Caption foto : kepalasekolah MAN I Jombang beserta segenap guru dan kemenag
Wisuda Peserta Didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jombang sebanyak 484 siswa-siswi dan wisuda Tahfidz 13 siswa-siswi yang hafal minimal 2 juz. Bertempat di Lapangan MAN 1 Jombang. Kamis (3/5/2019).
Kasubag TU KEMENAG Jombang, Emy Chulaimi yang ikut serta menguji hafalan Al-Qur’an sebelum memberikan sertifikat hafalan mereka merasa bangga dan berbahagia atas lulusan anak didik MAN 1 Jombang, dengan harapan semua sukses, lancar dan dapat menggapai cita-cita sesuai dengan yang diinginkan. MAN 1 Jombang memiliki ciri khas pengelola lembaga pendidikan yang berkarakter disamping para guru membina anak didik MAN 1 Jombang lulus dengan baik, tetapi tidak meninggalkan konsep Madrasah Diniyah yang merupakan bagian terpenting dari kehidupan.
Qoidah ushul Fiqih, “Menjaga sebuah tradisi bahwasanya sebuah lembaga Madrasah disamping pendidikan umum sukses, agama juga tidak ditinggalkan, jadi di pundak kanan agama dan di pundak kiri pendidikan umum, sehingga ini memberikan bekal kepada anak-anak kita di MAN 1 Jombang dan jargon kita di Kementrian Agama, bagaimana lembaga Madrasah menjadi Madrasah yang hebat dan bermartabat,” ungkapnya.
Lanjut Emy, Siswa-Siswi MAN 1 Jombang bahkan telah membuktikan hal tersebut dengan adanya Siswi MAN 1 Jombang yang hafal Al-Qur’an 30 juz. Konsep dan harapannya menginginkan yang terbaik dari tahun ke tahun berbeda dan akan ditunjukkan nantinya dengan nilai lebih dan berbeda, perbedaan ciri khas tersendiri disebuah lembaga Madrasah berkarakter dari sisi enterprenuer dan nilai khusus program tahfidz yang dapat dirasakan manfaatnya, serta Madrasah yang mampu memberikan trobosan, inovasi, kreasi dengan program GERAS (Gerakan ayo membangun Madrasah) dan GELEM (Gemar literasi Madrasah) yang menunjukkan tenaga pendidik juga dituntut untuk faham kajian keilmuan juga sebagai bentuk menggeliat agar sebuah madrasah yang dibawah naungan Kementrian Agama menjadi the best of the best, jelasnya.
Menurut Kepala MAN 1 Jombang, Erma Rahmawati, S.Pd, M.Pdi bahwa, baru tahun ini MAN 1 Jombang memiliki lulusan yang sudah hafal 30 Juz dan menjadi kebanggaan dunia akhirat bagi MAN 1 Jombang dan orang tuanya. Untuk tahun depan program tahfidz akan semakin ditingkatkan, bahkan akan dibangun asrama, sehingga dapat memberikan banyak perhatian pada mereka. Saat ini asrama dalam proses tender yang ditargetkan akan mulai pembangunan fisik pada Juni-Desember 2019. MAN 1 Jombang dapat meningkatkan program tahfidz yang membedakan dengan yang lain, serta program enterpreneur dan ilmu pengetahuan melalui KTI, Olimpiade dan KSM.
“Tahun ini siswa-siswi MAN Jombang yang mengikuti SENAMPTN hanya 125 siswa, karena adanya pembatasan 40% dari total jumlah siswa, namun yang diterima hanya 33 siswa yang lolos dan yang lolos SBMPTN sekitar 34 siswa, berada di universitas di Jawa Timur dan Yogyakarta,” ujarnya.
Para wisudawan diharapkan mampu menjaga diri, iman harus dihati dan fikiran. mereka juga harus mampu menjaga nama baik Madrasah, orang tua dan dirinya sendiri, karena di tangan, dimulut dan dalam tindak tanduk mereka MAN 1 akan terkenal atau tercemar. selain itu, selalu memberi manfaat untuk orang lain, minimal di lingkungan sekitar dan sukses dunia akhirat, harap Ema.
Di tempat yang sama, Pembina Tahfidz MAN 1 Jombang, Adit Zamroni mengatakan, ketika awal daftar program tahfidz akan mengumpulkan orang tua murid agar mau bekerjasama dalam membimbing anak-anaknya, baik disekolah yang dibina oleh guru maupun dirumah yang menjadi tanggung jawab orang tua agar memgawasi hafalan anaknya sedangkan untuk Mustaqwiroh yang berada di pondok mendapatkan perhatian lebih dari pihak sekolah, pondok dan keluarga dengan integrasi dan kesinambungan agar 24 jam anak tersebut dapat terkontrol.
“Tetap lanjutkan hafalannya, hafal 30 juz bukan berarti sudah tidak memiliki tanggungan lagi, tetapi disitulah babak baru, karena menjaga lebih sulit daripada menghafal. setelah selesai menghafal itu lebih sulit karena tidak ada pengawasan dari orang lain dan menjadi tanggungjaeab diri sendiri
Adit menambahkan, anak yang menghafal Al-Qur’an itu tidak menganggu pelajarannya, bahkan yang diberi penghargaan tahfidz mereka memiliki banyak kegiatan dan tugas, tetapi masih dapat menyempatkan waktunya untuk menghafalkan Al-Qur’an, jadi menghafal itu juga mendukung dari kegiatan akademik siswa, pungkasnya. (rin/yun)