Caption Foto : Bupati Jombang didampingi Kepala Dikbud memberikan kain seragam

mediapetisi.net – Pembagian kain seragam Pramuka untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Jombang. Bertempat di gedung olahraga tenis indoor Jombang. Selasa (27/8/2019).

Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab yang mengecek secara langsung kain seragam Pramuka didistribusikan kepada sekolah SMP dan telah dilakukan uji lab sebelumnya tujuan untuk mengetahui mulai dari kerangka aturan yang telah dibuat dengan uji lab, setelah jadi dilakukan uji lab kembali hasilnya untuk mengetahui kualitas kain sesuai dengan yang diharapkan. Pemberian seragam ini merupakan pemenuhan dari janji politik Bupati dan Wakil Bupati ke masyarakat, serta untuk sedikit membantu kebutuhan masyarakat untuk peningkatan pendidikan yang ada di Kabupaten Jombang.

“Seragam yang diberikan berupa kain seragam Pramuka dan seragam Nasional dan baju olahraga. Sedangkan seragam khas, untuk tahun ini belum bisa dilaksanakan, karena diperlukan waktu cukup lama dan jika itu muatan lokal maka seragam batik harus diadakan lomba terlebih dahulu, kesepakatan bersama agar menjadi batik yang benar-benar khas Jombang. Hal tersebut akan direncanakan untuk tahun berikutnya. Saat ini, seragam khas tergantung dari kebijakan sekolah. Anggaran disiapkan ada 30 Miliyar, namun masih dilakukan penawaran, sehingga kepastian anggaran yang dikeluarkan belum pasti, namun yang pasti total keseluruhan siswa sebanyak 47.000 lebih. Untuk tahun akan dipertimbangkan untuk seragam anak PAUD, juga membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dalam hal fasilitas seragam sekolah,” tegas Mundjidah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Jombang, Drg. Budi Nugroho MPPM mengatakan bahwa, Sekolah yang mendapat bantuan seragam untuk SMP Negeri dan Swasta berjumlah 129 sekolah, MTs Negeri dan Swasta 126 sekolah, SD Negeri dan Swasta 540 sekolah, MI Negeri dan Swasta 272 sekolah. Untuk tahap awal diberikan kepada SMP Negeri berjumlah 48 sekolah yang diambil oleh kepala sekolah.

“Uji lab untuk memastikan secara kualitas dari balai tekstil Bandung yang menguji, sebelumnya telah dikirimkan sampelnya dan diuji kembali untuk memastikan kesesuaian yang telah ditentukan. Uji yang dilakukan adalah uji dramasi dan uji kimia. Semua kain seragam sudah kontrak dan saat pramuka telah siap sebelum batas akhir kontrak, Seragam Nasional batas kontrak sampai 29 September 2019 dan Olahraga 23 September 2019. Jika perusahaan melebihi batas kontrak akan diberlakukan denda atau bahkan pemutusan kontrak sesuai dengan kesepakatan yang disepakati sebelumnya. Saya yakin perusahaan tidak akan melewati batas kontrak yang telah disepakati. Ada 4 perusahaan yang dikontrak untuk seragam pramuka, Olahraga ada 2 perusahaan dan seragam Nasional ada 3 perusahaan, tetapi total perusahaan yang mengerjakan ada 7 perusahaan dan salah satunya berasal dari Jombang, karena diambil dari pemenang tender yang memenuhi persyaratan,” ungkapnya.

Pengambilan harus mengirimkan jumlah siswa yang telah diverifikasi dahulu oleh Dikbud Kabupaten Jombang. Proses cukup lama karena harus menunggu terlebih dahulu kepastian jumlah siswa diterima setelah PPDB selesai. Untuk olahraga nantinya sudah berbentuk baju dan sekolahan harus mengirimkan laporan ukuran dari siswa-siswinya. Budi berharap nanti diterimakan berupa kain, karena sifatnya membantu, Sehingga dapat memperdayakan penjahit-penjahit dan ketika kelebihan kain yang diberikan ke sekolah wajib dikembalikan dan apabila masih kurang dapat meminta lagi ke Dikbud, harap Budi.

Kepala SMP Negeri 2 Jombang, Karyono, S.Pd, M.Pd merasa bersyukur karena pemerintah daerah telah memberikan seragam gratis kepada wali murid yang merupakan bagian dari kepedulian pemerintah daerah agar siswa-siswi tidak terbebani dengan biaya seragam yang sebelumnya belum pernah mendapatkan seragam secara gratis. Siswa SMPN 2 Jombang yang baru berjumlah 320 siswa. Kain yang diberikan diserahkan ke wali murid nantinya kesepakatan dari wali murid, pungkasnya. (rin)