Caption foto : kepala dinas PPKB dan PPPA ketika saat sambutan

mediapetisi.net – Jambore anak Jombang 2019 dalam rangka peringatan hari anak Nasional dengan tema “kita beda, kita saudara, bersama mewujudkan kabupaten Jombang layak anak” dibuka oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kabupaten Jombang. Bertempat di Pendopo kabupaten Jombang. Kamis (25/7/2019).

Kepala Dinas PPKB dan PPPA Nur Kamalia menyampaikan Peringatan Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli dilaksanakan di Makasar, perwakilan kabupaten Jombang atas nama Abidin, nanti akan dilaksanakan di tingkat Provinsi dan tanggal 27 Juli 2019 di Kebun Raya. Ini merupakan kegiatan yang dinantikan meskipun yang hadir hanya perwakilan dan belum bisa menghadirkan semua aspirasi dari anak. Disediakan pemateri dan pembinaan untuk pemenuhan hak anak di Kabupaten Jombang. 

“Forum Anak Jombang (FAJ) sudah dimulai tahun 2010, FAJ tidak akan berjalan berkesinambungan tanpa ada pembinaan dan kolaborasi yang baik antara Forum Anak dengan Dinas yang membina, maka mulai dari tahun 2010 hingga sekarang sudah banyak yang menjadi anggota FAJ dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi dan pemenuhan hak anak yang ada di Kabupaten Jombang sehingga kabupaten Jombang meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Nindya. Berawal dari pratama setahun, Madya 4 tahun dan tahun ini Nindya,” ujarnya.

Lanjut Nur Kamalia, Bupati sangat bangga pada penghargaan KLA tingkat Nindya berkat kerjasama, partisipasi dan kontribusi dari semua elemen yang ada di Kabupaten Jombang untuk membina dan mewadahi kegiatan FAJ. Jombang saat ini menuju ke kabupaten layak anak yang tingkatannya dimulai dari Pratama, Madya, Nindya, utama dan terakhir KLA. Meskipun berada ditingkat Nindya namun masih banyak permasalahan yang ada di Jombang yang berkaitan dengan anak, diantaranya Narkoba, HIV/AIDS, tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terus meningkat.

“Saya berpesan, untuk menggunakan masa anak-anak dengan baik, anak harus mengetahui hak dan kewajibannya. Hak anak untuk mendapatkan pengasuhan yang layak, pendidikan, kesehatan dan perlindungan, sedangkan kewajibannya untuk menjadi anak berpendidikan tinggi, menghormati orang tua dan guru, serta menjadi penerus bangsa yang berkualitas, mewujudkan anak yang berkarakter. Jika ada permasalahan untuk tidak disimpan sendiri tetapi komunikasikan dengan orang terdekat dan harus berdo’a, serta meminta restu orang tua,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak, Yuli Sugiarti mengatakan, Anak merupakan generasi penerus bangsa dan sumberdaya manusia yang harus disiapkan. Kabupaten Jombang yang terdiri dari 21 Kecamatan dan 306 Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk sekitar 1.432.214 jiwa yang terdiri dari 698.280 laki-laki dan 724.127 perempuan, anak-anak usia 0-18 tahun berkisar antara 410.519 jiwa, terdiri dari 210.696 laki-laki dan 199.870 perempuan. Jumlah anak yang cukup besar memberikan dampak cukup beragam dalam proses pembangunan. Jambore ini untuk menyiapkan anak Jombang yang berkualitas, bebas narkoba, berbudi luhur menuju Jombang yang berkarakter dan berdaya saing.

“Selain Jambore, akan diadakan pula dialog dengan Bupati Jombang yang diharapkan dapat memberikan bekal ilmu dan pendidikan, serta karakter bagi anak Jombang. Dialog antara Bupati dan FAJ merupakan kegiatan yang sangat bagus dan perlu diapresiasi sebagai upaya nyata dari pemerintah kabupaten Jombang untuk selalu dekat dan mendengarkan suara anak yang tidak hanya menjadi sasaran obyek pembangunan, namun anak dapat mengambil peran dalam proses pembangunan dengan memberikan sumbang saran dan aspirasi anak,” ungkapnya.

Anak perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara fisik, mental maupun sosial dan mempunyai akhlaq yang mulia, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, serta terhindar dari permasalahan Narkoba dan AIDS demi terwujudnya anak Indonesia yang berakhlaqul karimah, pungkasnya (rin)