Caption Foto : Disdikbud saat menggelar bimtek pemulihan dan transformasi pembelajaran
mediapetisi.net – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang terus meningkatkan kompetensi guru. Salah satunya dengan menggelar bimtek pemulihan dan transformasi pembelajaran melalui penguatan literasi yang dilaksanakan bidang pembinaan SD. Kegiatan dilaksanakan selama enam hari.
Pesertanya 272 guru, yang tersebar di empat lokasi. Di SDN Balongbesuk Kecamatan Diwek, SDN Losari Kecamatan Ploso, SDN Dukuhklopo Kecamatan Peterongan, dan SDN Menganto Kecamatan Mojowarno.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan kemampuan guru semakin meningkat. Peningkatan kompetensi guru nantinya diharapkan berbanding lurus dengan peningkatan kompetensi siswa.
’’Literasi dan numerasi bukan suatu mata pelajaran, melainkan merupakan kompetisi dasar yang harus dikuasai peserta didik. Literasi kaitannya dengan membaca dan menulis,’’ terang Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.
Sementara melalui bidang pembinaan PAUD dan PNF, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang menggelar bimtek pembelajaran transisi PAUD ke SD dengan peserta 360 guru.
Menurut Senen, masa transisi siswa PAUD ke SD harus menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, identitas sosial, jaringan sosial, serta metode belajar mengajar.
’’Butuh komitmen bersama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang dengan satuan pendidikan. Dan semua itu dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru,’’ jelasnya.
Melalui bimtek, diharapkan seluruh guru dapat mengimbaskan ilmunya kepada sesama guru di satuan pendidikan, juga ke sekolah-sekolah yang lain. ’Mari kita komunikasikan antara orang tua dan guru, buat senyaman mungkin peserta didik masuk ke SD,’’ ajaknya.
Pada bidang SMP, telah digelar workshop digitalisasi pembelajaran berbasis Artificial Intelegence (AI) di Aula 2 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang. Workshop dilaksanakan untuk sekolah pelaksana kurikulum merdeka SMP.
Senen berharap, teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk hal yang positif, utamanya dalam pembelajaran. Adanya teknologi canggih harus dimanfaatkan, guru-guru harus belajar memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.
“Saya meminta, orang tua juga harus terus belajar teknologi. Sebab di era digitalisasi diperlukan peran orang tua untuk mengawasi pemanfaatan IT dalam pembentukan karekter. erta meminimalisir tindakan bullying, kekesaran fisik dan seksual,” tandasnya. (yr)