Caption foto : Medan Amrulloh, mantan sekjen DPD Perindo Jombang
JOMBANG :Medan Amrulloh, mantan sekretaris jendral (Sekjen) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Jombang, mengundurkan diri, dari daftar pencalonan legislative Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Hal ini menyusul adanya pemberhentian secara sepihak yang dilakukan oleh ketua DPD Perindo Jombang, Ahmad Tohari.
“Bahwa saya sebagai sekretaris Partai Perindo Jombang, sudah diganti. Tanpa adanya proses pemberitahuan sebelumnya, tanpa diajak ngomong, dan ini adalah suatu bentuk pelanggaran moral, pelanggaran etik, dan menyinggung perasaan secara personal. Dan mulai hari ini saya tidak berwewenang untuk menandatangani berkas, karena sudah diganti oleh ketua DPD Partai Perindo Jombang,” kata Medan Amrullah, mantan sekjen partai perindo Jombang, saat ditemui sejumlah jurnalis, Selasa (17/7/2018).
Meski belum diketahui secara pasti apa penyebab pemberhentiannya dari kedudukan sekjen DPD Perindo Jombang, namun hal ini dianggap bukanlah cerminan demokrasi di internal partai justru hal ini mencerminkan sikap otoriter di DPD Perindo Jombang.
“Saya tidak tau apa alasannya, bisa ditanyakan sendiri ke Pak Ketua, nanti bisa dikonfirmasi ke saya, bisa saja ada fitnah, bisa aja apa saja, yang jelas saya siap mempertanggungjawabkan dunia akhirat. Proses politik di partai tidak terbuka, otoriter, semua ditangani oleh ketuanya sendirian,” papar Medan.
Saat ditanya apakah pihaknya akan tetap maju di pileg 2019, ataukah mundur, Medan menyatakan bahwa pihaknya akan mundur dari pencalonannya di pileg, karena pihaknya merasa tidak dihargai oleh ketua DPD Partai Perindo Jombang.
“Bisa aja saya maju menjadi caleg, Cuma saya mundur, karena saya merasa tidak dihargai, sebagai sekretaris , kedua saya gak tau ditaruh nomor berapa, kan malu saya pada anak, cucu, istri, sahabat, teman di organisasi. Karena ini menyangkut integritas, kapasitas, kemudian loyalitas kita pada organisasi,” terangnya.
Ditanya apakah pihaknya akan melakukan upaya hukum mengenai adanya pemberhentian secara sepihak dari ketua DPD Partai Perindo Jombang, Medan mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan diskusi dan kejian oleh gerbong masanya di partai Perindo Jombang.
“Habis ini saya akan kumpul dengan tim saya mengenai langkah-langkah selanjutnya, karena saya tidak bisa memutuskan hal itu disini. Tapi ingat saya tetap anggota partai Perindo, dan saya tidak akan pindah partai politik,” tukasnya.

Dikonfirmasi secara terpisah ketua DPD Partai Perindo Jombang, Ahmad Tohari, mengenai pemberhentian Medan Amrulloh sebagai sekjen, pihaknya mengatakan bahwa pemberhentian sekjen secara sepihak itu dilakukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Timur, maupun Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo.
“DPD Jombang itu ada atasannya yakni DPW Jatim, dan adalagi atasannya DPP di Jakarta, terkait dinamika, politik, itu tentu terjadi, kemudian DPP memberikan perintah pada kita berdasarkan lewat DPW tentunya, dan ini sebenarnya hanya penyegaran saja. Dan dicopot secara paksa itu tidak ada,” terang Tohari.
Penyegaran pengurus di partai, lanjut Tohari, merupakan hal wajar, dan tidak ada istilah mengenai pemberhentian secara sepihak, dari partai perindo Jombang.”Pergantian penyegaran itu saya rasa disetiap partai itu ya boleh-boleh aja. Dan saya luruskan tidak ada istilah dicopot sepihak. Kita konsultasi ke DPW dan ke DPP,” pungkas Tohari.(elo)