Caption foto : pemukulan gong olrh Wabup tanda dibukanya JMF 2019

mediapetisi.net – Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja di Jombang gelar Job Market Fair 2019 dengan tema “Millenial Job Market Fair Tahun 2019 Kita tingkatkan peningkatan partisipasi angkatan kerja dan perluasan kesempatan kerja serta penurunan tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur dan khususnya di Kabupaten Jombang” dibuka oleh Wakil Bupati Jombang Sumrambah SP. ditandai dengan pemukulan gong. Dihadiri Kadisnaker Provinsi Jatim, Kepala Bakorwil, Kepala BLK se Jatim dan Peserta Job Market Fair. Bertempat di Halaman Balai Latihan Kerja Jombang. Kamis (25/4/2019)

Wakil Bupati Jombang Sumrambah SP. dalam sambutannya menyampaikan tugas berat pemerintah dalam menyiapkan lapangan kerja buat masyarakat. Sebentar lagi akan masuk ke dalam industri, ada kesadaran yang harus ditanam, kesadaran bersama dengan industri 4.0 menuju 5.0 ini akan menjadi sebuah dampak yang harus dihadapi bersama.

Sumrambah berharap, Balai Latihan Kerja dapat menjadi tempat untuk mendidik, melatih dan menempa ketrampilan masyarakat Jombang khususnya anak muda untuk melatih kemampuanya yang kemudian hari bisa dipakai di dunia kerjanya masing-masing dan dengan adanya Job Market Fair di tahun 2019 ini bisa menjadi sarana mencari lowongan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikannya masing-masing serta bisa mengurangi jumlah pengangguran di Kabupaten Jombang

Menurutnya, Berbicara tentang tingkat kesadaran. Kesadaran ada yang namanya silent capture, retak, ada kesadaran kritis. Ini menjadi bahaya jika tidak diarahkan, justru akan berbalik menjadi malapetaka bagi bangsa Indonesia, oleh sebab itu, harus bisa mensiasati ini semua. Meskipun era robotik sudah datang, tetapi dalam sebuah fase kebutuhan masyarakat dan perkembangan masyarakat ada yang namanya fase tradisional, ada fase pramodern, ada fase posemodern, yang akan kembali pada fase tradisional. Sekarang dunia barat sudah masuk ke fase modern ke fase modern. Kita harus bersaing, berkompetisi dengan ekonomi global.

“Manusia sekarang bukan lagi memerlukan kebutuhan primer saja, tetapi sudah menginjak kebutuhan sekunder, bahkan lebih jauh lagi disebut pasca modern. Ada yang tidak dapat tergantikan oleh robotik, hal itu menjadi kesempatan besar. Mari kita bangun kembali, kita telikung industri mereka dari bonus demografi kita, artinya Kita menguatkan skill kita di bidang itu, maka BLK menjadi kebutuhan pertama untuk proses tersebut,” ujarnya

Sementara itu, Kepala BLK Jombang Sigit Priyanto ST. MM menyampaikan Job Fair 2019 dengan tujuan ikut menyukseskan program kegiatan pemerintahan Provinsi Jawa Timur dalam tahun pencarian kerja dan pengurangan pengangguran sebagai upaya nyata membantu mempertemukan para pencari kerja dengan pengguna angkatan kerja dalam proses penempatan tenaga kerja.

“Sebagai bentuk fasilitas pemerintah dalam penyediaan informasi yang aktual bagi pencari kerja, membantu dalam mempercepat proses penempatan tenaga kerja dan sebagai fungsi pengembangan kemitraan dengan pengguna tenaga kerja dan lembaga-lembaga penempatan tenaga kerja yang ada di kabupaten Jombang dan sekitarnya,” ujarnya.

Lanjut Sigit, JMF diikuti 77 perusahaan terdiri 34 perusahaan dari Jombang, Mojokerto 7 perusahaan, Sidoarjo 8 perusahaan, Surabaya 18 perusahaan, Gresik 3 perusahaan, Pasuruan 3 perusahaan, Kediri 1 perusahaan, Lamongan 1 perusahaan, Blitar 1 perusahaan, Solo 1 perusahaan dan Jakarta 1 perusahaan. Dengan tercatat sampai hari ini tersedia 2.225 lowongan kerja berdasarkan tingkat pendidikan, lowongan yang tersedia mensyaratkan pendidikan SLTA, Diploma dan Sarjana. Selain itu juga tersedia informasi pemagangan program ke Jepang serta berbagai macam pelatihan kerja yang ada di BLK Jombang.

“Kami berharap kepada perusahaan untuk menyerahkan berita acara yang berisi jumlah pencari kerja yang terdaftar dan komitmen waktu menyampaikan laporan penempatan tenaga kerja maksimal 1 bulan ke UPT BLK Jombang. BLK melatih 111 paket, setara dengan 1.826 orang, dengan rincian, pelatihan berbasis kompetensi 80 paket 1.280 personel, skill for future 64 personel, pelatihan berbasis masyarakat 12 paket setara 192 orang, pelatihan swadana 290 orang. Penempatan tahun 2018 sebanyak 2.164 orang, 2019 sampai bulan Maret sebanyak 488 orang/personel. Kabupaten Jombang untuk indeks pembangunan manusia tahun 2017 sebesar 70,88 sedangkan di Jawa timur 70,27, nasional 70,81. Tingkat pengangguran terbuka 2018 di kabupaten Jombang 4,64, Jawa Timur 3,99,” harapnya.

Kepala Disnaker Provinsi Jawa Timur Himawan Estu Bagio SH MH. menyarankan kepada pelamar pekerjaan untuk diberi visual-visual baru melalui laman melalui internet, informasi, inilah perkembangannya, itu bisa dilakukan. Hari ini ada orang yang bekerja menjadi pramusaji di warung, restoran, mereka bisa jadi fotografi, jadi usaha foto makanan di unggah di media sosial, itu namanya reskile, ini yang harus dilakukan bersama supaya bisa mendorong sumber daya manusia dan bisa mengikuti perkembangan. pungkasnya. (yun)