Caption foto : Rifa’i saat peletakan batu pertama

mediapetisi.net – Peletakan batu pertama Pesantren Tahfidzul Qur’an Cinta Rosululloh oleh Kabarhakam Komjen Pol. Drs. Condro Kirono SIK. Dihadiri Waka Polres Jombang, Staf Ahli, Ketua LKSA, Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an, Pengasuh Panti Asuhan, Anak Yatim-piatu dan Para penghafal Al-Qur’an. Bertempat di Kawasan Bumi Cinta Rosululloh Desa Tampingmojo Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang. Jumat (26/7/2019)

Menurut Tuan Rumah, H. Achmad Rifa’i dibangunnya pondok tahfidzul Qur’an sebagai bentuk rasa cinta kepada Allah SWT, tanpa motivasi apapun, hanya ingin melalukan seperti yang dilakukan oleh para sahabat rosul yang tidak pernah menaruh hartanya dalam hati, tetapi hanya dalam genggaman, sedangkan hatinya cukup untuk Allah dan Rosulullah. Diberi nama cinta Rosulullah merupakan bentuk rasa cinta dan rindu akan Rosulullah. 

“Setelah peletakan batu pertama ini segera dibangun dan mudah-mudahan bulan Januari 2020 sudah bisa ditempati sehingga bisa dibuat Lomba Hafidz Qur’an se Jawa Timur. Hadiahnya umroh dan uang pembinaan sebesar 15 juta rupiah,” ungkapnya.

Selain itu lanjut Rifa’i,“Saya Ingin menabung untuk saya dan keluarga saya, pas nanti di panggil Alloh SWT, karena seberapa harta kita, apapun pekerjaan kita kalau tidak menoleh pada sesama tidak ada gunanya hidup ini. “Saya sudah mengatakan berkali-kali, sewaktu Ibu saya masih hidup, saya bernadzar untuk memberangkatkan Haji dan Umrohkan masyarakat Jombang target saya 1000 jama’ah, sekarang masih 500 jama’ah, jadi masih kurang banyak, ada juga Nadzar saya yaitu merenofasi atau membangun Masjid dan Musholla di Jombang sebanyak 1000 Unit. Hari ini sebanyak 10 orang muslimat yang dapat undian umroh,” ujarnya.

Sementara itu, Kabaharkam POLRI Komjen Polisi Condro Kirono mengatakan pondok pesantren tahfidzul Qur’an cinta Rosulullah dapat menjadi tempat penggodokan generasi muda sebagai tempat cash hati, sehingga keimanannya semakin mantap, karena saat ini apapun karirnya, keberhasilan itu dapat diraih kalau hati nurani yang dikedepankan, bukan saja fisiknya, namun 80% yang utama adalah hati. Pondok adalah tempat cash hati nurani, apalagi saat ini hafidz Qur’an itu memiliki nilai tambah, bahkan untuk bidang Kepolisian nantinya akan menjadi Polisi santri-santriwati.

“Semoga pondok pesantren tahfidzul Qur’an Cinta Rosulallah segera dapat berdiri dan bermanfaat, serta maslakhat bagi masyarakat Jombang, Jawa Timur, bahkan bisa menyinari se Indonesia, se Nusantara Secara global alumni-alumninya, termasuk disekolah global dan institusi kepolisian, TNI, pemerintah daerah. Oleh karena itu, yang akan memberikan penguatan pondok pesantren dan sekolahan yaitu website. Saat ini era digital supaya mengglobal dan diketahui oleh masyarakat seluruh Indonesia dan dunia adalah website supaya syiar Islam bagus,” harapnya.

Condro memiliki perkebunan buah di Bogor, keinginannya buah-buahan bisa masuk ke pondok tersebut agar nanti wali santri ketika bertemu putra-putrinya sambil makan buah dan dapat dijual untuk pembangunan pondok. Aktifitas Polri Polres Jombang juga ikut disupport, ikut bersama-sama menjaga situasi Kamtibmas sehingga aman kondusif.

“Rifa’i meskipun sukses di Jakarta, namun tetap kembali membangun Jombang, dahulu beliau bercita-cita membangun stadion di Jombang. Namun saya bilang lebih bagus bangun pondok, bangun sekolahan daripada membangun stadion, nanti banyak yang tawuran dan akhirnya fokus ke pondoknya Tahfidzul Qur’an. Kemarin presiden RI melantik para perwira dari akademi TNI dan akademi kepolisian dengan pangkat inspektur 2 yang mendapatkan adimakayaksa atau perwira terbaik polisi bernama IPDA Mohammad Idris yang Tahfidz Qur’an, anak seorang guru ngaji di Solok, Sumatera Barat. Sekolah disuruh ngaji, Tahfidz Qur’an, begitu masuk Akpol juara satu. Masalah hukum, masalah sosial dan lainnya dilahap semua karena belajar bahasa Arab,” pungkasnya. (yun)