Caption foto : bupati bersama wabub, Sekda, perwakilan bank dan kader

JOMBANG :Pemerintah Kabupaten Jombang memperingati HPSN (Hari Peduli Sampah Nasional) dengan tema “Jombang cantik tanpa sampah plastik”. Dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Jombang, Sekda, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat se Kabupaten Jombang, Jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan Undangan yang hadir. Rabu (27/2/2019)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jombang Yudhi Andrianto menyampaikan HPSN diperingati sebagai momentum untuk mengingat peristiwa longsor di Leuwigajah kecamatan Cimahi 14 tahun silam, pada tanggal 21 Februari 2005, yang menelan korban jiwa sebanyak 39 orang. HPSN dilaksanakan agar menjadi tonggak dipemerintah dan semua pihak untuk lebih peduli dalam melakukan pengelolahan sampah. jelasnya saat sambutan

Menurutnya, Pada tahun 2019 ini kementrian lingkungan hidup dan kehutanan menetapkan tema HPSN “kelola sampah untuk hidup bersih, sehat dan bernilai”. Untuk kabupaten Jombang secara spesifik HPSN mengambil tema “Jombang cantik tanpa sampah plastik” , penentapan tema HPSN tersebut tidak lepas dari fakta bahwa ketergantungan terhadap plastik semakin meningkat seiring dengan kehidupan yang semakin modern. 

Dikatakan oleh Yudhi Bahwa Data KLHK menyebut hingga tahun 2019 ini dihasilkan sampah plastik sebesar 9,52 juta ton dan sebagian diantaranya adalah sampah kantong plastik yang berasal dari kegiatan retail atau swalayan. Lebih dari 1 juta kantong plastik digunakan setiap menitnya dan 50% dari kantong tersebut dipakai sekali dan langsung dibuang.

Melihat produksi sampah plastik yang cukup besar, maka tidak mengherankan bila Indonesia menduduki peringkat ke-2 setelah negara china terkait sampah plastik. Pola kebiasaan masyarakat yang masih suka membuang sampah sembarangan ke sungai sangat membawa sampah plastik sampai ke laut, memperhatikan kondisi tersebut, maka dalam peringatan HPSN 2019 ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih bijak didalam menggunakan plastik.

Selain menyelenggarakan lomba-lomba dengan tema memanfaatkan sampah plastik, juga dicanangkan gerakan pengurangan kantong plastik  sekali pakai, diganti dengan tas ramah linkungan. Guna mewujudkan Jombang cantik tanpa sampah plastik akan dilaksanakan langkah yang lebih kongkret dengan melarang penggunaan kantong plastik khususnya pada retail atau swalayan yang didukung dengan regulasi yang ditetapkan selanjutnya. 

Tujuan dari HPSN 2019 adalah sebagai momentum bagi pemerintah dan semua pihak untuk lebih peduli didalam melakukan pengelolaan sampah. Meningkatkan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam pengelolaan sampah. Meningkatkan kesadaran masyarakat sejak dini untuk bijak dalam menggunakan sampah plastik dan ikut aktif mengurangi konsumsi plastik. Mewujukan Jombang cantik tanpa sampah plastik melalui gerakan pengurangan kantong plastik sekali pakai.ungkapnya

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan setiap kabupaten kota di Indonesia memiliki program untuk mengurangi sampah, terutama sampah plastik. HPSN dengan tema “kelola sampah untuk hidup bersih, sehat dan bernilai”, jelasnya saat sambutan

Lanjutnya, sehat itu mahal harganya, sampah ini juga dapat membawa berkah, sampah juga dapat membawa petaka, apalagi sampah plastik. penanganan sampah tidak bisa hanya daerah saja tetapi harus kerjasama. Tiap kabupaten kota akan mendapat penilaian sendiri terhadap penanganan sampah termasuk penilaian adipura salah satu syaratnya pengurangan sampah. 

Untuk itu, Pembuangan sampah yang dilakukan masyarakat ke sungai akan bermuara ke laut yang nantinya dimakan oleh ikan, ikan tersebut dimakan oleh manusia, sehingga terkontaminasi dari sampah, padahal ikan memiliki banyak gizi, namun jika lautnya sudah terkontaminasi oleh sampah ini justru mengakibatkan penyakit.

Selain itu, Saat ini juga banyak dari binatang ternak yang makan sampah. Untuk itu pemerintah melakukan gerakan untuk peduli sampah secara nasional dan sesuai dengan intruksi dari presiden.

Menurutnya, Peduli sampah tidak hanya dilingkungan rumah tangga tetapi sampao ke pondok pesantren, lingkungan sekolah, madrasah dan kantor-kantor semuanya, nanti sudah harus ada pemilahan untuk sampah, sehingga sampah akan berkurang. Jika dilihat dari sampah individu itu sedikit tetapi jika dijumlahkan satu kabupaten itu memang banyak. pungkasnya (yun)