Caprion foro : Bupati Jombang saat berikan bingkisan
mediapetisi.net – Bupati Jombang didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Infomartika serta Kepala Bagian Humas dan Protokoler mengunjungi Calon Jamaah Haji tertua Kabupaten Jombang di Dusun Bakalan Desa Pulorejo Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. Senin (15/7/2019)
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab ketika diwawamcarai awak media mengatakan sangat terharu dan sangat hormat pada ibu Sumiati yang usianya sudah 107 tahun akan menunaikan ibadah haji, daftar 2,5 tahun yang lalu karena usianya maka bisa didahulukan sebab sudah program pemerintah manakala usia lanjut dipercepat pemberangkatannya.
“Alhamdulillah manasiknya cukup sampai 6 hari dalam kondisi sehat dan beliau harus banyak belajar dengan kesabarannya, ketabahannya dan tawakalnya sehingga usia sampai 107 tahun ini bisa berangkat ibadah haji. Semoga kita juga bisa nantinya dalam kondisi sehat, usia panjang dan menjadi barokah, sehingga anak cucunya juga demikian, dengan do’a-do’a beliau ini,” ujarnya.
Lanjut Mundjidah, Usia sudah 100 lebih mendapatkan hidayah dari Allah SWT, itu merupakan Rahmat dari Allah SWT. Bupati datang ke rumah Sumiati untuk menghormati calon jamaah haji yang akan berangkat haji. “Semoga hajinya menjadi haji yang mabrur dan mudah-mudahan kita semua dapat mengikuti menjalankan ibadah haji bagi yang belum, bagi yang sudah bisa berangkat lagi. Ibu Sumiati termasuk calon jamaah haji sementara tertua di Jawa Timur, tetapi belum tau jika se Indonesia, karena menunggu semua terdeteksi saat selesai haji.
“Usia sudah di atas 100 harus ada perhatian yang prima dari Dinas Kesehatan, supaya dipantau sebelum berangkat sehingga saat berangkat, bidang kesehatan nanti diharapkan selalu memperhatikan kesehatannya selama pelaksanaan di tanah suci Makkah maupun di Madinah apalagi setelah melaksanakan wajibnya wukuf Arafah, harus betul-betul didampingi dari tim kesehatan, karena ini membutuhkan suatu pendampingan, terutama segi makannya harus terjamin dan minumnya sampai istirahatnya betul-betul yang mendampingi harus aktif memantau calon jamaah haji,” tegasnya.
Mundjidah berpesan kepada Sumiati dan anaknya, sekarang musim panas di sana, jadi harus banyak minum jangan sampai orang melakukan ibadah haji itu kekurangan air, bahaya, nanti disana tidak bisa di jamin penjual air, makanya disana kemana-mana harus membawa air dan disana ada air zamzam yang banyak sekali manfaatnya melebihi vitamin, tidak perlu menunggu haus karena ibadah haji berbeda dengan ibadah lain yang harus membutuhkan tenaga dan gerakannya, pesannya.
Sementara itu, Tri Kuncorowati putri ketiga Sumiati yang tiap hari mendampinginya mengatakan kalau ibunya daftar haji bulan November tahun 2016, menunggu 2,5 tahun sudah bisa berangkat dan pembayarannya melalui Bank BNI. Secara fisik Sumiati sering pengecekan rutin tes kesehatan, olahraga jalan sekitar kampung setiap pagi. Kapan hari sempat masuk rumah sakit, tetapi sudah diperbolehkan pulang dan yang dikeluhkan waktu itu, sesak nafas, hemaglobinnya turun tapi saat pulang sudah normal semua kesehatannya.
“Pada awalnya masih nunggu keputusan beberapa hari, Alhamdulillah diputuskan tahun ini ibu dapat berangkat dan yang mendampingi ibu, kakak saya yang nomor 2. Saya sekeluarga menyampaikan terimakasih kepada Ibu Bupati telah mengunjungi dan mendoakan ibu saya,” pungkasnya. (yun)