Caption Foto : Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jombang dr. Wahyu Sriharini bersama nara sumber dan peserta

mediapetisi.net – Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang melakukan evaluasi pemberian pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) terhadap balita di kabupaten Jombang. Dihadiri dokter dan ahli gizi dari 34 Puskesmas. Bertempat di Soeroadiningrat kantor Pemkab Jombang. Kamis (21/11/2024)

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jombang dr. Wahyu Sriharini ketika diwawancarai mengatakan Dinkes Jombang melakukan evaluasi terkait pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) terhadap balita yang stunting maupun tidak stunting. Karena PKMK berperan penting dalam mengejar pertumbuhan anak hingga mengatasi stunting. Namun, pemberian PKMK ini harus diberikan sesuai rekomendasi dokter.

“Pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) adalah makanan yang diformulasikan secara khusus untuk mengurangi kegagalan pertumbuhan atau anak pesakit. Jadi PKMK ini memang jenis pangan tidak natural yang hanya bisa dikonsumsi dengan pengawasan dokter,” terangnya.

Menurut dr. Wahyu, salah satu jenis PKMK yang diberikan kepada balita berkebutuhan khusus tersebut berupa susu formula baik dalam bentuk bubuk dan cair namun secara komposisi dan kandungan berbeda dengan susu formula biasa. Untuk pemberian PMKM harus diberikan sesuai kebutuhan anak untuk kejar tumbuh kembang, pemberian pangan khusus tersebut juga tidak dianjurkan berlebihan.

“Untuk jenisnya ada yang memang lengkap artinya untuk anak-anak yang kurang beruntung karena tidak bisa makan sama sekali krema ada pertumbuhan khusus, sehingga bisa diberikan dalam bentuk cair. PKMK ini didesain secara nutrisi untuk bisa memenuhi seluruhnya. Tapi ada PKMP yang lain dengan diberikan secara tidak lengkap yang harus diberikan bersama dengan jenis tambahan lain. Di kabupaten Jombang dilaksanakan mulai bulan Agustus 2024,” jelasnya.

Dengan adanya PMKK di kabupaten Jombang balita stunting angkanya menurun. Dinkes Jombang bersama Puskesmas maupun Posyandu terus berupaya untuk mencegah stunting. Selain susu, pihaknya juga memberikan tambahan suplemen tapi nggak semuanya dapat.

“Melalui Posyandu bisa memantau berat badan balita apa kenaikan atau tidak dan pemberian susu masih berlanjut. Karena susu dibutuhkan sebagai salah satu sumber protein hewani yang disarankan untuk anak-anak pertumbuhan. Susu mengandung gizi mikro, terutama vitamin C, zat besi, zinc dan asam folat yang sangat diperlukan untuk perkembangan otak anak. Sedangkan protein dalam susu juga dapat membantu anak-anak tumbuh dan berkembang secara optimal,” pungkas dr. Wahyu. (yn)