Caption Foto : Bupati Jombang didampingi Kasubbid  Pengembangan Pusat Kebugaran, Kemenpora dan Forkopimda saat membuka Lomba SKJ Djadoel

mediapetisi.net – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (KEMENPORA RI) bersama FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) Kabupaten Jombang menyelenggarakan lomba Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2018 Djadoel dan Sosialisasi Senam Poco-Poco Nusantara di Kabupaten Jombang yang dibuka oleh Bupati Jombang ditandai dengan pemukulan gong. Dihadiri oleh Kepala Sub Bidang Pengembangan Pusat Kebugaran, Kemenpora Sri Maryati, M.Si, Wakil Bupati, Kapolres, Danramil, Perwakilan Kejaksaan, Kepala OPD, Ketua FORMI, Ketua PERWOSI dan diikuti oleh siswa-siswi, guru serta masyarakat kabupaten Jombang. Bertempat di Alun – alun Kabupaten Jombang. Minggu (27/10/2019)

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan terimakasih kepada KEMENPORA RI dan FORMI yang telah menyelenggarakan lomba SKJ 2018 Djadoel untuk memasyarakatkan kembali SKJ yang sudah ada sejak tahun 80-an sudah memasyarakat, namun beberapa waktu lalu sempat terlupakan, sehingga pada tahun 2019 ini mulai disosialisasikan kembali kepada masyarakat dari tingkat anak sekolah hingga seluruh masyarakat melalui kegiatan lomba SKJ bahkan untuk Juri lomba SKJ diambil langsung dari KEMENPORA RI.

“Lomba SKJ 2018 Djadoel ini pada tahun 2019 diadakan di 34 Kota/Kabupaten yang ada di Indonesia dan untuk Provinsi Jawa Timur diwakili oleh Kabupaten Jombang. Kami berharap agar semua bersemangat dalam mengikuti lomba SKJ dan memasyarakatkan kembali SKJ Djadoel. Setiap hari minggu sudah 4-5 tahun ramai dengan kegiatan senam dan akan diteruskan, dibudayakan sebagai rekreasi olahraga dan kegiatan lainnya. Tetapi Minggu pagi kali ini sangat luar biasa sebanyak 4.000 orang lebih telah memadati alun – alun kabupaten Jombang untuk mengikuti Senam SKJ 2018 Djadoel dan sosialisasi senam Poco – poco Nusantara. Kami meminta kepada Bu Sri Maryati dari Kemenpora agar ketika ada program yang diberikan kepada daerah untuk diberikan kepada Kabupaten Jombang,” ungkapnya.

Menurut  Kepala Sub Bidang Pengembangan Pusat Kebugaran, Kemenpora Sri Maryati, M.Si sangat salut dengan kegiatan senam yang ada di Kabupaten Jombang karena sangat banyak. Program KEMENPORA berupa lomba SKJ 2018 Djadoel dan sosialisasi senam poco-poco Nusantara dengan harapan senam ini diikuti dengan baik, penuh semangat dan akan mendapatkan hadiah. SKJ sendiri dibuat dan dilaksanakan oleh Kemenpora RI setiap 4 tahun sekali, sedangkan untuk SKJ 2018 Djadoel seharusnya SKJ 2016, namun baru dapat terbangun SKJ 2018 Djadoel. Selain alasan penamaan SKJ 2018 Djadoel karena gerakan yang digunakan adalah gerakan yang didaur ulang dari SKJ tahun 80-an dan digabungkan dengan beberapa kreasi baru, sehingga masyakat Indonesia mengingat kembali SKJ dahulu.

“Tingkat olahraga di kabupaten Jombang sangat tinggi yang dapat dilihat pada saat car free day yang begitu banyak masyarakat yang berolahraga di sepanjang jalan. Saya berharap agar senam yang dilakukan hari ini tidak hanya dilakukan hari ini saja, namun hingga SKJ berikutnya ada kembali dan bukan hanya di Kota Jombang saja, tetapi hingga ke tingkat pelosok yang ada di Kabupaten Jombang. KEMENPORA membawa juri dari beberapa organisasi dengan jumlah 5 orang, serta 10 orang juri daerah, sehingga seluruhnya berjumlah 15 orang juri,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Harian FORMI Sudarmaji menyampaikan kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional dan memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2019 yang bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas untuk bergerak agar tercapai hidup sehat, mengajak masyarakat Indonesia termasuk masyarakat Kabupaten Jombang untuk bergerak fisiknya dengan target 30% dari jumlah penduduk atau warga Jombang, membangun Indonesia bugar, mengembangkan olahraga rekreasi. Selain itu, peserta lomba SKJ  dan sosialisasi senam poco – poco adalah guru PAUD yang tergabung dalam IGTKI PGRI Jombang dan HIMPAUDI kabupaten Jombang yang terbagi menjadi 31 grup/regu yang akan ditindaklanjuti, dikembangkan dan disebarluaskan ke masyarakat di setiap Desa cdan satuan pendidikan tingkat kecamatan, sehingga SKJ dapat berkembang dan menyebar luas, jelasnya.

Salah satu peserta lomba, Tutik Lestari(44 tahun) dari PAUD KB Muslimat NU Al-Falah Plosogeneng-Jombang bersama dengan 9 orang temannya sesama guru di kecamatan Jombang mempersiapkan diri dengan latihan hanya dalam waktu seminggu untuk mengikuti SKJ 2018 Djadoel. Menurut Tutik, SKJ ini nantinya akan diberikan juga kepada anak-anak didiknya, namun untuk saat ini masih fokus latihan agar dapat dipraktekkan di depan anak didiknya. Tutik berharap dengan adanya lomba ini dapat membangkitkan dan mengembangkan kembali SKJ sesuai dengan harapan dari Kemenpora dan Bupati Jombang dan meningkatkan kegiatan olahraga yang ada di Kabupaten Jombang, pungkasnya. (rin)