Caption Foto : Gus Kikin saat diwawancarai
mediapetisi.net – Usai menyambut kehadiran rombongan Bupati Jombang tabur bunga di makam presiden RI, KH Abdurrahman Wahid, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Adbul Hakim Mahfudz ketika ditemui awak media menceritakan kemerdekaan RI dalam pandangan pesantren Tebuireng. Senin (17/8/2020)
Gus Kikin sapaan akrab KH. Abdul Mahfudz menceritakan sekilas mengenai peran santri dalam merebut kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Saat itu mempertahankan kemerdekaan masyarakat Indonesia yang saat itu tentaranya belum terbentuk, dengan spontan santri-santri dari pondok pesantren yang menghalangi masuknya Belanda-Sekutu ke Indonesia. Mengingat, pada Pesantren Tebuireng terdapat dua Pahlawan Nasional yakni KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahid Hasyim.
Mengenai perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke 75, menurut Gus Kikin, Pesantren Tebuireng merasakan hal yang berbeda dari tahun sebelumnya dengan upacara. Sebab sebenarnya ini merupakan momen untuk berkumpul bersama, mengumpulkan semangat kemerdekaan. Akan tetapi di tengah pandemi seperti ini tidak dapat terealisasikan.
“Kita tidak mengumpulkan, tetapi memberikan pemahaman secara lisan tentang semangat kemerdekaan,” ucap Gus Kikin.
Perlu diketahui, sampai saat ini Pondok Pesantren Tebuireng masih memberlakukan peraturan yang dianjurkan pemerintah. Seperti jaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, sesuai protokol kesehatan.
“Kegiatan belajar masih tetap berlangsung, sebab itu merupakan suatu hal yang penting. Kalau kita menghentikan kegiatan belajar, kita akan menerima adanya kebodohan. Saya berharap semua diberikan kesehatan, agar segala kegiatan dapat berjalan terus. Bagi generasi penerus, untuk menjaga persatuan, membangun ukhuwah, tidak bermusuhan, karena itu merupakan kunci kemerdekaan,” tukas Gus Kikin. (Ila)