Caption Foto : Pj Gubernur Jatim bersama Kepala jajaran Dinas Pertanian Jombang dan Gapoktan yang mendapatkan Penghargaan
mediapetisi.net – Kabupaten Jombang selain memiliki potensi produksi tanaman pangan, komoditas perkebunan merupakan komoditas potensial yang layak dikembangkan di Kabupaten Jombang. Seperti halnya komoditas tembakau, Kabupaten Jombang merupakan penghasil tembakau, maka darri itu kegiatan peningkatan produksi tembakau didukung sepenuhnya oleh sumberdana dari APBD dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Adapun kegiatan yang didanai DBHCHT itu, dipilih dan diprioritaskan untuk tujuan meningkatkan kesejahteraan warga, khususnya petani.
“Selain itu, juga kegiatan pembinaan lingkungan sosial secara umum. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 72 Tahun 2024 ada lima koridor kegiatan-kegiatan yang bisa didanai dengan DBHCHT. Yakni, kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai, dan/atau pemberantasan barang kena cukai ilegal. Sesuai perintah Permenkeu itu pula, masing-masing kepala daerah berkewajiban untuk menggerakkan dan mendorong kegiatan dari sumber dana tersebut,” terang Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang M. Rony. Kamis (5/12/2024)
Menurut data Dinas Pertanian Jombang, luas tanam tembakau di tahun 2024 mencapai 5.593,64 Ha (luasan bertambah karena ada beberapa petani yang beralih budidaya ke tanaman tembakau). Sedangkan dukungan pemerintah kabupaten Jombang dalam meningkatkan kesejahteraan petani tembakau di Jombang melalui pengganggaran APBD tahun 2024 yang telah mengalokasikan sarana dan prasarana penunjang budidaya tanaman tembakau seperti pupuk, sarana pengolah tanah, sarana pasca panen sampai dengan pembangunan jalan usaha tani tembakau.
“Di tahun 2024, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang fokus dalam peningkatan kapasitas SDM petani tembakau dalam bentuk: Pelatihan Budidaya Tembakau sampai dengan Pasca panen tembakau. Demplot Pembenihan Tembakau 1 ha, Demplot Varietas Unggul Tembakau 1,5 ha, Demplot Identifikasi Pemupukan Berimbang Tembakau dengan Mengunakan Vermikompos yang merupakan kerjasama Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Pengembangan kemitraan tembakau, Festival Perkebunan,” jelas Rony.
Selain itu, semua sarana budidaya dan pembinaan pelatihan merupakan ikhtiar pemerintah kabupaten Jombang dalam rangka meningkatkan produksi tembakau, regenerasi petani tembakau. Dari tahun 2023 sampai dengan hari ini, Dinas Pertanian mengalokasikan kegiatan Agropreneur muda yang dilaksanakan oleh poktan rayung kecamatan Kudu dimana dalam program agropreneur wajib melibatkan milenial (usia 24-39 tahun) dalam berusaha taninya dan wajib menjalin kemitraan (PR Jaleca).
“Alhamdulillah tahun ini kabupaten Jombang terpilih menjadi Juara I Agropreneur award se Jawa Timur (mendapat 4 kambing untuk bisa di manfaatkan dalam menunjang usaha tani tembakau). Dan di tahun 2024 program Agropreneur dialokasikan di Gapoktan Katemas dan secara dua tahun berturut-turut kabupaten Jombang mendapat juara 1 agropeneur awards tingkat provinsi Jawa Timur,” ungkap Rony.
Sedangkan untuk proses regenerasi petani tembakau dilaksanakan dalam rangka akselerasi peningkatan produksi dan provitas tanama tembakau, dimana peran petani milenial ini berperan dalam akses informasi dan teknologi. Petani pasti ada umumya sehingga kita mengembangkan dan meningkatkan motivasi dan minat dari para petani muda untuk bisa melanjutkan. Kita ingin ada regenerasi, dan ini potensinya sangat besar karena pasar dunia sudah mulai melirik langsung ke Jawa Timur. Bahkan memberikan PDRB yang cukup luar biasa untuk kita dan juga pendapatan negara untuk Indonesia.
“Dalam upaya peningkatan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi tanaman tembakau kita perlu terus kembangkan agroindustri berbasis agribisnis. Hal ini perlu didorong mulai dari upaya peningkatan kapasitas SDM pertanian yang terus kita tingkatkan. Dengan demikian petugas pertanian maupun pelaku utama dan pelaku usaha memiliki kemampuan untuk berinovasi memecahkan permasalahan, efisiensi usaha tani dan membangun jejaring usaha dan pemasaran oleh seluruh petani kita. Kedepan petani Jombang kita harapkan akan bisa memiliki daya saing yang kuat dan mampu memperjuangkan kesejahteraannya,” papar Rony.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan dilaksanakan kegiatan pemenuhan sarana budidaya dan pengembangan sdm petani tembakau dengan membawa harapan kedepan hasil panen tembakau Jombang lebih baik lagi. Karena sebaik apapun sarana prasarana pertanian perkebunan yang kita cukupi, tidak akan bisa berjalan dengan optimal tanpa SDM yang handal dalam mengelolanya. Penting dilakukan pula seluruh pihak bekerjasama menggerakkan seluruh sub sistem agribisnis dalam menjalankan usaha tani tembakau.
“Peningkatan sarana prasarana pertanian, teknologi budidaya yang tepat, penanganan panen dan pasca panen yang efisien serta pemasaran yang mampu meningkatkan nilai tambah bagi pendapatan petani. Kesemuanya tersebut kita harapkan bisa berjalan dengan selaras dan seimbang agar diperoleh hasil sesuai harapan dan membawa petani kita menuju kesejahteraan,” pungkas Rony. (yn)