Caption foto kapolres bersama forkompimda dan para kyai
JOMBANG :Pengajian umum dengan tema “Polres Jombang Bersholawat ” dalam rangka memperingati HUT RI ke 73 dan Harkamtibmas menjelang Tahapan Pileg dan Pilpres. Dihadiri Kapolres Jombang, Dandim 0814, Asisten 1, Kepala OPD, Kyai Yogyakarta, Kyai Munsyid Solo, Pengasuh PP Roudhotu Tahfidzil Qur’an, Perak Jombang, Ketua Yayasan PP Bahrul Ulum Tambakberas, Pengasuh PP Darul Ulum, Ketua Syekermania Pusat, Ketua KPUD Jombang, Ketua Panwaslu Jombang, Anggota Polres, Anggota Kodim 0814, Banser Cabang, Tim Hadrah Laskar Ja’amiun dan Syekhermania Jombang. Bertempat di Alon alon Jombang. Rabu Malam (29/8/2018)
Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto SIK SH. MH menyampaikan kegiatan Pilkada Jombang sudah selesai, sekarang tinggal menunggu pelantikan. “Semoga berjalan dengan aman dan mari kita doakan Bupati dan Wakil Bupati Bupati terpilih bisa amanah dalam memimpin Kabupaten Jombang, ujarnya.
Lanjut Kapolres, dalam menyikapi Pileg dan Pilpres 2019 mengharapkan bersama sama untuk tetap menjaga keutuhan bangsa karena ada beberapa pihak yang melakukan kegiatan Deklarasi 2019 Ganti Presiden, maka kegiatan ini sama saja dengan berkeinginan untuk menurunkan presiden, kita sebagai anak bangsa harus patuh dan taat kepada hukum serta selalu menjunjung tinggi nama Bangsa seperti halnya generasi muda yang sekarang sedang bertanding dalam sea games.
“Melalui shalawat dan doa para ulama pada malam ini kita mengharapkan syafa,at dan berkah sehingga bangsa Indonesia selalu diberikan perlindungan dan menjadi negeri yang damai sejahtera,” harapnya
KH. Ahmad Muwafiq Yogyakarta menyampaikan bahwa Allah dan malaikat saja membaca shalawat maka dari itu kita sebagai hamba ALLAH dan umat nabi setiap saat harus selalu ingat dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
“negara indonesia terdiri dari berbagai bangsa, bangsa Jawa, bangsa madura, bangsa Irian Jaya dll yang dijadikan satu menjadi negara Indonesia,” jelasnya.
Lanjut Muwafiq, untuk menjaga keutuhan negara jangan sekali kali mengkafirkan seseorang maupun golongan karna definisi kafir adalah seseorang yang memusuhi agama ALLAH jadi kalau hanya karna beda agama, pemeluk agama selain islam jangan dikatakan kafir, pungkasnya.
Perlu diketahui, pembacaan Doa oleh KH. Ahmad Masduqi Abdurrohman Pengasuh PP Roudhotu Tahfidzil Qur’an, Perak Jombang. (yun)