Caption Foto : Tim Satgas dana desa bersama Camat, Kades dan tim BID
mediapetisi.net – Monitoring dan Evaluasi (MONEV) dalam rangka kunjungan program inovasi desa oleh satgas dana desa kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi Republik Indonesia di Argowisata Sumber Celeng Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Sabtu (5/10/2019).
Satgas dana desa devisi DUMAS DASI MONEV (pengaduan masyarakat, data dan informasi, monitoring dan evaluasi), Muhammad Fathurrahman, SP, MM, menyampaikan Satgas dana desa dibentuk langsung berdasarkan surat keputusan Menteri dana desa yang bertugas dan difungsikan untuk membantu menteri dalam mengawasi pengelolaan penggunaan dana desa. Pengelolaan dena desa berdasarkan undang-undang nomor 6 tahun 2014 terdapat 2 hal, yakni desa membangun dan membangun desa. Desa membangun adalah membangun Indonesia dari pinggiran untuk penguatan NKRI yang dananya berasal dari dana desa. Untuk menentukan besaran dana tersebut ada beberapa kriteria sebagai penentu alokasi dana desa tersebut. Sedangkan membangun desa merupakan kawasan perdesaan yang dalam satu area yang terdiri dari 2 desa/lebih dalam satu hamparan yang memiliki potensi yang sama atau permasalahan yang sama.
“Contoh penggunaan dana secara maksimal dan sumber dana lain yang dapat dimanfaatkan dengan pengelolaan Bumdes dengan peraturan desa tentang pembentukan Bumdes, SK kepengurusan Bumdes, rekening dan NPWP atas nama Bumdes, serta proposal bisnis. Penilaian tertinggi pada proposal bisnis yang didalamnya berisi perencanaan, proses bisnis dan alur narasi keuangannya,” ujarnya.
Fatkhur di Kabupaten Jombang bertugas untuk mengurai sumbatan dana desa dan monev inovasi desa ke desa Ngampungan-Bareng dan Bulurejo-Diwek dalam rangka melihat potensi hasil dari Bursa Inovasi Desa (BID) yang telah dijelaskan pada pemberitaan sebelumnya untuk direplikasi dalam APBDes 2019. Desa Bulurejo sendiri sejak tahun 2017 sudah mereplikasi program BID berupa Desa Wisata. Monev secara langsung yang telah dilakukan bertujuan untuk melihat besaran pengaruhnya terhadap taraf masyarakat yang ada di Desa tersebut.
“Berdasarkan hasil kunjungan untuk monev di dua tempat yang ada di Jombang saya melihat effect dari adanya inovasi desa sudah sangat terlihat indikasi peningkatan ekonomi masyarakat yang ada di dua desa ini, meskipun belum tertata karena masih baru pertama dibangun. Nantinya saya berharap dengan adanya penataan dan setplan yang bagus, pengunjung nanti akan betah dalam berwisata di dua tempat itu. Dana desa dapat digunakan secara penuh untuk pembangunan wisata tersebut tidak ada masalah, asalkan dilakukan kesepakatan didalam musyawarah desa sebagai kesepakatan tertinggi penggunaan dana desa,” tegasnya.
Fatkhur berharap partisipasi masyarakat dalam pengawasan dana desa harus simultan dan semua harus melakukan pengawasan bersama, dengan adanya wisata Sumber celeng Fatkhur juga berharap ekonomi masyarakat dapat meningkat, karena multiplayer effectnya sudah terlihat dengan nantinya dapat dibuat kios-kios untuk menapung pedagang dalam pengelolaannya dan yang mengisi dan yang menjual di kios tersebut adalah warga masyarakat desa Bulurejo sendiri, harapnya.
Sementara itu, Camat Diwek, Sudiro Setiono, S.Sos, M.Si mengatakan bahwa, Kecamatan diwek memiliki potensi yang luar biasa dengan harapan kedepannya dengan adanya wisata religi Gus Dur sehingga mampu menggerakkan potensi ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Kecamatan Diwek terdiri dari 20 desa dengan pola ekonomi dibidang pertanian dan tidak terlepas dari pesantren, untuk angka pra sejahtera masih 21% yang masih menjadi PR bersama. Melalui program yang ada diharapkan kedepannya dapat berkurang angka pra sejahtera yang ada di Kecamatan, desa dengan adanya sektor ekonomi pariwisata yang ada, salah satunya dengan adanya wisata sumber celeng di Bulurejo.
“Pendanaan untuk wisata Sumber Celeng di desa Bulurejo dimulai tahun 2017 dengan sinergi yang luar biasa dan konsep yang ada, saya yakin nantinya akan berkembang, kedepannya akan dibuat rancangan yang lebih baik lagi dengan memanfaatkan dana desa yang ada. Semoga kedepan jadi destinasi wisata, jadi selain ke Gus Dur, kami punya harapan untuk menjalin sebuah area wisata yang mendukung dari Gus Dur,” ucapnya.
Banyak wisata yang nantinya dapat dijadikan satu paket dengan wisata religi Gus Dur dan berada dalam wilayah Kecamatan Diwek dengan dukungan dari seluruh stakeholder yang ada, serta berkomitmen terhadap APBDes yang menunjang dan mengarah pada pengembangan potensi tersebut. Penyerapan dana desa di kecamatan Diwek hingga saat ini lancar dengan regulasi yang ada, serta terus memberikan wawasan dalam penggunaan dana desa secara baik dan aman secara administrasi keuangan dan di lapangan. Inovasi yang ada tidak hanya menjadi angan-angan karena adanya kekhawatiran namun dapat diwujudkan dengan berbagai perbaikan yang ada. Saat ini belum tuntas untuk penyerapan dana desa, karena masih ada pencairan tahap III dengan tetap melakukan evaluasi yang telah dilakukan, pungkas Sudiro. (rin)