JOMBANG :Pada bulan Nopember, beberapa wilayah di Jatim sudah memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana, khususnya yang tinggal di sekitar daerah potensi bencana.Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo,  Selasa (20/11).

Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim menghimbau agar pemerintah daerah siaga terhadap hal tersebut, karena cuaca dapat berubah sewaktu waktu. Diharapkannya semua jajaran pemerintah, mulai bupati/ walikota dibantu camat dan kepala desa/kelurahan untuk selalu melaporkan semua kejadian yang berkaitan dengan bencana.”Kepala desa dan lurah segera melakukan langkah deteksi dini potensi bencana di daerah masing-masing,” ujarnya.

Salah satu langkah deteksi dini yang wajib disiagakan adalah menyiapkan segala kebutuhan dasar bagi masyarakat. Hal tersebut bertujuan apabila terjadi bencana sewaktu-waktu bisa langsung digunakan sehingga bisa meminimalisir jumlah kerusakan dan korban jiwa. “Besarnya kebutuhan tersebut bisa dilakukan koordinasi dengan pihak kecamatan, yang selanjutnya dilaporkan kepada bupati walikota agar segera bisa segera dipersiapkan,” lanjutnya.

Dicontohkan, sudah ada beberapa bencana yang melanda Jatim akhir-akhir ini misalnya terjadinya angin kencang dan puting beliung. Karena sudah terdeteksi dini, beberapa kabupaten kota sudah melakukan pemulihan terhadap lokasi terdampak dan korbannya. “ Pemerintah dan masyarakat harus bergotong royong membangun kembali prasarana umum yang rusak akibat bencana. Bencana harus diatasi secara cepat dengan tujuan masyarakat terdampak bisa segera diberikan bantuan” ungkapnya.

Pada bulan Nopember 2018, sudah ada beberapa kejadian angin kencang dan puting beliung di beberapa wilayah di Jatim diantaranya di Kabupaten Sidoarjo  mengakibatkan 457 rumah rusak di 8 desa,,  Kab. Mojokerto mengakibatkan 170 rumah rusak di 2 desa, di Kabupaten Gresik mengakibatkan 1 papan reklame roboh dan 1 pohon tumbang yang menutup Jalan Raya Metatu tertutup 80 persen. 

Kemudian, di Kabupaten Madiun mengakibatkan 7 rumah rusak , di  Kab. Magetan mengakibatkan 2 rumah rusak,  di Kab. Nganjuk mengakibatkan 9 rumah rusak, di Kab Kediri mengakibatkan 1 tower milik Infokom roboh dan  1 kendaraan mobil rusak berat dan mengakibatkan 1 orang meninggal dan 1 orang luka ringan. Selanjutnya, di Kab. Probolinggo mengakibatkan 148 rumah rusak, di Kabupaten Situbondo mengakibatkan 269 rumah rusak, di Kota Malang mengakibatkan gedung FE dan Bisnis mili UB mengalami kerusakan, dan di Kota Batu mengakibatkan 1 ruko rusak dan 3 rumah rusak ringan.Siaran Pers humaspemprovjatim/tra. (yun)