Caption foto : Bupati bersama kepala PMI dan enam pendonor 100 kali
JOMBANG :Audiensi antara Bupati Jombang dengan UTD PMI cabang Jombang yang berlangsung tertutup terkait dengan pengantaran 6 orang pendonor 100 kali yang akan mendapatkan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden Republik Indonesia di Istana Negara Jakarta. Senin (21/1/2019)
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab ketika diwawancarai mengatakan para pendonor darah jika sudah mencapai 100 kali donor akan mendapatkan undangan dan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia, sedangkan untuk pendonor yang baru mencapai 75 kali donor akan mendapatkan penghargaan dari Gubernur, katanya.
Menurut Mundjidah, setiap tahun Kabupaten Jombang mengirimkan pendonor yang telah sesuai kriteria jumlah donornya, baik ke Presiden maupun Gubernur dengan jumlah yang berbeda-beda. Penghargaan tersebut akan diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia kepada para pendonor dari seluruh Indonesia.
“Untuk Jombang akan berkumpul menjadi satu dengan wilayah lain dari Jawa Timur dan nantinya akan bergabung dengan pendonor lain dari seluruh Indonesia. Saya berharap para pendonor yang diberangkatkan selamat dan dalam kondisi sehat hingga kembali ke Jombang serta dapat memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mendonorkan darahnya hingga ratusan kali juga tetap terus mendonorkan darahnya,” harapnya.
Ketua PMI Jombang, Drs. Machmud, M.Si mengatakan bahwa, tidak ada pemaksaan dalam hal donor darah, semua dilakukan secara sukarela. Sebelum mendonorkan darahnya, pendonor akan dilakukan tes untuk layak tidaknya pendonor tersebut mendonorkan darahnya.
“Selama ini untuk stok darah yang ada di UTD PMI cabang Jombang masih cukup selama tidak ada penyakit masal yang membutuhkan transfusi darah, bahkan selama ini UTD PMI cabang Jombang dapat membantu daerah lain yang kekurangan stok darah. Stok darah yang ada di UTD PMI cabang Jombang setiap hari minimal 45 hingga 60 kantong darah setiap hari dengan berbagai golongan darah yang ada,” ujarnya.
Di musim penghujan yang menyebabkan mewabahnya beberapa penyakit yang membutuhkan transfusi darah, stok darah yang ada di kabupaten Jombang masih aman. Machmud berharap kepada pendonor yang akan mendapatkan penghargaan untuk tetap mendonorkan darahnya, selama kondisi pendonor tersebut sehat, ucapnya.
Direktur UTD PMI cabang Jombang, dr. Suparyanto, M. Kes. menambahkan bahwa, menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang tergabung dalam Persatuan dokter transfusi darah seluruh Indonesia mengatakan darah yang telah diambil dalam 2 bulan sudah kembali lagi, yang artinya pendonor dapat mendonorkan darahnya kembali, yang sebelumnya dianggap jaraknya 3 bulan. Peraturan tersebut sudah di laksanakan selama 2 tahun.
“Stok darah yang ada di UTD PMI cabang Jombang meskipun permintaannya naik, tetapi masih cukup aman. Terkait dengan penyakit DBD yang membutuhkan transfusi trombosit, UTD PMI cabang Jombang dapat memproduksi sendiri trombosit tersebut dan bahkan membantu daerah lain. Produksi trombosit tersebut dihasilkan dari pengolahan darah yang dilakukan dari darah yang didonorkan dengan memisahkan sel darah merah dengan trombosit yang berwarna kuning berbentuk cair pula, ungkapnya.
Soeharto (65) warga Kabuh, Jombang yang sudah mendonor sejak tahun 1971, mulai dari saat menjadi anggota Polri sangat senang dan tidak menyangka dapat mendonorkan darahnya sampai 100 kali Soeharto rutin mendonorkan darahnya dan manfaat yang dirasakannya yaitu kesehatannya selama ini stabi, pungkasnya. (rin/yun)