Caption foto : suasana puluhan pelajar

mediapetisi.net – Kunjungan pelajar  Madrasah Ibtidaiyyah Islamiyyah Plosogenuk Perak Jombang ke SD Kristen Petra Jombang disambut pelajar SD Kristen Petra, puluhan pelajar SD Katolik Wijana Jombang dan puluhan jemaat GKJW Bongsorejo Diwek Jombang. Senin Sore (27/5/2019)

Sejarah baru dunia pendidikan dasar kabupaten Jombang tercipta. Puluhan pelajar MI Islamiyah Plosogenuk berkunjung ke SD Kristen Petra di komplek gereja GKI Jl. Prof. Buya Hamka Jombang. “Saya sangat senang sekali karena selama ini belum pernah ada Sekolah Dasar Islam yang mau berkunjung ke kami. Kami telah menunggu momen ini sejak SD Kristen Petra berkunjung ke MI Islamiyyah dua tahun lalu,” ungkap Ririn Kepala SD Kristen Petra dalam sambutannya.

Kedatangan pelajar Islam tersebut disambut meriah oleh teman-teman mereka yang berbeda agama. Sembari menunggu beduk buka, anak-anak Petra mengajak tamunya berkeliling ke areal sekolah, termasuk menunjukkan gereja yang satu komplek dengan sekolah. “Ayo masuk, tak tunjukin gerejaku,” ajak seorang siswi bermata sipit sembari menggandeng masuk temannya yang berjilbab. Gereja menjadi riuh rendah dengan kedatangan anak-anak madrasah ini. Beberapa berfoto di dekat mimbar khotbah, jelas Ririn.

Kepala MI Islamiyyah Plosogenuk Nadlir merasa senang anak-anak didiknya  mendapat kesempatan mengenal lebih jauh sesamanya yang berbeda agama dan etnis. Perjumpaan seperti itu harus dipertahankan ke depannya, harapnya.

Hal senada dikuatkan oleh M. Sunandar, salah satu anggota Dewan Pendidikan Jombang mengatakan peristiwa tersebut upaya konkrit menyemai toleransi sejak dini. “Tidak hanya SD ya, SMP dan SMA juga perlu mereplikasi model perjumpaan ini,” kata mantan Ketua Ikatan Sarjana NU Jombang.

Setelah selesai buka, para pelajar MI dan guru-gurunya serta puluhan aktifis muslim menunaikan salat yang telah disediakan panitia di lapangan basket depan gereja. Menariknya, pelajar dan guru Kristen membantu proses wudlu. Mereka memegangi pipa slang tempat keluarnya air saat warga Muslim berwudlu. “Rasanya senang sekali bisa didatangi dan terlibat membantu saudara-saudara Muslim. Bener lho,” kata Diah Kristianti, pendeta GKI Jombang.

Setelah shalat selesai, masing-masing sekolah menampilkan atraksi seni-budaya di hadapan seluruh yang hadir, akhirnya ditutup dengan doa dan lagu Indonesia Raya. “Tuhan, sebentar lagi anak-anak kami akan kembali ke rumah di Perak. Berkatilah perjalanannya. Sempurnakan pula ibadah Ramadlannya tahun ini,” ujar Pdt. Diah menutup dalam doa.

Acara tersebut merupakan inisiatif lanjutan untuk memperkuat pendidikan multikultur di Jombang yang melibatkan pelajar Sekolah Dasar di Petra, Wijana, Islamiyyah dan GKJW Bongsorejo. “GUSDURian, Lakpesdam NU Jombang dan sekolah yang terlibat punya komitmen kuat membentuk jaringan Sekolah Pancasila. Hanya dengan cara ini intoleransi dan radikalisme bisa dikikis sejak awal,” pungkas Aan Anshori, penggerak GUSDURian Jombang. (yun)