Caption foto :sosialisasi penerimaan bantuan social (bansos) menggunakan kartu elektronik oleh pemkab Jombang pada 306 kades dipendopo Jombang
JOMBANG :Sebanyak 90.805 warga Jombang akan meneriman bantuan social (bansos) non-tunai, pada Tahun 2018. Bantuan ini langsung diberikan dari Kementerian Sosial (Kemensos), melalui dinas social Kabupaten Jombang.
“Sosialisasi tentang penyaluran bantuan pangan non-tunai, dari kementrian social,” ujar Wakil Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, saat ditemui sejumlah jurnalis, di Pendopo Kabupaten Jombang, Selasa (24/7/2018).
Masih menurut penjelasan Mundjidah, bansos non-tunai tersebut disalurkan lewat kartu ATM. Otomatis 90.805 kepala keluarga penerima tak lagi menerima beras rastra Bulog.
“Sistemnya diganti dengan bantuan pangan non tunai lewat kartu ATM bank BNI, dengan saldo Rp 110.000 per bulan yang nantinya bisa dibelanjakan sembako. Sembako yang dimaksud adalah beras, telur ayam,” ungkap Mundjidah.
Diharapkan, lanjut Mundjidah, dengan adanya mekanisme baru penyaluran bantuan pangan non-tunai, masyarakat bisa secara tertib memanfaatkan bantuan tersebut.
“Saya harapkan kedepannya dari hal ini, tidak muncul masalah di bawah, khususnya masalah kecemburuan social, dan masyarakat bisa tertib, sekaligus bisa terdeteksi secara detail penerima bantuan ini, mengingat usulan penerima ini langsung dari Kabupaten ke Provinsi, pada tahun lalu,” papar Mundjidah.
Imbuh Mundjidah, mekanisme penyusunan data penerima bantuan tersebut, juga menggunakan survey maupun mengacu pada data penerima bantuan pangan non-tunai sebelumnya.”Usulan dari kita, tapi melalui provinsi, dan dilakukan presentasi, maupun survey, termasuk pendataan ulang, karena ada yang meninggal, selanjutnya baru data penerima dikirimkan ke Kementrian Sosial,” tukas Mundjidah.
Perlu diketahui, bahwa tujuan menyalurkan bansos non-tunai lewat atm yakni untuk meningkatkan inklusi keuangan di kalangan 40% masyarakat kelompok bawah. Penerima kartu tersebut, otomatis didaftarkan menjadi nasabah perbankan.(elo/yun)