Caption foto : kadis dikbud saat sambutan
JOMBANG :Sosialisasi pengadaan kain seragam sekolah jenjang pendidikan SD/MI/SMP/MTs Negeri/Swasta di kabupaten Jombang tahun 2019. Dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Jombang, Ketua DPRD, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD dan Kepala Sekolah. Bertempat di Pendopo Kabupaten Jombang. Kamis (4/4/2019).
Menindaklanjuti janji politik yang pernah disampaikan pada masa kampanye ketika masih mencalonkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Jombang untuk memberikan seragam kepada anak sekolah dari mulai tingkat SD/MI, SMP/MTs baik Negeri maupun Swasta yang diberikan dalam bentuk kain, tutur Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab mengawali sambutannya.
Menurut Mundjidah, pemberian dalam bentuk kain karena jika dalam bentuk kain dapat disamakan, kualitasnya pun sama, namun ketika diberikan dalam bentuk baju prosesnya akan lama, menunggu proses pendaftaran terlebih dahulu dan harus dilakukan pengukuran, namun dengan diberikan dalam bentuk kain dapat diberikan sebelum ajaran baru, bahkan sebelum masuk sekolah yang akan mulai didistribusikan pada tahun ini.
“Penerima kain seragam sekitar 47.000 siswa sudah termasuk dari Kementerian agama dan Dinas pendidikan dengan total anggaran sebesar Rp. 30.000.000.000,-. Rencananya hal ini akan berlanjut selama 5 tahun kedepan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD kabupaten Jombang Djoko Triono mengatakan, pengadaan seragam sekolah ini telah sesuai dengan visi misi pemerintah daerah kabupaten Jombang saat ini yang ingin mewujudkan Jombang yang berkarakter dan berdaya saing. Rencana ini telah disampaikan sejak masa kampanye. Untuk itu DPRD segera menyetujui pengajuan terkait seragam, karena menurut Djoko pemerintah daerah dipilih masyarakat berdasarkan penyampaian visi misi dan janji politik ketika itu, jelasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Jombang Budi Nugroho menyampaikan bahwa, Ini merupakan tahapan pelaksanaan berupa sosialisasi, proses pembagian yang banyak bukanlah pekerjaan yang mudah, termasuk alasan pelelangan yaitu untuk keseragaman dalam menyamakan warna, kualitas dan harga. Tujuan sosialisasi ini, agar kepala sekolah mengerti keseriusan dan kehati-hatian untuk mendapatkan kualitas yang sesuai standar yang ditetapkan. Standar yang ditetapkan merupakan standar yang paling tinggi, karena range yang digunakan dari mulai yang rendah sampai yang tertinggi atau favorit yang ada di kabupaten Jombang, jika standar yang dijadikan patokan adalah yang tertinggi, maka yang dibawahnya pasti akan menerima.
“Pada kegiatan hari ini diikuti oleh seluruh kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah se kabupaten jombang sebanyak 273 Madrasah dan ini merupakan tahapan pertama yang di laksanakan dan masih akan berlanjut secara terpisah mulai SD, SMP dan MTs. Tahapan yang dilakukan bahkan hingga mendiklatkan penyelenggara, mulai dari PPK maupun Tim teknis, serta PPTK kebalai tekstil industri di Bandung untuk penentuan Spek yang sesungguhnya, bahkan juga melakukan MOU untuk penentuan rencana kerja, hal ini disampaikan agar mereka mengetahui rangkaian prosesnya,” tegasnya.
Lanjut Budi, setelah bahan tersebut diterima dari pengusaha, maka selanjutnya akan mulai didistribusikan ke sekolah-sekolah, namun tidak sampai disitu saja, bahkan ketika nanti telah diterima masih akan dipastikan kualitasnya dengan laboratorium sesuai dengan MoU yang dilakukan dengan balai tekstil industri di Bandung.
“Sejak awal pendampingan dilakukan bersama dengan tim pengawas pembangunan dan aparat penegak hukum untuk benar-benar mengawasi dan menghasilkan kualitas yang diinginkan dengan harapan pada Minggu pertama masa pengenalan lingkungan sekolah, kain sudah dibagikan kepada siswa dan proses penjahitan berjalan diawal-awal masuk, sehingga ketika sudah mulai aktif proses pembelajaran, para siswa sudah dapat mengunakan seragam sekolah tersebut,” pungkasnya. (yun/rin)