Caption Foto : Kanit Turjawali saat diwawancarai media

mediapetisi.net – SATLANTAS Polres Jombang menggelar Pemeriksaan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat dalam operasi patuh Semeru 2019. Operasi Patuh Semeru dilaksanakan di persimpangan jalan Wahid Hasyim. Selasa  (10/9/2019).

Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli IPTU Mulyani ketika diwawancarai mengatakan operasi patuh semeru yang diselenggarakan oleh Satlantas Polres Jombang agar para pengendara mematuhi peraturan dalam berlalu lintas. Untuk pelanggaran terkait masalah helm dan kelengkapan lainnya seperti STNK dan SIM. Untuk masyarakat khususnya masyarakat yang setelah melanggar disiapkan untuk sidang di tempat, sehingga barang bukti langsung bisa diambil, jelasnya.

Lanjut Mulyani, beberapa pengendara sepeda motor yang mengetahui adanya operasi patuh lebih memilih berbalik arah. Banyak sekali pelajar yang kena tilang dan beberapa pengendara ada yang meninggalkan surat-surat kendaraan, sehingga menghubungi keluarga terdekat untuk mengambilkan dan mengantarkan ke lokasi digelarnya operasi patuh semeru.

“Hari ini digelar operasi gabungan dengan Pengadilan dan Kejaksaan dengan melaksanakan tilang ditempat. Sedangkan operasi patuh semeru 2019 dalam waktu 11 hari ini sudah menindak sekitar 2.500 pelanggar, baik pelanggaran dari roda 2 maupun roda 4 dan yang terbanyak adalah tidak memakai helm dan dibawah umur atau tidak memiliki SIM. Untuk yang melawan arus selama operasi ini, masyarakat yang merasa takut karena tidak memakai kelengkapan akhirnya putar balik,” ungkapnya.

Prioritas sasaran dalam operasi patuh semeru adalah pengendara bermotor yang tidak menggunakan helm, pengendara R4 yang tidak menggunakan sabuk pengaman, pengendara yang melebihi batas kecepatan, pengendara yang mengkonsumsi alkohol, pengendara dibawah umur, pengendara menggunakan handphone dan melawan arus.

“Saat pelanggar kena tilang, pelanggar diberikan pemahaman tentang pentingnya berlalu lintas, diantaranya bagi masyarakat yang tidak menggunakan helm diberikan pesan untuk memakai helm setiap berkendara sepeda motor di jalan raya diwajibkan memakai helm untuk melindungi kepalanya. Selain itu, dengan adanya operasi patuh ini diharapkan masyarakat akan lebih tertib dalam berlalu lintas, terutama bagi pengendara pelajar yang masih dibawah umur tidak boleh naik sepeda motor dan untuk lebih berhati-hati serta menghimbau kepada orang tuanya  agar lebih baik diantar atau naik grab  daripada terjadi kecelakaan lalu lintas. Bagi yang kena tilang dikasih es bubur hanya bentuk spontanitas saja untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat,” harap Mulyani. 

Sementara itu, salah satu warga Bandung yang kena tilang Indah Kusuma (20) mengatakan kalau memang dirinya belum mempunyai SIM. “Tadi saya sempat grogi dan takut karena ada operasi, saya tidak punya SIM sehingga kena tilang. Alhamdulilah ada sidang ditempat, saya langsung bisa ambil tidak perlu ke Satlantas maupun sidang di Pengadilan. Saya akan segera nguris SIM supaya kalo ada operasi tidak takut lagi,” pungkasnya. (yun)