Caption Foto : Wabup Sumrambah, Kepala Dinkop dan Rektor UNIPDU bersama pnerima sertifikat halal

mediapetisi.net – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang bekerjasama dengan UNIPDU (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum) Jombang melaksanakan Temu Usaha dan Penyerahan Sertifikat Halal bagi Pelaku Usaha Mikro di Kabupaten Jombang, dengan tema “UMKM Naik Kelas, Ekonomi Tancap Gas” yang dibuka oleh Wakil Bupati Jombang Sumrambah.

Dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang Muntholip, Ketua Yapetidu H. M. Zaimuddin W. As’ad, Rektor UNIPDU H. Ahmad Zahro, Wakil Rektor Bidang Keuangan, SDM dan Umum H. M. Zulfikar As’ad serta Perwakilan penerima sertifikat halal dan Perwakilan Permamin Jombang. Bertempat di Plaza UNIPDU Jombang. Kamis (1/12/22)

Caption Foto : Wabup Sumrambah didampingi Kepala Dinkop saat memgnjungi stand UMKM

Wakil Bupati Jombang Sumrambah menyampaikan, angka inflasi daerah di Kabupaten Jombang mengalami peningkatan, maka dari itu ditekankan kepada seluruh kepala OPD terkait makan dan minum harus menggunakan jasa dari pelaku UMKM di Kabupaten Jombang. Agar uang tersebut bisa beredar di masyarakat tingkat bawah.

Wabup Sumrambah juga mengajak masyarakat Jombang untuk mengurangi ketergantungan Import dan mengajak untuk menggunakan produk lokal, produk dalam negeri. Saat ini kita sudah ketergantungan terhadap gandum. Kebutuhan import terigu itu sudah 12 juta ton per tahun. Kita ini jadi orang Barat loh, semuanya tergantung pada terigu dan yang membuat ketergantungan itu Pemerintah. Karena setiap pertemuan apapun makanan yang disajikan pasti mengandung gandum/terigu.

“Harapannya, kita harus sudah mulai meninggalkan sisi ketergantungan terhadap impor terigu dan mulai beralih dan harus belajar menggunakan bahan dasar lokal yaitu sorgum, mengkonsumsi polo pendem, produk lokal, produk petani kita, produk UMKM kita,” harapnya.

 Sumrambah yang juga memberikan wawasan pentingnya mempromosikan produk lokal baik ke pasar regional, nasional juga ke pasar luar negeri. Dunia ini sudah teracuni oleh Indonesia dengan semakin kuatnya pariwisata kita. Temannya yang ada di Australia mereka mulai minta dikirimi  bumbu masak ke Australia juga negara lain. Mereka minta dikirim tidak lagi dalam bentuk lombok. Tapi sudah dalam bentuk sambal, dalam bentuk bumbu soto, bumbu rawon, bumbu pecel. Ini peluang.

Dan ini sudah dilakukan oleh orang Segunung Wonosalam yang merupakan salah satu eksportir bumbu yang sudah merambah ke Eropa. Penghasilannya 80 juta sampai 100 juta per hari. Bahkan di Belanda ada namanya pasar tontong, pasar Tongtong merupakan pasar yang menyediakan berbagai masakan khas Indonesia karena di pasar Tongtong merupakan tempat bertemunya orang Indonesia.

“Sedangkan Jombang sendiri juga mempunyai yang namanya Jombang Kuliner, di tambah lagi dengan Car Free Day yang mulai berjalan. Car Free Day terdapat berbagai produk UMKM Kabupaten Jombang. Saya harapkan dapat terus berjalan dengan baik,” paparnya.

Ditempat sama, Rektor UNIPDU Jombang Prof. Ahmad Zahro ketika diwawancarai juga menyampaikan, terimakasih kepada Wakil Bupati Jombang, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jombang serta para pelaku usaha UMKM di Kabupaten Jombang. “Dulu kita sudah merintis organisasi terkait UMKM, tetapi berhenti sejenak karena ada pandemi Covid. Saat ini kita hidupkan lagi semoga bisa berjaya, karena UNIPDU sangat peduli dan akan berusaha terkait UMKM,” ungkapnya.

Selain itu, di UNIPDU terdapat pembinaan seperti, mata kuliah yang khusus untuk hal UMKM ditampu oleh beberapa dosen dalam bidang kewirausahaan, dan setiap tahun rutin diadakan pameran UMKM kecil-kecil antar kelas, pembinaan tersebut juga berkaitan dengan kampus merdeka belajar merdeka. “Harapannya, tentu dapat menjadi pemicu dan pemacu agar supaya UMKM tersebut terus berkembang,’ ujar Zahro.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Jombang Muntholip ketika diwawancarai mengatakan, ada sebanyak 25 UMKM yang ikut serta dalam kegiatan ini dengan berbagai produk seperti tenun, kain batik serta sarung. Tetapi yang mendominasi dari UMKM produk makanan dan minuman. 

“Pembinaannya lewat asosiasi, jadi setiap kegiatan selalu ada gerakan asosiasi. Jika membutuhkan tenaga kita junjung, jadi yang nunjuk asosiasi tidak langsung dari kita, agar benar-benar obyektif. Mengetahui apa yang dibutuhkan oleh UMKM di luar mau dibutuhkan masalah pemasarannya atau packing,” jelasnya. 

Temu usaha UMKM ini merupakan hasil kerja sama dengan UNIPDU dalam segala bidang, diantaranya bidang teknologi, bidang sertifikat halal yang dibantu oleh UNIPDU. Terdapat 100 lebih yang mendapatkan sertifikat halal, tetapi dalam kegiatan ini diwakili oleh 27 UMKM. Seluruh UMKM tersebut semuanya berasal dari Kabupaten Jombang. Harapan saya UMKM kita bisa eksis dapat dikenal, dapat disenangi oleh masyarakat serta dibeli oleh masyarakat, pungkas Muntholip. (zul/iin)