Caption foto : panglima TNI saat diwawancarai
JOMBANG :Panglima TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., ziarah ke makam Presiden Republik Indonesia ke 4, bersama Pangkostrad, Kasal, Au, AL, Pangdam V Brawijaya, Kasdam V/Brawijaya dan Gartab III/Surabaya dalam rangkaian memperingati Hari ulang tahun TNI ke 73, di Pondok pesantren Tebuireng Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Rabu (19/9/2018)
Rombongan Panglima Ziarah ke Makam presiden Republik Indonesia juga didampingi pangdam V Brawijaya,Kasdam V/Brawijaya.Kasgartap III/Surabaya. Kolonel Inf,Kasdam V/Brawijaya.Danpomdam V/Brawijaya.Kabekangdam V/Brawijaya. Kapendam 082, Waas Intel Kasdam V/Brawijaya.Kasgartap III/Surabaya. Waasmin Kasgartap III/Surabaya.Kasiops Sopsgartap III/Surabaya. Jajaran staf Gartap III/Surabaya. Kapenrem 082 mojokerto.
Kedatangan Rombongan disambut dihalaman Pondok pesantren Tebuireng menuju kediaman KH Sholahuddin Wahid dilanjutkan ziarah ke makam presiden ke 4 KH Abdulrahman Wahid, didampingi Pengasuh Pondok Pesantren, Pangdam V Brawijaya, Danrem 082, Plt Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, Dandim 0814 Letkol Arm Beni Sutrisno S Sos. Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto SIK SH MH.
Pengamanan ketat dari polres Jombang, KBO Polres Jombang, Kasat Sabhara, Danramil 02/0814. kapolsek Diwek bersama jajaran anggota polsek.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., ketika diwawancarai menjelaskan, ziarah ke makam Presiden ke 4 yakni KH Abdurrahman Wahid bertujuan mengenang Jasa jasanya. Tradisi rangkaian memperingati Hari Ulang tahun TNI ke 73. jelasnya
“Seluruh Pejabat TNI, prajurit TNI melaksanakan Ziarah kepada pendahulu, Presiden, pejuang karena pengorbanan, jerih payahnya patut kita tauladani”.ujarnya
Disinggung terkait netralitas TNI, Hadi Tjahjanto menegaskan, Panglima bersama Kapolri melaksanakan safari ke kodam, Polda untuk memberikan penekanan tentang pentingnya netralitas. selain itu juga memberikan buku saku sebagai pegangan terhadap prajurit. Apabila dalam memberikan keamanan agar tidak melanggar netralitas.
“Kami mohon bantuan rekan media, jika ada prajurit yang membantu salah satu calon, kami berikan tindakan tidak naik pangkat, Pendidikan dan karir. Apabila dengan peringatan masih melanggar, kita berikan sanksi dari tingkatan lebih berat”. pungkasnya. (yun)