Caption foto : ketua penggerak PKK saat sambutan
JOMBANG :Pemerintah kabupaten Jombang gelar Refreshing motivator pemberian makan bayi dan anak (PMBA) pemerintah kabupaten Jombang tahun 2018, di gedung bung Tomo kantor pemerintahan daerah kabupaten Jombang, Rabu (12/12/2018).
Dihadiri oleh ketua PKK kabupaten Jombang, kepala bidang kesehatan masyarakat, ketua Pokja IV TP PKK kabupaten Jombang, narasumber fasilitator PMBA, kader posyandu di wilayah puskesmas Se-kabupaten Jombang.
Refreshing motivator PMBA dibuka oleh ketua TP. PKK kabupaten Jombang, Wiwin Sumrambah, S.Pt. acara ini bertujuan untuk memberikan motivasi, pengetahuan dan keterampilan kader tentang PMBA. Selain itu, memberikan konseling PMBA yang tepat untuk mendukung 1000 hari pertama kehidupan yang dihadiri 104 orang kader posyandu di wilayah puskesmas Se-kabupaten Jombang.
Menurut ketua Pokja IV TP PKK kabupaten Jombang, Titik Supriyanto menyatakan bahwa, anak merupakan potensi dan penerus dalam mewujudkan kualitas dan keberlangsungan bangsa. Salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian tertinggi kuantitas tumbuh kembangnya sekaligus memenuhi hak-hak anak adalah memberikan makanan yang terbaik sejak lahir hingga usia 2 tahun. Pemberian MP ASI yang tepat waktu dan aman merupakan investasi kesehatan anak di masa depan.
Para kader posyandu PBMA Sudah 8 tahun berjuang bersama dinas kesehatan dan PKK untuk memperbaiki gizi anak Indonesia terutama di wilayah kabupaten Jombang.
Kepala bidang kesehatan masyarakat, dr. Muhammad Vidya Buana menambahkan bahwa, Indonesia dalam keadaan darurat stanting, maka dari itu dinas kesehatan menyatakan perang terhadap stanting, karena stanting dapat merugikan negara hingga 9 Triliun. Jika hanya kerdil pada tubuh tidak terlalu bermasalah, namun stanting juga dapat menurunkan kecerdasan otak dan daya tahan tubuh. Jombang pada bulan Februari 2018 ada 26,2% balita yang mengalami stanting. Jika masih kecil kemungkinan masih diatasi, tetapi jika sudah dewasa maka akan semakin sulit.
“Yang mencetak sebenarnya adalah para kader, sedangkan kami hanya mendampingi”, ujar Wiwin.
Untuk mencapai tumbuh kembang optimal maka diperlukan 4 hal, yaitu: pemberian inusiasi menyusui dini 30 menit setelah kelahiran, pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan, pemberian MP ASI setelah 6-24 bulan dan tetap melanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun.
Wiwin mengharapkan kedepannya nanti dapat memperbaiki generasi yang akan datang, sehingga tidak ada lagi generasi yang daya saingnya rendah dan memperbaiki pola asuh, pola makan dan pola hidup untuk remaja. Selain itu Vidya juga berharap para kader untuk bisa betul-betul mengambil manfaat untuk generasi muda yang sehat dan berkualitas, serta menjadi motivator di lingkungannya masing-masing.pungkasnya (rin/yun)