Caption Foto : Bupati Jombang saat menerima kedatangan Jamaah Haji

mediapetisi.net – Bupati Jombang menyambut kedatangan jamaah haji yang kembali ke kabupaten Jombang. Bertempat di P¹endopo kabupaten Jombang. Rabu (4/9/2019).

Suasana haru menyertai kedatangan jamaah haji asal Jombang yang telah Kembali ke Kabupaten Jombang. Mereka disambut langsung oleh Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab yang didampingi oleh sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, jajaran OPD, kementrian Agama, FORKOPIMDA dan keluarga tercinta. Para jamaah haji juga diberikan ucapan selamat dari jajaran pemerintah daerah kabupaten Jombang  yang diiringi dengan sholawat.

Menurut Mundjidah, Ada 3 kloter jama’ah haji yang pulang kembali ke Jombang. Pada saat pemberangkatan ada 980 jama’ah haji, namun ada 2 orang jama’ah yang meninggal dunia, 6 orang tanazul (pisah dari rombongan/pulang terlebih dahulu) yang dikarenakan adanya pelantikan DPR dan pendaftaran kepala desa dan ada salah satu jama’ah haji yang masih diberada di Madinah dikarenakan sakit. Untuk Jama’ah haji yang meninggal dunia telah dimakamkan di tanah suci Makkah. 

“Seluruh Jama’ah haji asal Jombang akan kembali ke Jombang semua pada hari ini secara bertahap per kloter dan berurutan, mulai dari kloter 52, 53 dan 54 dengan jeda masing-masing kloter sekitar 2 jam. Untuk kloter 52 hanya ada 2 bus. Semoga hajinya menjadi haji yang mabrur, kita yang belum berkesempatan untuk berhaji bisa cepat haji,” do’a Mundjidah.

Sementara itu, kepala seksi penyelenggara haji dan umroh kementerian Agama Kabupaten Jombang, Drs. Moh Salim Basawad, M. MPd, menjelaskan, Jama’ah yang gagal berangkat tahun ini dikarenakan suatu hal dapat berangkat tahun depan, ada sekitar 10 orang jamaah haji yang gagal berangkat di tahun ini. Sedangkan untuk yang mendaftar haji saat ini daftar tunggunyaa mencapai 24 tahun, hal tersebut dirasa cukup panjang. Untuk Jamaah haji yang menjadi Prioritas adalah jama’ah haji dengan usia diatas 75 tahun yang diusulkan untuk disegerakan, tetapi Kemenag Kabupaten Jombang hanya bersifat mengusulkan saja, sedangkan keputusan berada di pusat, termasuk ada tidaknya penambahan kuota.

“Tahun ini Kabupaten Jombang mendapatkan tambahan kuota 10%, sehingga jama’ah yang seharusnya berangkat satu atau dua tahun lagi, dapat berangkat kemarin. Selain itu, Kompensasi bagi jama’ah haji yang meninggal nantinya akan ada asuransi dari pemerintah yang belum diketahui besarannya, nantinya asuransi tersebut akan dikirim langsung ke rekening yang bersangkutan yang akan diproses setelah hal-hal yang berkaitan dengan haji diselesaikan. Untuk jamaah haji yang sakit saat beribadah di tanah suci, ada banyak faktornya, namun untuk biaya perawatan selama sakit disana gratis,” tegasnya.

Salim menambahkan, pelayanan untuk jamaah haji menurut jamaah haji mengatakan 99% sangat bagus, bahkan sebelum membawa pasien yang sakit, kesediaan ambulan telah siap. Namun, Salah satu jamaah terpaksa hingga saat ini masih ada yang tertinggal di Madinah dikarenakan sakit, atas nama Haris (60) dari kloter 52 dan berasal dari Perak yang dirawat dirumah sakit Madinah dikarenakan penyakit dalam. Haris nantinya akan dipulangkan ketika kondisinya sudah sehat dan akan langsung diproses oleh petugas haji Indonesia yang ada di Madinah. Semua jamaah haji asal Jombang dapat tercover dengan baik oleh kemenag Kabupaten Jombang, sehingga semua lancar, pungkasnya. (rin)