Caption Foto : Kepala Bidang Perindustrian Isnainiyah saat membuka pelatihan

mediapetisi.net – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Jombang beri pelatihan ketrampilan pembuatan keripik program desa mandiri pangan bagi IKM Desa Mandiri Pangan yang dibuka oleh Kepala Bidang Perindustrian Isnainiyah. Dihadiri Forpimcam Kudu, Kepala Desa Made dan Nara Sumber. Bertempat di Balai Desa Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang. Selasa (20/2/2024)

Kepala Bidang Perindustrian Isnainiyah menyampaikan bahwa Desa binaan dilatih untuk peningkatan usaha. Desa binaan untuk program Desa mandiri pangan yakni Desa Made dan Wonosalam. Para IKM Desa Made diberi pelatihan membuat keripik tempe, keripik bayem, keripik ubi ketela ungu dan keripik gadung yeng merupakan produk unggulan desa  dan sentra industri pangan. Pelatihannya diikuti oleh  25 orang.

“Pelatihan pembuatan keripik ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa dengan mengoptimalkan peran dan partisipasi masyarakat. Selain itu dapat dimanfaatkan menjadi salah satu produk makanan ringan yang dapat dijadikan usaha untuk menambah ekonomi keluarga. Sehingga dapat menciptakan home-home industri yang bisa meningkatkan ekonomi keluarganya,” harapnya.

Masyarakat sebenarnya sudah tahu dalam mempraktekan pembuatan keripik tempe, keripik bayam, keripik ubi ketela ungu dan keripik gadung. Tetapi dalam pelatihan ini juga dikenalkan teknologi tepat guna menjadikan irisan tempe yang lebih tipis sehingga menghasilkan keripik yang rasanya lebih gurih dan renyah. Begitu juga keripik bayam itu bisa enak, gurih dan renyah serta dapat membuat harga jual keripik tersebut meningkat. Pelatihan dilaksanakan selama 1 minggu.

“Terkait dengan kehalalan makanan tersebut harus ada label halal, syarat untuk mendapatkan label halal diantaranya kemapuan telusur dari bahan yang digunakan. Dari pelatihan ini Disadgrin menargetkan setidaknya ada sekitar 60-75 persen yang mampu mengaplikasikan hasil dari pelatihan ini di lingkungannya masing-masing. Nanti akan kita lihat bagaimana produk yang dihasilkan mulai dari kuantitas dan kualitas, kemasan atau packingnya,” jelas Isnainiyah.

Rangkaian kegiatan ini merupakan inkubator bisnis, tidak hanya proses produksi keripik namun ada rangkaian kegiatan lain diantaranya pendampingan redesaian kemasan yang menghasilkan logo merk produk dan desain kemasan yang memenugi syarat dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Selain pendampingan kemasan, juga dilakukan pendampingan legalitas produk yang meliputi penerbitan NIB (Nomor Induk Berusaha), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan Sertifikasi Halal. Kemudian pendampingan pemenuhan komitmen perizinan sektor industri yakni terbitnya bukti kepemilikan akun SIINAS (Sistem Informasi Industri Nasional).

“Setelah itu, dilanjutkan dengan pelatihan foto produk. Untuk itu diharapkan mampu menghasilkan obyek foto yang menarik dan mampu meningkatkan pemasaran via online. Kami juga berharap adanya pelatihan agar nantinya masyarakat mampu memproduksi keripik yang berkualitas sehingga menjadi IKM yang mandiri,” harap Isnainiyah.

Sementara itu, Kepala Desa Made Winarsih mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jombang yang telah memberikan pelatihan pembuatan keripik kepada warganya. Semoga para peserta mampu mengembangkan ilmu yang sudah didapat dengan memproduksi keripik sendiri. Karena tidak hanya fokus sampai kepada pelatihan saja, tetapi juga memfasilitasi dengan memberikan pendampingan untuk bisa melihat perkembangan usahanya.

“Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi masyarakat Desa. Kami berharap dengan program pemberdayaan industri seperti ini dapat melahirkan IKM IKM yang dapat meningkatkan perekonomian warga khususnya di Desa Made dan luar Desa Made. Karena dengan pelatihan ini bisa menjadi tahu cara membuat, mengemas dan menjual secara online,” pungkasnya. (yr)