Caption foto : Bupati bersama Wagub terpilih serta narasumber

JOMBANG :Pembukaan Halaqah Nasional dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional dengan tema “Konstektualisasi Resolusi Jihad dan Membaca Ruang Strategis Santri Dalam Pemajuan Kebudayaan” dibuka oleh Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab. Dengan narasumber Dr. Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan), Prof. Mas’ud Said, Ph,D (Ketua ISNU PWNU Jatim), Dr. Emil Elestiano Dardak M.Sc (Wakil gubernur terpilih 2018-2023).

Nampak hadir Irjen Pol. Arman Depari bidang pemberantasan BNN, Laksda TNI Mintoro Yulianto Pangkoarmada II TNI AL, Dr. Abdul Rifai Ras Ketua Prodi pascasarjana studi keamanan maritim universitas pertahanan Jakarta, Kepala OPD, Kapten Inf. Nasrullah Danramil 0814/01 Kota, Anggota ANSOR, ISNU, IPNU, IPPNU Jombang dan Organisasi mahasiswa PMII, GMNI, BEM Jombang serta Perwakilan pelajar dan Mahasiswa Jombang. Bertempat di Ruang Bung Tomo Kantor Pemerintah Kabupaten Jombang. Selasa (23/10/2018)

Wakil Gubernur Jawa Timur Terpilih 2018-2023 Dr. Emil Elestiano Dardak M.Sc menyampaikan kegiatan halaqah nasional dalam rangka HSN dengan ditetapkan HSN merupakan sebuah pengakuan resmi pemerintah RI atas jasa para santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. 

“Berbicara resolusi jihad tidak lepas dari Jawa Timur dan tidak terlepas dari NU dan berbicara NU tidak lepas dengan Kota Jombang yang mempunyai latar belakang sejarah perjuangan merebut kemerdekaan bangsa dari penjajah oleh santri dan ulama Jombang, ujarnya.

Menurut Emil, mengenal resolusi jihad para ulama masa penjajahan kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran begitu sulitnya ulama dan santri dalam menegakkan syariat agama dan menjalani kehidupan sehari hari, namun semangat para Kyai dalam berjihad dan ingin menjaga martabat bangsa mampu menggerakan santri dan masyarakat ikut dalam berjihad, jelasnya.

Emil menambahkan, tantangan bangsa dalam dewasa ini begitu kompleks, maka Konstektualisasi resolusi jihad dalam bentuk semangat dalam persatuan sangat lah relevan, dalam masyarakat kita terbagi menjadi 2 yaitu kelompok pragmatis dan radikalis, kelompok sangat toleran dan kelompok sangat tidak toleran, untuk itu perlu menjadi perhatian khusus semua elemen bangsa sehingga keutuhan bangsa akan terjaga, tandasnya.

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan terimakasih kepada semua yang hadir di acara halaqoh nasional. Hari Santri pada dasarnya merupakan pengakuan dan penghormatan negara atas peran dan kontribusi santri dan Pesantren sebelum kemerdekaan hingga sekarang.  

“Atas nama Pemerintah kabupaten Jombang menyampaikan akan memberikan anggaran APBD untuk memperingati hari santri, marilah kita bersama sama mewujudkan Jombang sebagai kota santri, masyarakat yang religius dan masyarakat yang berbudaya,” ungkapnya.

Mundjidah berharap Perhelatan Hari Santri Nasional menjadi moment penegasan kembali terkait kontribusi besar para santri untuk agama, bangsa juga negara serta menjadikan masyarakat Jombang makin tambah kuat persatuannya, kerukunan antar umat beragama, saling menghormati dan makin tinggi nilai toleransinya.

“Ke depan Santri harus cakap dan harus bisa melakukan apa saja dalam berbuat kebaikan, bahwa kabupaten Jombang sudah banyak mendapatkan penghargaan untuk itu kami berharap agar para santri dapat ikut berkiprah dan memberikan pemikiran-pemikiran untuk kemajuan Jombang,” harapnya. (yun)