Caption Foto : Anggota DPRD, Camat dan Undangan lainnya saat melihat alat produksi kopi
mediapetisi.net – Launching SMK MINI dalam pengembangan SMK di Pondok Pesantren dan Daerah Terpencil Tahun 2019 dengan pelatihan pengolahan biji kopi menjadi bubuk instan dan parfum dari biji kopi di SMK Matsna Karim Bulurejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Rabu (20/2/2020)
Anggota DPRD Kabupaten Jombang H. Moh. Syarif Hidayatulloh yang akrab dipanggil Gus Sentot mengucapkan selamat kepada SMK Matsna Karim melaksanakan launching SMK MINI dalam pengembangan SMK di Pondok Pesantren dengan melakukan pelatihan produksi biji kopi supaya bisa menambah motivasi, menambah kreativitas siswa kedepan sehingga tidak kebingungan.
“Kopi sudah tidak asing lagi, namun dahulu masih asal kopi tetapi sekarang sudah bervariasi, bahkan antara kopi dahulu, gula dahulu atau air dahulu sudah memiliki rasa yang berbeda, bahkan banyaknya jumlah adukan juga berbeda. Saat ini sudah ada bermacam-macam kopi yang diharapkan masyarakat dapat merasakan berbagai macam jenis kopi, karena sekarang setiap ke warung kopi akan ditanya memesan kopi jenis apa,” jelasnya.
Gus Sentot tetap mendukung dan berharap dengan adanya pelatihan tersebut nanti dikembangkan lagi untuk pemasaran, hanya saja di Jombang masih memiliki banyak kendala, bahkan seringkali juga kesulitan memasarkan keluar daerah karena berbagai hal sehingga sulit bersaing dengan daerah yang lain.
“Sudah banyak daerah yang mengangkat masalah kopi, bahkan saya penasaran dengan kopi rasa durian, karena orang-orang sekarang kreatif, apalagi nanti akan ada Jombang online yang nanti bisa memasarkan hasil produknya di Jombang online. Diharapkan kedepan mengundang DPRD Jawa Timur yang bisa membantu SMK Matsna Karim sehingga ada kolaborasi, sinergi antara eksekutif, legislatif dan pendidikan,” tandasnya.
Kepala Sekolah Matsna Karim Bulurejo Eny Rosidhah menyampaikan SMK MINI merupakan program Gubernur Jawa Timur untuk sekolah-sekolah yang berbasis pesantren dan daerah terpencil, jadi pengembangan SMK di pondok pesantren dan daerah terpencil tahun 2019 dan dilaksanakan di tahun 2020. Untuk SMK Matsna Karim mengambil produksi pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk instan dan parfum dari biji kopi.
“Kami bekerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri yang memberikan masukan bahwa saat ini yang sedang trend adalah kopi, apalagi letaknya dekat dengan Wonosalam yang merupakan pusat pengolahan kopi dan produksi kopi, sehingga bekerjasama dengan perusahaan yang ada di Wonosalam. Pelatihan akan diikuti oleh 100 siswa dan 50 dari alumni, serta dari wali murid dan warga sekitar,” ucapnya.
Program Gubernur Jatim membuat SMK MINI supaya bisa berjiwa entrepreneur, sehingga ketika lulus nantinya memiliki bekal untuk menjadi seorang entrepreneur. Dalam pengolahan juga telah bekerjasama dengan perusahaan yang ada di Wonosalam, pengambilan kopi dari pengolahan buah hingga menjadi bubuk dan nantinya pemasaran juga dilakukan di toko dan warga sekitar yang membuka warung kopi.
“Letak sekolah yang berada di desa dan pelosok yang sekitarnya banyak warung kopi yang kedepannya akan bekerjasama terkait pemasaran kopi dan akan dipasarkan secara online maupun secara langsung ke toko maupun warung. Anak-anak akan diajarin produksi, bukan hanya diberikan materi pendidikan, tetapi membentuk anak-anak berjiwa entrepreneur sehingga setelah lulus SMK anak-anak memiliki skill. SMK Matsna Karim sudah memiliki banyak stok dan warga sekitar diharapkan untuk menyekolahkan putra-putrinya ke SMK ini yang tertarik karena memiliki produksi/bisnis center,” harapnya.
Sementara itu, Camat Diwek Sudiro menyampaikan bahwa SMK Matsna Karim tersebut yang berbasis kepada lembaga pendidikan di pondok pesantren. “Kami berterimakasih atas kontribusi yang diharapkan dunia pendidikan di wilayah Bulurejo pendidikannya semakin maju dan banyak pilihan yang ada di masyarakat, sehingga seluruh sumber daya atau generasi muda sudah dekat dengan fasilitas pendidikan yang mempuni dan memiliki karya yang cukup untuk generasi yang akan datang,” ungkapnya.
SMK Matsna Karim nantinya diajak menjadi sebuah BLK yang siswa-siswanya diajak untuk diajari ketrampilan agar memiliki kompetensi dan kemampuan yang lebih nyata dan mampu memberikan daya saing untuk terjun ke dunia usaha dan diharapkan mampu memberikan bekal kepada siswa dan hasil produksinya benar-benar menjadi trendmartnya SMK Matsna Karim.
“Kecamatan juga memiliki kewajiban menggali potensi unggulan Desa yang menarik, karena produk yang berbasis biji kopi memiliki aroma yang cukup nyaman dan diharapkan mampu mengisi kebutuhan lokal yang ada. Mulai lakukan, produksi dan dipasarkan semoga tetap berkelanjutan, sehingga memiliki sebuah icon Bulurejo parfum biji kopi dan kopi instan,” pungkasnya.