Caption foto : Bupati Jombang berdama ka dinkes dan kader

JOMBANG :Sarasehan motivator ASI dan hari gizi Nasional ke 59 dalam rangka penurunan stunting di kabupaten Jombang tahun 2019 di ruang Bung Tomo kantor pemerintah daerah kabupaten Jombang. Senin (25/2/2019).

Dalam rangka memperingati hari gizi Nasional ke 59 tahun 2019 dengan “tema gizi seimbang, prestasi gemilang”, dinas kesehatan kabupaten Jombang bersama dengan persatuan ahli gizi cabang Jombang menggelar acara sarasehan motivator ASI untuk menurunkan angka stunting di kabupaten Jombang. Acara sarasehan tersebut dibuka oleh Bupati Jombang, Mundjidah Wahab. Selain itu, narasumber dalam acara sarasehan tersebut adalah dr. Retno Wulandari, Sp.A, Sri Wahyuni, S.Gz, M.Gz dan Mochammad Muklis, S.Ag.

Bupati Jombang, Mundjidah Wahab dalam sambutannya mengatakan bahwa, Sosialisasi seperti ini harus terus diberikan kepada masyarakat, terutama calon pengantin dan para ibu yang pertama kali hamil agar mendapatkan ilmu pengetahuan tentang gizi. Ini juga merupakan tindak lanjut dari Jombang yang telah dinyatakan sebagai kota ASI. Selain itu, Pemerintah juga akan memperhatikan masyarakatnya terkait gizi, salah satunya masalah stunting yang saat ini, Indonesia yang telah menempati urutan nomor 2 di dunia. Stunting selain akibat dari gizi dan ASI juga akibat dari sampah yang juga ikut mempengaruhi. jelasnya

Menurut Bupati, Saat ini, pemberian anggaran dana pemerintah daerah, bukan lagi tentang nominal yang diberikan, tetapi berdasarkan kondisi desa dimasing-masing wilayah dan poin dari program-program yang telah disampaikan. Untuk itu, pemerintah akan memberikan ruang terkait dana untuk KP ASI nanti jika nanti diperlukan, agar dapat berjalan secara bersama-sama. Visi misi pemerintah daerah saat ini adalah bersama mewujudkan Jombang yang berkarakter san berdaya saing, harus ada bersama karena pemerintah sendiri tidak akan dapat melaksanakan jika tidak diikuti oleh seluruh stakeholder dan masyarakat dengan bekerja bersama-sama. Jika hal tersebut ditanamkan, maka akan selalu ada koordinasi antar OPD satu dengan lainnya, serta seluruh masyarakat karena semua itu saling terkait satu sama lain, lanjut Mundjidah.

“Masyarakat juga perlu memperhatikan anak-anaknya, karena anak merupakan amanah yang harus dijaga. Melalui motivasi-motivasi yang harus terus ditingkatkan ke desa-desa, karena saat ini motivator yang menentukan  gizi yang sehat bagi ibu, sehingga ibu tersebut dapat menentukan gizi bagi anaknya melalui ASI yang diberikan,” ucapny

Kepala dinas kesehatan kabupaten Jombang, drg. Subandriyah menjelaskan bahwa, acara sarasehan ini untuk menurunkan angka stunting di kabupaten Jombang yang cukup tinggi dari yang ditargetkan oleh WHO, meskipun untuk tingkat nasional masih cukup aman. Ini merupakan tugas bersama untuk berupaya menurunkan angka stunting, salah satunya dengan pemberian ASI Ekslusif. Selain menurunkan angka stunting, ternyata pemberian ASI Eksklusif juga dapat menurunkan angka gizi buruk.

Pencapaian KP ASI ditahun 2018 mengalami penurunan, untuk itu ditahun 2019 ini, perlu ditingkatkan kembali pencapaian KP ASInya, karena meskipun telah dicanangkan keseluruh desa yang ada di kabupaten Jombang, tetapi dari hasil evaluasi hanya 34,7% desa yang aktif pergerakan KP ASInya. Untuk itu subandriyah berharap, kedepannya kabupaten Jombang dapat lebih baik lagi pencapaiannya dan terus menyuarakan KP ASI dan mengatasi stunting yang ada diseluruh wilayah kabupaten Jombang, pungkasnya.(rin/yun)