabup dan ketua penggerak PKK saat pemukulan gong

mediapetisi.net – Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab membuka Bursa Inovasi Desa Kabupaten Jombang dengan tema “Merajut Kebersamaan, Mengoptimalkan Potensi wilayah dalam bingkai inovasi desa mandiri yang berkarakter dan berdaya saing” Cluster Selatan terdiri dari Kecamatan Mojowarno, Diwek, Bareng, Ngoro, Wonosalam, Mojoagung dan Gudo.

Hadir dalam kesempatan ini diantaranya  Forkopimda, Wakil Bupati Jombang, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Kepala DPMD Kabupaten dan Perwakilan DMPD Provinsi, serta Pendamping Wilayah Provinsi Jawa Timur, dan diikuti 270 Peserta dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, BPD serta Karangtaruna Desa. Bertempat di Rumah Makan Barokah Selorejo Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Sabtu (27/7/2019)

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan Bursa inovasi desa untuk menciptakan kebutuhan pemerintah desa akan solusi bagi penyelesaian hambatan yang ada, mendorong inisiatif atau alternatif persiapan desa dalam rangka penggunaan dana desa lebih efektif dan inovatif dengan memperluas informasi pokok terkait program inovasi desa, serta program pengetahuan dan inovasi desa serta inisiatif didesa-desa dalam menyelesaikan masalah dan kegiatan. Juga menjalin komitmen pemerintah desa untuk mengadopsi dan mereplikasi inisiatif, jelasnya.

Menurut Mundjidah, Pemkab Jombang menitikberatkan 3 poin dari Bursa Inovasi Desa diantaranya mendorong penggunaan dana desa, bukan hanya diinfrastruktur saja, akan tetapi untuk pembangunan keseluruhan terutama Sumber Daya Manusia (SDM). Karena melalui Bursa Inovasi Desa, Pemerintah Desa yang ada di Jombang agar mengembangkan desanya, masyarakatnya, mendorong dari dana desa yang telah dikucurkan dari pusat. Selanjutnya meningkatkan SDM, karena tanpa ada peningkatan SDM, tidak bisa dilaksanakan dengan maksimal.

“Disamping itu, yang ketiga kita juga akan menyiapkan tenaga ahli, contohnya petani durian di Wonosalam, durian biasanya panen setahun sekali, namun sekarang bisa panen setahun tiga kali. Di desa Galengdowo terdapat Salak, wisata jambu Darsono atau jambu Gondang manis, Jatirejo ada salak juga dan di Ngogri satu desa ada aplikasi pelayanan masyarakat, jadi seluruh warga desa yang cerdas, mengurus KTP tidak harus ke balai desa cukup lewat aplikasi, itu luar biasa,” ungkapnya.

Dengan adanya pengembangan hasil panen dibuat wisata desa dan inovasi pelayanan artinya hari ini kepala desa sudah berubah mainset bahwa pemerintah desa tidak lagi hanya administratif tetapi juga memiliki fungsi manajerial. Hari ini kepala desa dan perangkat desa dan masyarakat dituntut untuk semakin sering untuk melakukan diskusi melakukan pengembangan didaerahnya masing-masing. Memang ada yang sukses juga ada yang memulai, ada yang belum bisa tetapi Pemerintah Kabupaten Jombang  yakin kalau hal ini terus berjalan, inovasi Desa ini akan berjalan, maka yang belum atau yang masih baru memulai akan tertarik untuk menjadi desa yang maju, desa yang sukses, desa yang berinovasi dan desa yang mandiri.

“Insyaallah di Tahun 2020 kami akan mendatangkan 5 tenaga ahli yang akan mendampingi masyarakat Kabupaten Jombang, dengan harapan tentunya masyarakat Jombang agar bisa lebih mandiri inovasi dan bisa memanfaatkan potensi-potensi masyarakat Jombang khususnya, menuju Kabupaten Jombang yang berkarakter dan berdaya saing,” pungkas Bupati. (yun)