Caption foto. Bupati Jombang bersama dinas pertanian dan pemenang lomba poktan

JOMBANG :Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab mencanangkan musim tanam 2018/2019 untuk mewujudkan petani sejahtera melalui pertanian berkelanjutan. Pencanangan dihadiri Asisten, Perwakilan Bank Jatim, Kepala OPD, Camat, Danramil, Para Petani dan kelompok tani (Poktan) dan Petugas Penyuluh Pertanian (PPL). Bertempat di Pendopo Kabupaten Jombang. Kamis (8/11/2018)

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Hadi Purwantoro menjelaskan, tujuan dilaksanakan acara Pencanangan musim tanam untuk menyamakan persepsi dalam mencapai sasaran produksi tahun 2018/2019 serta sebagai media komunikasi antara stakeholder dalam rangka mensukseskan pembangunan program pertanian di Kabupaten Jombang.

“Luas tanam tahun 2018 menurun tapi produktivitas dan harga hasil pertanian cukup baik. Misalnya gabah kering sawah MP-MK 1 mencapai Rp. 4.800/kg, MK 2 harga gabah KS mencapai Rp. 5.000/kg, jagung harga mencapai Rp. 4.800/kg pipilan kering, kedelai mencapai Rp. 6.200/kg Ose kering dan tembakau harga tertinggi mencapai Rp. 35.000/kg,” jelasnya.

Tanaman juga ada serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) relatif terkendali. “Kami berharap ada dukungan dari para camat dan kepala desa untuk ikut memotivasi warganya. Bersama poktan dan gapoktan dalam gerakan pengendalian hama penyakit tanaman khususnya tikus dan wereng batang coklat, ujar Hadi.

Kebutuhan pupuk Pertanian di Kabupaten Jombang supaya mencukupi sesuai arahan Bupati dan Wakil Bupati, kami mengajukan penambahan jatah pupuk ke Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Sedangkan untuk menjaga semangat dan dinamika kelompok, kami menyelenggarakan lomba kinerja kelompok tani Kabupaten Jombang. Disamping mencari kelompok terbaik digunakan untuk melakukan pembinaan kelompok tani se kabupaten Jombang, tegas Hadi.

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab mengatakan, pencanangan musim tanam merupakan bentuk komunikasi antara Pemkab Jombang melalui dinas pertanian dengan petaninya. Untuk itu, Bupati berharap kepada petani agar selalu mengikuti segala prosedur yang dilakukan petugas petani lapang (PPL).

Lebih lanjut, Bupati memaparkan pola tanam secara serentak yang dipromotori Dinas Pertanian memiliki tujuan tertentu. Paling tidak, dapat menghambat populasi hama penyakit. Oleh karena itu Ia berharap, melalui pencanangan tanam serentak dapat turut mengakselerasi tujuan dan sasaran yang diharapkan.

“Misalnya dalam rangka mensukseskan ketahanan pangan masyarakat secara nasional, khususnya di Kabupaten Jombang, Selain itu melalui pencanangan ini petani sejahtera melalui pertanian berkelanjutan akan terwujud,” tandasnya.

Terkait dengan pengurangan jatah pupuk untuk Kabupaten Jombang, Bupati menandaskan Pemkab akan terus berusaha agar jatah pupuk ditambah, hal ini agar tidak mengurangi produktifitas pertanian. 

“kita akan terus berupaya untuk memintah agar jatah pupuk tidak dikurangi, bahkan kalau bisa malah ditambah. Namun yang paling penting adalah taka da kelangkahan pupuk di Jombang,”pungkasnya. (yun)