Caption Foto : Sekretaris Daerah didampingi Kepala DKPP dan Sekretaris, Camat, Perwakilan Dinkes bersama penerima bantuan

mediapetisi.net – Pemberian pangan bergizi bagi balita stunting di kecamatan Jombang oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Jombang. Rabu (6/11/2024)

Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Agus Purnomo mengatakan, Stanting merupakan masalah nasional yang harus ditangani oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah,

“Stunting merupakan suatu keadaan di mana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata untuk usianya karena kekurangan nutrisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada ibu selama kehamilan atau pada anak saat sedang dalam masa pertumbuhan,” terangnya

Beberapa ciri-ciri anak yang mengalami stunting adalah: Tinggi badan lebih pendek dari anak seusianya. Berat badan tidak meningkat secara konsisten.Perkembangan terlambat dibandingkan anak seusianya Tidak aktif bermain. Sering lemas Mudah terserang penyakit, terutama infeksi

Hal tersebut dapat dicegah dengan memastikan anak mengonsumsi buah dan sayur yang sehat. Mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun. Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan Mengusahakan anak mendapatkan imunisasi lengkap. Stunting dapat berdampak pada kecerdasan anak dan risiko timbulnya .

“Adanya bantuan pangan bergizi bagi 288 balita di Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang agar bisa dimanfaatkan sebaik -baiknya guna pertumbuhan anak. Semoga semua yang hadir bahagia menerima bantuan ini,” ungkapnya

Senada dengan Nur Kamalia kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, ia menceritakan, paket penyaluran pemberian pangan bagi balita diantaranya Telur 1 kg, Beras 2 Kg. minyak Goreng 1 leter dan Abon ikan 2 kotak.

“Stunting berdampak serius terhadap kualitas hidup anak dalam jangka panjang. Anak yang mengalami stunting cenderung lebih rentan terhadap penyakit dan jika dewasa bisa berisiko mengidap penyakit degeneratif. Kemampuan kognitif. Penderita stunting juga cenderung terhambat yang bisa mengakibatkan kerugian ekonomi jangka panjang,” katanya.

Sedangkan beberapa ciri-ciri anak yang mengalami stunting diantaranya tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Ciri paling jelas adalah postur tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Perbedaan tinggi badan semakin terlihat seiring bertambahnya usia anak.

“Selain itu Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya dan seringkali memiliki wajah yang terlihat lebih muda dan kecil dibandingkan usia sebenarnya. Karena itu keterlambatan pertumbuhan yang dialami. Berat badan tidak naik atau cenderung menurun Selain tinggi badan, berat badan anak stunting juga tidak mengalami peningkatan yang sesuai. Bahkan pada beberapa kasus, berat badan anak bisa cenderung turun,” jelas Nur Kamalia.

Tidak hanya itu, pertumbuhan tulang dan gigi juga terhambat. Tulang berkembang lebih lambat sehingga terlihat lebih pendek. Pertumbuhan gigi juga mengalami keterlambatan dibandingkan anak normal seusianya. Kemampuan fokus dan memori belajar yang kurang baik. Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, akan tetapi juga perkembangan otak. Anak juga bisa mengalami gangguan fokus dan daya ingat yang kurang baik sehingga kesulitan belajar.

“Anak perempuan dengan stunting berisiko mengalami keterlambatan pubertas dan menstruasi pertama dibandingkan anak perempuan seusianya yang normal. Cenderung pendiam dan kurang aktif bermain. Anak stunting seringkali terlihat kurang aktif, pendiam, dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitar, terutama saat memasuki usia 8-10 tahun. Mudah sakit dan sering terkena infeksi Karena imunitas yang lemah, anak stunting lebih rentan terserang berbagai penyakit dan infeksi dibandingkan anak-anak sehat pada umumnya,” pungkas Nur Kamalia. (yn)