Caption foto : Suasana saat dialog interaktif
JOMBANG :Bupati didampingi Wakil Bupati Jombang hadiri dialog Interaktif Dinas Komunikasi dan Informasi bersama Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, terkait kegiatan penggunaan pupuk dan pengendalian hama tikus secara terpadu.
Dialog interaktif di Stasiun TVRI juga dihadiri oleh Sekretaris daerah, Asisten, Kepala Dinas Pertanian, Kepala OPD, Sekretaris Disperta, Forpimcam, Perwakilan Petrokimia Gresik, KTNA, PPL, Distributor Pupuk, dan Kepala Desa se Kecamatan Megaluh. Bertempat di Balai Desa Pacarpeluk Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. Kamis (24/1/2019)
Setiap musim tanam tiba ada sejumlah kecemasan yang terus dipikirkan oleh petani. Selain soal pengairan, ketersediaan pupuk juga merupakan faktor yang paling dicemaskan oleh petani. Hal itu sangat dirasakan betul oleh gapoktan dan poktan di Kabupaten Jombang khususnya petani di kecamatan Megaluh, jelas Bupati Jombang saat dialog di Balai Desa Pacarpeluk Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.
“Untuk masalah pengairan dari Dinas PUPR akan melakukan pengerukan sungai, normalisasi sungai, sehingga sungai yang dangkal akan dilakukan pengerukan. Sedangkan untuk asuransi dari kios pertanian yang sudah disiapkan,” ujar Bupati.
Menurut Mundjidah, Solusi untuk jalan keluar di petani akan segera dilakukan penyelesaiannya, yang ditugaskan kepada Wakil Bupati, jadi ada pembagian tugas, tetapi penanggung jawaban tetap Bupati, hanya pelaksanaan teknis pertanian dengan distributor, kios, petani ada di Wakil Bupati, tegasnya.
Wakil Bupati Jombang Sumrambah mengatakan di bawah kepemimpinan Mundjidah Wahab tahun 2018 tidak ada kelangkaan pupuk lagi. Mulai hari ini koordinasi dan optimalisasi semua sumberdaya yang berkaitan dengan ketersediaan pupuk dihandel, sehingga hari demi hari Kepala Dinas sampai distributor setiap hari ingin tau ketersediaan pupuk di jombang.
“Rapat koordinasi dinas pertanian, dinas perdagangan, produsen pupuk, distributor pupuk,KPR, KPI dan semua dilibatkan dalam koordinasi, sehingga ketika ada permasalahan pupuk di lapangan secepatnya dapat teratasi karena nutrisi bagi tanaman mempengaruhi hasil tanaman,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Hadi Purwantoro menegaskan bahwa Pupuk bersubsidi dikabupaten Jombang di tahun 2018 kemarin, semua terserap 100% oleh petani dan sampai akhir bulan desember tidak ada petani yang mengeluh tentang kekurangan atau mencari pupuk. Pupuk bersubsidi dalam penyaluran atau pendistribusiaanya, sejak perencanaan, alokasi yang diberikan kepada petani diatur oleh pemerintah, sehingga dalam penggunaan pupuk diharapkan bijaksana, harus bisa hati-hati dan berimbang penggunaannya.
“Jika terjadi kekurangan pemerintah juga menyediakan pupuk nonsubsidi, tetapi harganya beda dan jauh dibanding dengan yang bersubsidi. Selain itu dapat menggunakan sisa tanaman maupun kotoran ternak untuk pupuk organik. Dengan informasi ini, petani kedepannya mau menggalakkan kembali untuk pupuk organik,” tegasnya.
Agung Distributor pupuk CV Kembar Jaya mengatakan dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi memang banyak rambu-rambunya atau aturan mainnya, terutama dari jalur distribusi, ada gudang produsen dan gudang distribusi, dari distributor ke kios distributor resmi, kios resmi dalam aturan, sebenarnya mudah tetapi banyak aturannya apalagi jika stoknya habis. Cukup terbantu dalam distribusi pupuk di kabupaten jombang, karena Bupati dikomandani Wakil Bupati sangat intens yang bereaksi cepat, karena kuncinya distribusi adalah koordinasi.
“Ini yang harus ditanamkan, koordinasi di Jombang dan dilindungi makanya pupuknya terserap 100% karena penyerapan bagus walaupun secara nasional dikurangi subsidinya tetapi di Jombang tidak dikurangi, bahkan ureanya ditambah. Tugas bersama dengan pemerintah daerah untuk lebih ada tambahan lagi, sehingga penyaluran distribusi petani nutrisinya cukup sehingga produksinya melimpah ruah. Harapannya hasil pertanian semakin makmur. Dari 5 distributor di jombang, minimal punya 2 minggu kebutuhan, bahkan stok untuk 1 bulan cukup,” ungkapnya. (yun)