Caption foto : Plt Bupati Jombanb didampingi wakil bupati terpilih, ketua DPRD serta kapolres saat berangkatkan jalan sehat

JOMBANG : Peringatan Hari Koperasi (Harkop) Ke 71 di Kabupaten Jombang dimeriahkan dengan kegiatan Jalan sehat dan bazar. Jalan sehat yang diikuti ribuan warga, pelajar dan para pegiat koperasi tersebut diberangkatkan oleh Plt Bupati Jombang Hj.Mundjidah Wahab yang didampingi Wakil Bupati Jombang terpilih Sumrambah, Ketua DPRD Jombang dan Kapolres Jombang. Usai memberangkatkan jalat sehat, Plt Bupati didampingi, jajaran Forkopimda dan Para Pejabat Pemkab Jombang. Bertempat di Alon-alon Kabupaten Jombang. Kamis (2/8/2018)

Plt Bupati Jombang Hj.Mundjidah Wahab dalam sambutannya menyampaikan Pada peringatan Hari Koperasi Kabupaten Jombang mengusung tema “ Berkoperasi dan Berwirausaha sebagai Wujud Penguatan Ekonomi Kerakyatan di Era Milineal”.

Dari tema tersebut implementasi di lapangan diharapkan koperasi dapat tumbuh dan berkembang sekaligus mempunyai semangat membangun kehidupan berkoperasi di pelbagai bidang kegiatan kehidupan berkoperasi di era milineal baik oleh Gerakan Koperasi itu sendiri maupun oleh pemerintah dan masyarakat.

“Meningkatnya komitmen, apresiasi dan peran serta segenap lapisan masyarakat terhadap pengembangan koperasi dan usaha mikro kabupaten Jombang merupakan suatu keharusan yang mutlak.  Koperasi sebagai pilar kekuatan ekonomi di era digital, disini peran generasi muda sangat-sangat dibutuhkan kalau tidak ingin dilindas jaman,” jelasnya.

Lanjut Mundjidah, sejarah Koperasi di Indonesia dimulai Tahun 1896 Pada Waktu itu Pamong Praja Patih R. Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah bank bagi pegawai negeri untuk menolong para pegawai yang menderita karena terjerat lintah darat.  Cita-cita semangat tersebut diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang assisten residen Belanda. Ia menganjurkan mengubah bank itu menjadi Koperasi.

Pada tahun 1908, Raden Soetomo mendirikan perkumpulan “BUDI UTOMO” untuk memanfaatkan sektor Perkoperasian bagi kesejahteraan rakyat miskin, mulai dari Industri kecil dan kerajinan.

“Pada 12 Juli 1947 pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan konggres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya, sekaligus membentuk Sentra Organisasi Konggres Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya kemudian ditetapkan sebagai hari Lahir Koperasi Indonesia,” ujarnya.

Selanjutnya tahun 1992, dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 25 Tahun 1992 yang menjelaskan bahwa koperasi berfungsi dan berperan antara lain untuk mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat , berupaya mempertinggi kualitas  kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.

“Kabupaten Jombang mempunyai 821 koperasi dari 29 jenis koperasi diharapkan dapat berperan serta mewujudkan cita-cita sokoguruning perekonomian nasional, melalui wadah koperasi pula diharapkan dapat menciptakan wirausaha-wirausahawan yang kuat, tangguh dan mempunyai daya saing yang luar biasa.

Pertumbuhan dan perkembangan koperasi di kabupaten Jombang memerlukan peran serta Generasi Muda,” pungkas Mundjidah. (yun)