Caption foto : Bupati bersama ketua yayasan, dan LLDIKTI,
JOMBANG :Bupati didampingi wakil Bupati Jombang Hadiri Sidang Terbuka Senat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (UNWAHA) Wisuda Sarjana S1 menfambil tema “Merevitalisasi Peran Perguruan Tinggi Dalam Menangkal Paham Radikalisme Di Indonesia”. Dihadiri Anggota DPR RI Komisi III Bidang Hukum, HAM dan Keamanan, Ketua Dewan Yayasan, Ketua Yayasan, Majelis Pengasuh Pondok Bahrul Ulum, Rektor UNWAHA, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Surabaya dan Kordinator KOPERTAIS Wilayah IV Surabaya. Bertempat di Ball Room Hotel Yusro Peterongan Jombang. Sabtu (26/1/2019)
Pemerintah Kabupaten Jombang sangat mengapresiasi tekad yang dicanangkan oleh Kampus UNWAHA yang siap bersaing melahirkan lulusan Sarjana yang berkualitas. Kami juga mendukung Visi UNWAHA menjadi Universitas yang berwawasan global dan berkarakter Islami dengan membekali beragam kemampuan akademik dan ketrampilan penunjang serta melahirkan lulusan yang memiliki jiwa wirausaha dan kemampuan membuka lapangan kerja,” ujar Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab saat mengawali sambutannya.
Mundjidah berharap kepada Wisudawan/Wisudawati supaya berperan aktif dalam melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik di tengah-tengah masyaraka, agara masyarakat Jombang lebih maju di masa mendatang.
“Lulusan Universitas KH. Wahab Hasbullah akan melahirkan berbagai inovasi baru dalam memudahkan pelayanan publik bagi masyarakat. Wisudawan tetap menjaga sikap politik yang dimiliki dan terus memajukan kehidupan masyarakat di segala bidang dapat segera terwujud, serta jangan terfokus bekerja sebagaj pegawai tetapi beranilah untuk berwirausaha,” harapnya.
Rektor UNWAHA Anton Muhibuddin menyampaikan hari ini mewisuda 185 wisudawan yang telah dilantik dengan ceremonial memindahkan kuncir toga maka berhak menyandang gelar sarjana. Setiap tahun wisudawan UNWAHA meningkat, UNWAHA menunjukkan perkembangan yang setiap tahun tidak pernah berhenti.
“Kami yakin dan selalu berharap perkembangan UNWAHA kedepan akan terus berkembang, tumbuh, jumlah mahasiswa selalu meningkat. Jika hari ini jumlah mahasiswa 2000 mahasiswa maka tahun depan dengan PMB (Pendaftaran Mahasiswa Baru) yang lebih baik lagi, maka jumlahnya lebih dari 3.000,” ungkapnya.
Menurut Anton, mahasiswa yang saat ini menyandang gelar sarjana telah siap untuk menghadapi dunia kerja, karena mereka telah dibekali kurikulum yang cukup baik tentang pemahaman ke NU an, kemampuan bahasa yang sudah berkompetensi dan kompetensi komputer, dengan bekal tersebut diharapkan dapat menggunakan ilmu itu untuk menghadapi dunia kerja pada era revolusi digital 4.0 yang saat ini harus di hadapi.
“Mahasiswa sudah dibekali kompetensi yang akan diperlukan di masa depan, di UNWAHA juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bisa kuliah di perguruan tinggi lain yang ternama dengan program sit in atau magang selama 1 atau 2 bulan agar mahasiswa mendapatkan ilmu dan mengenal kampus yang lebih baik, serta mendapatkan pelatihan dan laboraturium yang lebih baik,” tegasnya.
UNWAHA bukan Perguruan Tinggi yang amatiran, UNWAHA dibangun dengan konsep yang luar biasa, dosen-dosen yang juga luar biasa. Kuliah di UNWAHA mendapatkan bekal agama yang cukup dan didukung oleh Pondok Pesantren Bahrul Ulum juga dibekali skill dan pemahaman, serta ilmu bahasa yang diperlukan. Sebagai mahasiswa jangan sampai pernah lupa dengan gurunya, apalagi dengan orang tua, pungkas Anton. (yun)