Rakor Percepatan Penanganan Dan Persiapan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
Caption Foto : Bupati Jombang bersama Forkopimda saat ikuti Rakor virtual
mediapetisi.net – Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab didampingi Kapolres Jombang, Kasdim 0814, Sekda, serta Asisten 3, Kepala Diskominfo, Kepala Dinsos, Kepala Satpol PP, Kepala Dinkes, Kepala BPBD dan Kepala Humprot mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Penanganan dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Jawa Timur bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Dr Nico Afinta, secara virtual di ruang Jombang Command Center, Kantor Pemkab Jombang. Jumat Siang (8/1/2021)
Rakor tersebut dimoderatori oleh Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono. Rakor terkait penanganan serta kesiapan dalam vaksinasi Covid-19 di Jawa Timur dibahas dan masing-masing Forkopimda Provinsi Jawa Timur menyampaikan paparannya.
Gubernur Khofifah melalui video virtual dari ruang kerjanya menyampaikan arahan beberapa hal terkait situasi pandemi Covid-19 dan percepatan penanganan dalam waktu tiga bulan terakhir dan tentang persiapan pelaksanaan vaksinasi vaksin untuk proses penyembuhan Covid-19. Khofifah meminta seluruh Bupati, Walikota, Kapolres, Dandim, Babinsa hingga Kepala Desa untuk tetap mewaspadai bahaya pandemic Covid-19 saat ini.
“Dari hasil diskusi dengan tim dokter RSUD dr. Soetomo bahwa berbagai kasus Covid-19 yang terjadi beberapa bulan terkahir ini dikarenakan reinfeksi atau repositif pasien Covid-19. Apapun namanya tapi ada pasien yang positif lagi dan saya menemukan beberapa orang yang telah sangat dekat sudah swab tiga kali negatif, terus positif dan swap tiga kali lagi dan positif,” terangnya.
Khofifah meminta perhatian Pemerintah Kabupaten dan Kota agar tetap mewaspadai pasien yang terkonfirmasi positif agar melanjutkan isolasi mandiri setelah dinyatakan sembuh dan tidak serta merta kembali ke rumah, sebab dikhawatirkan bisa menularkan ke keluarganya. Untuk proses persiapan pelaksanaan vaksinasi harus ada pengawalan yang ketat mulai hulu hingga hilir oleh TNI dan Polri. Seperti halnya dilakukan oleh pemerintah pusat yang melakukan pengawalan perjalanan vaksin mulai dari Biofarma hingga ke masing-masing titik dan provinsi.
“Terkait pendataan dan penetapan fasilitas pelayanan kesehatan pelaksana vaksinasi Covid-19 Khofifah meminta semua daerah untuk melakukan pengecekan ulang soal lemari es tempat penyimpanan vaksin, ruang observasi, ruang tunggu yang sesuai dengan protokol kesehatan, layanan puskesmas yang sesuai dengan standar vaksinasi. Sedangkan terkait soal pembatasan kegiatan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menyiapkan dua keputusan Gubernur. Namun pihaknya tetap mengacu dan memperhatikan kondisi pandemi Covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru),” jelasnya.
Ada kenaikan yang cukup signifikan pasien terkonfirmasi positif dan kematian akibat Covid-19 selama libur Nataru. Dari data Pemprov Jatim angka pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur mulai bulan Desember 2020 hingga bulan Januari 2021 mencapai angka tertinggi dibandingkan dengan awal penyebaran pandemi Covid-19. Pada 31 Desember yang lalu 935, dikira sudah top-nya, ternyata tanggal 7 Januari lebih tinggi lagi yakni 948. Secara nasional kemarin juga tertinggi, Artinya data-data ini bicara sangat banyak hal, kita mengambil langkah-langkah lebih sistemik dan strategis.
“Kami meminta Kepala Daerah beserta Forkopimda untuk mengawal proses vaksinasi Covid 19 agar semua proses pelaksanaannya dapat berjalan efektif. Serta mengecek dan mengkoordinasikan kesiapan dan teknisnya dengan pihak terkait,” pungkas Khofifah. (yn)