Caption Foto : Bupati Jombang saat melaksanakan Susuk Wangan di Dusun Ngrowo Gambiran
mediapetisi.net – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa melaksanakan Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXll dan Launching Desa Tematik 2025 oleh Bupati Jombang Warsubi. Dihadiri Wakil Bupati Jombang, Perwakilan Forkopimda, Asiaten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa. Bertempat di Balai Desa Gambiran Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang. Senin (26/5/2025)
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jombang Sholahuddin Hadi Sucipto menyampaikan pelaksanaan pencanangan bulan bhakti gotong royong masyarakat (BBGRM) XXll dan launching desa tematik tahun 2025, sebagai upaya pelestarian kebiasaan mulia dalam masyarakat kita antara lain adalah saling terbuka, saling mendukung dan saling membantu diantara sesama yang diwujudkan dalam kegiatan gotong royong.
“Tujuan dilaksanakannya BBGRM adalah meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan dalam penguatan integritas sosial. Melalui BBGRM bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka kesinambungan pelaksanaan gotong royong masyarakat,” terangnya.
Selain itu, telah dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain berupa kegiatan susuk wangan saluran irigasi yang dilaksanakan di dusun Ngrowo desa Gambiran yang diikuti kurang lebih 35 orang dan kegiatan lomba BBGM tingkat kabupaten Jombang tahun 2025 yang menghasilkan 3 (tiga) desa terbaik. Yakni terbaik 1 desa Gambiran, kecamatan Mojoagung, terbaik 2 desa Gedangan, kecamatan Mojowarno dan terbaik 3 desa Senden kecamatan Peterongan.
“Tidak hanya lomba BBGRM, pihaknya juga menunjuk beberapa desa untuk mengikuti lomba tingkat provinsi Jawa Timur, yang saat ini masuk dalam tahap verifkasi lapangan dan tinggal menunggu hasilnya saja, diantaranya
lomba inovator teknologi tepat guna (TTG)
desa Kedungrejo kecamatan Megaluh dan lomba tim pembina posyandu desa Kedungotok kecamatan Tembelang,” ujar Sholahuddin.
Sedangkan Desa Tematik dalam rangka 100 hari kerja abah bupati, sudah terbetuk di kabupaten Jombang yang ditetapkan melalui SK Bupati Jombang sebanyak 10 desa diantaranya desa wisata Ngampungan – Bareng, Mojotrisno-Mojoagung. Desa ketahanan pangan desa Made-Kudu dan Wonosalam. Desa digital desa Pulosari-Barenng dan Denanyar-Jombang. Desa kreatif desa umbongambang-Gudo dan Jatipelem. Desa tembakau desa Tanjungwadung-Kabuh dan Kepuhrejo-Kudu.
“Dibentuknya desa tematik untuk mengoptimalkan potensi lokal yang unik dan berbeda dari desa lain, untuk membangun desa yang maju dan sejahtera. Selain itu, pemberian nomor induk aparatur pemerintah desa (NIAPD) kepada perangkat desa. Tujuannya untuk mendorong program pembangunan desa yang berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas pemerintah desa, dalam tata kelola pengorganisasian yang meliputi inventarisasi data informasi aparatur pemerintah desa. Sedangkan kepersertaan BPJS Ketenagakerjaaan ada 2398, perangkat desa ada 3476 dan RT/RW ada 9804,” jelas Sholahuddin.
Sementara itu, Bupati Jombang Warsubi menyampaikan penyelenggaraan bulan bhakti gotong royong masyarakat memberikan makna sebagai suatu nilai, norma, dan tradisi yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong bukan sekedar kerja bersama, melainkan bagian dari sistem nilai budaya bangsa yang telah menjadi identitas luhur masyarakat Indonesia.
Gotong royong adalah bentuk nyata dari partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan. namun demikian, nilai-nilai kegotong-royongan kita kini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari individualisme, liberalisme, hingga materialisme, yang merupakan dampak dari pola pembangunan bercorak kapitalistik.
“Oleh karena itu, melalui momentum BBGRM ini, saya mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk kembali memperkuat semangat kegotong-royongan dan keswadayaan berbasis nilai-nilai budaya lokal, dengan menumbuhkan sikap saling terbuka, saling mendukung, saling membantu, serta semangat kebersamaan yang diwujudkan dalam aksi nyata. Seperti kerja bakti sosial membangun dan memperbaiki jalan desa, membersihkan saluran irigasi (susuk wangan), memperbaiki sarana prasarana umum, dan mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling),” ajaknya.
Pada kesempatan ini pula, launching desa tematik, sebagai bagian dari program kerja 100 hari bupati dan wakil bupati Jombang, dalam rangka menumbuhkan praktik-praktik baik serta memperkuat peran serta masyarakat dalam pembangunan. Penetapan desa tematik ini didasarkan pada potensi yang dimiliki setiap desa, yang sekaligus mendukung program pembangunan kabupaten Jombang.
Pada tahun 2025 ini, pemerintah kabupaten Jombang menetapkan lima jenis desa tematik, yaitu: desa wisata, desa ketahanan pangan, desa digital, desa kreatif, dan desa tembakau. Sehingga diharapkan menjadi pemicu semangat bagi desa-desa lainnya untuk mengembangkan potensi masing-masing dan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa secara mandiri dan berkelanjutan.
“Saya berharap, seluruh desa di kabupaten Jombang terus berinovasi sesuai kekuatan dan kekhasan lokalnya. dengan memiliki tema yang jelas, desa akan memiliki identitas yang kuat, mudah dikenali oleh masyarakat luas, dan lebih menarik bagi wisatawan maupun investor. Pendekatan ini akan memberi dampak jangka panjang, tidak hanya pada aspek ekonomi, tetapi juga pada kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan,” pungkas Bupati Warsubi. (yn)