Caption foto : Gus Solah saat berikan cindera mata pada wakapolda

JOMBANG :Ponpes Tebuireng gelar Seminar nasional dengan tema Integrasi Religius dan Nasional menuju pemilu damai”. dihadiri oleh Brigjen TNI Bambang Isnawan Kepala staf kodam V Brawijaya. Brigjen. Pol. Toni Hermanto, M.H.  Waka Polda Jatim. Kolonel ARM Budi Suwanto. Danrem 082/CPYJ. Letkol Caj Drs. Suwanan. Kabintaldam V/Brawijaya. Letkol INF Khamim. Mewakili Danrem 081/Madiun. AKBP Fadli Widiyanto, SIK SH MH Kapolres Jombang. AKBP Asmoro SH. MH. Kasubdit Politik Polda Jatim. Dr HC Ir KH Salahuddin Wahid Pengasuh PP. Tebu Ireng Jombang. Jasminto M. Pdi. wakil ketua Pusat kajian pemikiran Hasyim Asy’ari Tebu Ireng. Imam Wahyudi Anggota dewan Pers. Dr Suko Widodo, M.si Ketua Pusat Informasi dan Humas UNAIR.Dr. H. Mif Rohim, MA Ketua Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari Jajaran Perwira Staf Kodim. 0814 Jombang dan Jajaran Danramil 0814. Jombang. Jajaran Perwira Staf Polres Jombang dan jajaran Kapolsek Jombang Nganjuk. Perwakilan Pengasuh / pengurus Ponpes se Kab.Jombang. Perwakilan santriawan santriawati Ponpes se Kabupaten Jombang.Rabu (12/12/2018)

Akhir-akhir ini konsep integrasi religius dan nasionalis menjadi perbincangan hangat di kalangan politisi, akademisi dan praktisi menyikapi persiapan pelaksanaan pemilu 2019. Masyarakat di era millenial saat ini dituntut lebih teliti dalam mencermati berita/isu yang kerap kali mampir di dinding medsos. Hal ini tentu mewajibkan generasi saat ini mampu secara  Knowledge-Skill-Attitude dalam menyikapi kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara. jelas Jasminto, M.PdI Wakil Ketua Pusat Kajian Pemikiran Hadrotussyaikh Hasyim Asy’ari

Lanjut Jasminto, Melalui sistem nilai yang dibangun atas kesadaran hidup bersama dalam komunitas bangsa dan negara yang terperincikan dalam 4 pilar, NKRI menjadi pilihan bangsa indonesia dalam berbangsa dan bernegara yang merupakan wujud integrasi religius dan nasionalis itu sendiri. 

Dengan menerapkan konsep/ideologi berbangsa dan bernegara, terbukti masyarakat akan merasa dihargai atas perbedaan dan golongan masing-masing Namun untuk bisa menjalankan konsep/ideologi ini secara optimal, negara dalam hal ini pemerintah juga harus berani untuk melakukan perubahan-perubahan struktural baik vertikal maupun horisontal. jelasnya KH. Solahuddin Wahid Pengasuh ponpes tebuireng saat sambutan

“Beberapa bulan terakhir ini kita semua yakin bahwa pemilu legislatif akan berjalan dengan damai. Contohnya walau banyak yang kuatir tidak berjalan dengan jujur dalam beberapa kali Pemilu dan Pilkada maupun pilpres di masa lalu. Banyak keluhan bahwa telah terjadi kecurangan dalam bentuk jual beli suara Alhamdulillah keluhan itu hampir semua tidak terbukti kini muncul gejala bahwa Pilpres tidak akan berjalan dengan damai sehingga Tema kita pakai ini terkait dengan upaya untuk mewujudkan Pemilu damai kekuatan itu dilandaskan pada apa yang terjadi di dalam masyarakat banyak”. tegasnya

Forum ini sangat penting dan strategis terutama dikaitkan dengan situasi saat ini menjelang pemilihan umum legislatif maupun presiden 2019 tentu ini tidak hanya sebagai mimbar akademik yang konstruktif dalam mencermati masalah bangsa namun merupakan upaya gimana kita merefleksikan kembali penghayatan kita terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara. jelas Brigjen TNI Bambang Isnawan Kepala staf kodam V Brawijaya dalam sambutannya

“Harapan saya semoga sebenar yang dilaksanakan pada hari ini berjalan dengan lancar aman tertib dan memperoleh masukan dan saran saran yang positif mengenai bagaimana pungutan untuk memilih pemimpin yang mampu menjawab berbagai tantangan ke depan dan Bagaimana menyiapkan apa menggambarkan kemampuan kepemimpinan bangsa di masa depan tema yang diusung dalam penyelenggaraan seminar nasional ini adalah religius dan nasionalis menuju pemilu yang damai. katanya

Wakapolda Jatim Brigjen. Pol. Toni Hermanto, M.H. mengapresiasi atas terselenggaranya seminar nasional yang diharapkan dapat memberikan sumbangsih positif bagi seluruh komponen bangsa khususnya di wilayah Jawa Timur Dalam menghadapi  agenda penting kedepan di tahun politik dan syukur alhamdulillah Sampai dengan saat ini situasi keamanan ketertiban masyarakat di wilayah Jawa Timur secara umum relatif aman dan kondusif. jelasnya

“Kami berharap agar kondusifitas yang berlangsung hingga saat ini dapat kita jaga bersama terlebih lagi terkait dengan kesiapan Pileg dan Pilpres 2018 sampai dengan 2019 yang telah berlangsung hingga saat ini sebagaimana kita ketahui bersama negara Indonesia memiliki persyaratan yang cukup untuk menjadi sebuah bangsa yang besar dengan dimilikinya potensi sumber daya manusia dan alam serta kedaulatan rakyat yang sangat besar.

Lanjutnya, di sisi lain bangsa kita berdiri dengan beragam suku ras agama dan budaya yang seluruhnya menjadi dasar bagi mounting father untuk menyatukan dalam bingkai kebhinnekaan sebagaimana terkandung dalam nilai-nilai Pancasila namun keutuhan dan persatuan bangsa kita pada saat ini sedang diuji dengan berbagai tantangan yang berkorelasi dengan menghangatnya konstelasi politik sejak berlangsungnya Pilkada serentak beberapa waktu yang Silam. Kompleksitas permasalahan tersebut dapat kita lihat akan meningkatnya penyebaran berita hoax atau bohong ujaran kebencian. jelasnya

Menurut Wakapolda, sifat sikap sosial serta memperkuat semangat kebangsaan mempertebal rasa cinta tanah air memperkokoh integrasi bangsa serta memperkuat tali silaturahmi persaudaraan untuk bersatu dalam mewujudkan pelaksanaan Pemilu 2019 yang Aman damai dan sejuk sehingga dapat terpilih pemimpin yang amanah. Para Kyai ulama tokoh agama serta para santri sangat memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kami yakin para ulama dan hadirin sekalian juga tidak akan rela apabila Indonesia yang kita cintai ini akan terpecah belah dan hancur oleh sejumlah pihak yang tidak menginginkan Indonesia menjadi satu negara yang besar Oleh karena itu buah dari hasil pemikiran kegiatan seminar pada pagi hari ini perlu seluruh elemen masyarakat dapat bahu-membahu bersama dengan kepolisian TNI di tengah dinamika dan tantangan tahun politik kedepannya yang semakin kompleks dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa dalam rangka mewujudkan Jawa Timur yang Aman damai dan kondusif”. pungkasnya (yun)